"Rin, itu Ruben kan? kok sama cewek? tanya Gita sembari matanya bolak-balik antara layar ponsel dan wajah sahabatnya. Sekarang ini mereka berdua sedang fokus menonton video yang tak sengaja dia temukan di beranda akun IG-nya.
Karin tidak mengindahkan pertanyaan Gita.
Tatapannya masih lekat memandang video kemesraan antara sepasang muda-mudi yang gerak-geriknya secara tidak sengaja terekam kamera karena posisi mereka yang persis berada dibelakang seorang mahasiswi yang sedang membuat konten video dari aplikasi tiktok yang diunggah ulang ke IG. Bahkan untuk komentar teratas dari unggahan video tersebut bukan fokus kepada si pemilik akun yang sedang asyik berjoget ditengah keramaian suasana demonstrasi tetapi justru lebih tertuju kepada pasangan yang berada dibelakangnya.
Didalam video itu terlihat si cewek sedang menggoda dengan menggelitiki si cowok, lalu cowok tersebut mencoba meraih si cewek yang sedang berusaha berkelit sambil cekikikan untuk dibawa kedalam dekapannya, membuat si cewek bersandar manja di dada cowok itu.
Siapapun yang melihatnya pasti akan merasa iri dengan keromantisan pasangan tersebut, apalagi ditunjang paras yang cukup rupawan, sehingga tidak heran banyak yang berkomentar kalau mereka sebagai pasangan yang serasi.
Tetapi untuk orang-orang yang mengetahui kebenarannya, pasti akan menganggap mereka sebagai pasangan selingkuh yang tidak tahu malu karena memamerkan kemesraan di tempat umum.
Gita melirik Karin yang masih menatap tajam ke ponselnya, baru kali ini gadis itu melihat raut muka dingin dari wajah sahabatnya, membuatnya tidak berani bertanya macam-macam lagi, meskipun dia sudah sangat kepo.
"Ini kan...Siska," gumam Karin lirih.
"Heh, jadi sibuk ini kemarin?" dengus Karin sembari menyunggingkan senyum miringnya, dia lalu menyerahkan kembali ponsel itu ke Gita.
Perasaan Karin berkecambuk saat ini, tentu saja dia merasa sangat marah dan kecewa karena sudah dikhianati dan ditipu mentah-mentah oleh kekasihnya itu. Tetapi di satu sisi hatinya yang lain, Karin juga bahagia sekaligus lega karena akhirnya dia mempunyai alasan kuat untuk menyudahi hubungan mereka.
Kalau boleh jujur, Karin memang tidak sepenuhnya merasakan cinta kepada Ruben, tetapi karena cowok itu sangat perhatian dan selalu ada disisinya selama masa terberatnya setelah dia putus dengan kekasihnya terdahulu, membuat Karin mencoba membuka hatinya untuk pemuda tersebut.
Namun memang benar kata orang, kalau hati tidak bisa dibohongi. Sekuat apapun Karin mencoba membuka hatinya, tidak sedikit pula pikirannya untuk menyudahi hubungan mereka. Tetapi disaat niatnya sudah bulat, lagi-lagi Ruben selalu berhasil meluluhkan hatinya, membuatnya merasa tidak tega untuk mengakhiri hubungan mereka. Karin merasa cowok itu benar-benar pandai mempermainkan perasaannya, menjadikannya pihak yang paling bersalah kalau sampai mereka putus.
Tapi sekarang Karin sudah tidak akan ragu lagi, kata putus sudah menjadi harga mati dibenaknya. Apalagi perselingkuhan adalah hal yang paling dia benci dalam suatu hubungan selain sikap posesif dan perilaku kasar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Bersemi di Demonstrasi [JINRENE] (TAMAT√)
Short StoryKarin cuma bisa diam terpaku dalam dekapan pemuda yang sudah menolongnya kala ada kerusuhan demonstrasi mahasiswa saat itu. Hanya aroma tubuh dan suara pemuda berjas almamater kuning itulah yang selalu terngiang-ngiang dalam benaknya saat mereka ak...