Happy birthday kesayangan, pokoknya doa yang terbaik buat neng Baechu 😊 Tersenyumlah seperti dulu lagi ya cantik 😉
Hai, hai apa kabar?
Masih adakah yang nungguin cerita ini? Maap baru bisa lanjutin, semoga kita semua selalu diberi kesehatan agar bisa melakukan aktivitas dengan normal kembali.
Jangan lupa ramaikan cerita ini dengan vote dan komen kalian ya 😉
Happy reading 😚
"Lo mau ngomong apa? buruan gue ga punya banyak waktu," sambil melipat tangannya di depan dada, Karin tampak memasang wajah jutek saat dia dan Ruben sedang berbincang di teras depan.
Ruben yang mencoba bersabar menghadapi sikap mantan pacarnya itu lalu mencoba untuk menyentuh tangan Karin.
"Eh, ga pake pegang-pegang ya!" Karin menangkis tangan Ruben yang hendak menyentuhnya membuat Ruben mengurungkan aksinya.
"Rin, maafin gue ya! gue ngaku gue salah, gue bener-bener khilaf waktu itu. Tapi gue sumpah, gue cuma cintanya sama lo doang, Rin. Gue masih sayang banget sama lo, kita balikan lagi ya?"
"Cih, khilaf bertahun-tahun. Emang lo kira gue ga tau kalo lo udah lama pacaran lagi ama Siska! dan satu lagi yang paling penting, gue ga sayang sama lo, jadi ga ada gunanya kita balikan lagi. Mendingan lo urusin aja tuh cewek lo!"
"Gue ga percaya sama omongan lo, gue yakin lo masih sayang ama gue."
"Ishhh, pede banget lo. Gue udah punya cowok yang lebih segalanya dari lo!"
"Cowok yang di dalem itu maksud lo? heh, tampilan kaya gembel gitu apa bagusnya," ucap Ruben dengan mimik muka menghina.
"Jaga mulut lo ya! Paling ga dia jauh jauh lebih beradab ketimbang lo! daripada gue tambah benci sama lo, mending lo buruan cabut dan jangan pernah berani-beraninya dateng kesini lagi," emosi Karin sambil jari telunjuknya menunjuk kearah muka Ruben.
"Oke fine gue pergi, tapi gue pastiin lo ga bakal bahagia sama tuh gembel," ancam Ruben.
"Dasar gila lo," umpat Karin. "Buruan pergi ga lo!" perintahnya.
"Oke.. oke sabar," Ruben malah akan beranjak masuk kedalam rumah lagi.
"Mau ngapain lo masuk?"
"Ya pamitlah sama nyokap lo,"
"Ga ada, pergi sekarang ga? apa perlu gue panggilin security!"
Sambil menghembuskan napas kesal, cowok itu lalu beranjak pergi menuju mobilnya dan tak lama kemudian terdengar suara deru mobil yang meninggalkan rumah mewah tersebut.
"Woahhhh, sumpah ya bikin emosi aja," rutuk Karin sambil mencoba mengatur emosinya agar normal kembali dan kemudian masuk kedalam rumah sambil memasang ekspresi seolah tidak terjadi apa-apa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Bersemi di Demonstrasi [JINRENE] (TAMAT√)
Short StoryKarin cuma bisa diam terpaku dalam dekapan pemuda yang sudah menolongnya kala ada kerusuhan demonstrasi mahasiswa saat itu. Hanya aroma tubuh dan suara pemuda berjas almamater kuning itulah yang selalu terngiang-ngiang dalam benaknya saat mereka ak...