Setelah menjalani pemeriksaan dan penahanan selama hampir 12 jam, akhirnya Aji dan kedua puluh rekannya yang lain pun dibebaskan dari kantor polisi, mereka sudah terbukti tidak bersalah dalam kasus kericuhan dan bentrokan semalam.
Kurang dari 12 jam, polisi telah berhasil menemukan bukti dan mengamankan pihak-pihak yang menjadi provokator dan dalang dari kerusuhan tersebut. Maka setelah menandatangani berita acara pemeriksaan tepat pukul 07.10 pagi para mahasiswa dari UIndo pun resmi dibebaskan.
Pembebasan Aji dan rekan-rekannya tentu saja disambut suka cita oleh kawan mereka yang lain.
Setelah memperoleh info dari Bang Doni, pendamping hukum untuk kasus rekan mereka. Beberapa anak teknik pun berbondong-bondong berinisiatif untuk menjemput rekan-rekannya yang akan dibebaskan dari Mapolda.
Kalau saja tidak diusir oleh pihak kepolisian, pasti mereka juga akan memilih menginap di lingkungan Mapolda sembari menunggu rekannya bebas.
Akhirnya, ada beberapa dari mereka yang tidur di masjid disekitar Mapolda daripada harus bolak-balik dari Depok ke Sudirman. Sedangkan sisanya memilih kembali ke tempat tinggal masing-masing dan saat pagi baru ikut bergabung dengan yang lain untuk menjemput di Mapolda.
Mereka memang sengaja dan juga meminta agar pihak kepolisian tidak menghubungi keluarga rekan mereka yang ditahan. Selain kebanyakan dari mahasiswa ini adalah anak rantau yang jauh dari orang tua, para rekan mereka juga tidak ingin keluarga mereka dirumah merasa cemas. Cukup biar urusan ini diselesaikan oleh mereka sendiri dengan dibantu oleh rekan-rekan lain di organisasi kemahasiswaan.
"Welcome back, brothers," sapa Hepi sang Ketua BEM Fakultas Teknik dengan senyum tak berhenti terkembang setelah melihat rekan-rekannya keluar dari pintu utama Mapolda. Cowok itu pun berjalan menghampiri Aji, untuk kemudian merangkul pundak teman seperjuangannya itu.
Meskipun Hepi berasal dari jurusan Teknik Sipil, tapi dia juga akrab dengan beberapa mahasiswa dari Teknik Mesin, terutama dengan Aji dan Yogi yang sama-sama berkecimpung sebagai pengurus di organisasi kemahasiswaan. Selain itu, Aji juga salah satu orang yang berjasa membantunya untuk menduduki jabatan sebagai Ketua BEM FT saat ini.
Yogi yang mengekor dibelakang Hepi, hanya ikut tersenyum kecil sambil menepuk pundak Aji.
"Gimana rasanya setelah nginep disana bro?" tanya Yogi.
Aji menyipitkan matanya saat melihat kearah Yogi, sambil mengacungkan jempolnya membentuk tanda oke, dia pun berseru, "Rassanya seperti anda menjadi ironmen." Nada suaranya dibuat berat agar mirip seseorang yang videonya sedang viral.
"Gue maunya jadinya Anpanman aja," sahut Hepi tanpa ada yang bertanya kepadanya, kemudian tanpa dikomando tubuhnya mulai meliuk-liuk menarikan gerakan lagu Anpanman dari BTS.
Aji dan Yogi saling berpandangan sembari menggeleng-gelengkan kepala karena tidak paham dengan apa yang dimaksud oleh Hepi.
Mereka berdua lalu melenggang pergi meninggalkan Hepi yang masih asyik menari.
"Tu bocah udah jadi Ketua BEM tetep aja kagak ada wibawa-wibawanya sama sekali," decak Aji melihat kelakuan Hepi.
"Ya itu mah salah lo sendiri, kenapa dulu pakai acara ngundurin diri segala pas pencalonan ketua bem," sahut Yogi
Aji pun terkekeh, "Haaa..tau deh, nyesel gue mau aja dulu cuma disogok cepek ama tu anak buat mundur. Bisa nyalon ulang kagak ya?"
"Kalo ada lagi, gue juga ogah milih lo, lemah iman," cibir Yogi, yang dibalas dengan kaitan kuat di lehernya oleh lengan Aji saat mereka berjalan beriringan.
"Kampret lo," protes Aji.
Yogi hanya nyengir sambil menunjukkan gummy smilenya yang sangat jarang dia diperlihatkan. Sumpah deh, kalau cewek-cewek pada lihat dijamin bakal mimisan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Bersemi di Demonstrasi [JINRENE] (TAMAT√)
Historia CortaKarin cuma bisa diam terpaku dalam dekapan pemuda yang sudah menolongnya kala ada kerusuhan demonstrasi mahasiswa saat itu. Hanya aroma tubuh dan suara pemuda berjas almamater kuning itulah yang selalu terngiang-ngiang dalam benaknya saat mereka ak...