Part B : Malaikat-malaikat Tanpa Sayap - Chapter 2

240 24 2
                                    

Rumah Sakit Kasihilah Sesamamu

"Kak Lino~" sapa Han riang saat pintu kamarnya dibuka oleh Lino.

Ia menatap Changbin dan Hyunjin yang berdiri di belakang Lino, "Kakak-kakak sapa?"

Lino menaruh kue yang dibelinya ke atas kursi, "Mereka temen-temen gue."

Changbin memasang senyuman seramah mungkin, "Eeem hai, Han ya namamu, aku Changbin. Kalau kamu susah nyebutnya, panggil aja kak Bin."

Hyunjin turut tersenyum ramah, "Gue Hyunjin, serah lo mau manggil gue apa selama lo nyaman nyebutnya."

Han menunjuk Changbin kemudian Hyunjin, "Kak Bin, kak Hyun. Kakak-kakak datang napa?"

"Kita mau kenalan sekalian nemanin kamu main."

"Gue eng- uph."

Changbin menabok mulut Hyunjin dengan punggung tangannya, "Ssst diem, Jin."

"... main aku mau gak, gambal balreng aku mau hehe." Han memamerkan tumpukan kertas gambar dari balik selimutnya.

"Makan dulu cheesecake lo, baru lo boleh gambar." Lino menukar tumpukan kertas di tangan Han dengan sepotong cheesecake.

"Hehe cheesecake kak Lino kasih."

Changbin melirik tumpukan kertas yang diletakkan Lino ke atas lemari RS, "Kamu hobi gambar ya, biasanya kamu gambar apa Han?"

"Lihat gambalku kak Bin mau?" Han mengambil dan memberikan tumpukan kertas tersebut kepada Changbin.

Changbin berserta Hyunjin pun mengamati kertas-kertas gambar tersebut satu demi satu.

Salah satu alis mata Hyunjin kian terangkat seiring dengan semakin banyaknya kertas yang telah mereka amati, "Bang Bin, gambarnya napa sama semua dah?"

"Jin, mesti banget ya semuanya lu tanyain ke gue dulu? Anaknya ada di depan mata lu tuh," sahut Changbin, mencondongkan kepalanya ke arah Han.

"Gak semuanya kale gue tanyain ke lo, bang," elak Hyunjin, menyangkal perkataan Changbin.

Changbin menyentuh dagunya, menerka-nerka identitas orang yang digambar Han. "Han, tiga orang yang kamu gambar ini siapa?"

"-nyem- Malaikat, aku -nyem- dan kak Lino," tutur Han sambil terus mengunyah cheesecake-nya.

"Oh... kak Lino dan malaikat selalu ada di setiap gambarmu ya, kamu pasti sayang mereka berdua." Changbin manggut-manggut, memaklumi perasaan Han.

Han memandangi Lino yang sedang menikmati strawberry shortcake favoritnya, "Malaikat dan kak Lino, dua-duanya aku sayang hehehe."

"Uhk." Lino terbatuk sedikit selepas mendengar pernyataan sayang dari Han.

Melihat Lino yang tersedak, Hyunjin sontak merasa ada yang tidak beres.

"Kenapa lo selalu gambar hal yang sama?" tanya Hyunjin curiga.

"Ikut ma-"

"Jin, mont blanc lo gue makan ye," tukas Lino, sengaja memotong kalimat Han.

Secepat kilat Hyunjin menyelamatkan kue mont blanc-nya yang hampir tersentuh mulut Lino, "Jangan dong, bang. Kue ini gue beli pake duit sisa bayaran BPP yang gue tilep susah payah."

"Ya kalau gitu cepet dimakanlah, malah nanya hal gak penting."

"Pilih kasih lo bang. Padahal bang Bin juga nanyain hal gak penting," protes Hyunjin sembari memonyongkan bibirnya.

[Minsung] Only One Reason: Your Precious SmileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang