Part C : Orang Bersayap Putih - Chapter 5

105 8 0
                                    

O***N Theme Park

-Third Person POV-

"Wah... taman belrmain sepelrti buku belrgambal celrita." Jisung mengaktifkan langkahnya ke sana kemari.

Lino menautkan jari-jemarinya dengan milik Jisung, "Mau naik wahana apa dulu, Ji?"

Menyadari Jisung yang kebingungan sendiri, Lino berinisiatif mengajaknya berkeliling, "Kita ngitarin tamannya dulu yuk."

Selagi pasangan yang terjebak familyzone merundingkan isi kencan mereka, di sekitar pintu masuk, tampak dua sosok manusia yang mereka kenal akrab sedang melakukan penyamaran.

"Jin, ke tempat lain yok. Lu gak mencemaskan koper-koper kita?" bujuk Changbin kesekian kalinya.

"Gak bisa, Bang. Dah terlanjur bayar tiketnya," tolak Hyunjin kesekian kalinya. "Lagian, gue kudu mengabadikan momen kencan pertama kakak-adek Lee ini sebanyak-banyaknya," sambung Hyunjin.

"Gaya lu udeh macam sasaeng-nya Bang Lino aje."

"Pala kau sasaeng. Gue moto-motoin gini tuh biar kita beserta koper-koper kita bisa selamat dari amukan Bang Lino." Hyunjin menekankan kata kita agar Changbin melupakan kemungkinan konsekuensi yang akan mereka dapatkan.

"Kuy, Bang Bin. Kintilin mereka." Hyunjin lekas menyeret Changbin, tidak memberikannya waktu untuk berpikir.

"Es krim cone-nya dua. Satu Cheesecake, satunya Crunchy Choco Berry," pesan Lino kepada pegawai gerai es krim.

Selang tiga menit kemudian, Lino menerima pesanan es krimnya. Ia dan Jisung pun melanjutkan penyusuran mereka sambil menikmati es krim mereka.

"Es krimnya enak, Ji?"

"Emh. Es klrim, Kak Lino coba." Jisung menempelkan es krim rasa Cheesecake-nya ke bibir Lino.

Mau tak mau, Lino mencicipi sedikit rasa es krim tersebut.

"Coba es klrim Kak Lino, aku mau."

Tanpa aba-aba, Jisung menggigit es krim kakaknya tepat di bekas gigitan Lino.

Tindakan Jisung tentunya menjedag-jedugkan hati Lino. Secara tak langsung bibir mereka bersentuhan melalui perantara es krim Crunchy Choco Berry-nya.

"Enak. Hehehe." Jisung terkekeh senang.

Pelan-pelan seutas senyum lembut terbentuk di wajah sang kakak, ia turut merasa senang melihat wajah gembira adik angkatnya.

Sorot mata Lino mendadak tertuju pada zona Mini Zoo yang terletak di sebelah arena permainan arcade, "Ji, kita ke kebun binatang mini itu, yuk."

Berbagai hewan darat berukuran kecil dipertontonkan dalam akuarium. Mereka menatap sekilas hewan-hewan tersebut hingga Jisung tertarik untuk memperhatikan seekor tupai yang tengah menyembunyikan beberapa kacang di mulutnya.

"Kembungin pipi lo kayak gue deh, Ji."

Jisung menggembungkan pipinya seperti yang dicontohkan oleh Lino.

"Hahaha. Beneran mirip."

Untuk pertama kalinya Lino tertawa di hadapan Jisung.

[Minsung] Only One Reason: Your Precious SmileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang