Siapkan cemilan, karena chapter ini bakal sedikit lebih panjang dari chapter-chapter sebelumnya.
Jadi jangan sungkan buat vote & spam komen sebanyak-banyaknya biar makin rame cerita ini. Makasih 😉
Semua foto yang disini sumbernya dari Google ya, jadi kalau ada yang keliru, bisa dikoreksi 🙂
Ati - ati ya pas baca ada adegan 🙈
So, Happy Reading 😘
"Serius visa kamu ga ada Ay? emang ditaruh dimana sih?" gerutu Karin saat melihat Aji sedang berjongkok membongkar tas, mencari Visa Schengen miliknya yang terselip entah dimana saat mereka sedang berada di stasiun kereta utama kota Munchen untuk melakukan perjalanan ke Paris siang ini.
Visa Schengen adalah visa khusus yang dapat digunakan untuk menjelajah 26 negara di Eropa, yang pemegangnya tidak perlu bolak-balik mengurusnya di tiap negara yang dikunjungi saat melakukan travelling.
"Perasaan udah kutaruh di kantong tas Ay, ga aku pindah-pindah," jawab Aji dengan tangannya masih sibuk mengaduk-aduk isi tasnya.
Karin menghela napas sambil memasang tampang bete saat melihat sang kekasih, karena ini bukan keteledoran pertama yang dibuatnya hari ini.
Tadi Aji bahkan datang sangat terlambat menyambanginya ke hotel, padahal jam keberangkatan kereta mereka menuju Paris itu pukul 11.15 dan pacarnya baru tiba pukul 10.50, belum lagi perjalanan dari hotel ke stasiun yang membutuhkan waktu kurang lebih 15 menit, sehingga sekarang mereka hanya tinggal punya waktu kurang dari 10 menit untuk pengecekan dokumen dan mencari gerbong kereta mereka.
"Udah ketemu belum Ay? tinggal 5 menit lagi nih?" tanya Karin gelisah sambil terus-menerus melihat kearah arloji di pergelangan tangannya. "Kamu tuh sebenarnya ikhlas ga sih nemenin aku jalan-jalan?" ucap Karin saking jengkelnya, yang pada saat bersamaan visa milik Aji akhirnya ditemukan, menyelip diantara tumpukan celana dan jaketnya.
Setelah membereskan tas miliknya, Aji pun bangkit dengan raut wajahnya yang juga nampak kesal.
"Ayo!" ajak Aji dengan nada suara dingin, berjalan terlebih dahulu dengan hanya sekilas menoleh kearah Karin.
Karin yang tertinggal di belakang hanya bisa mengangga tak percaya saat kekasihnya meninggalkannya begitu saja.
"Iyaa," sungut Karin sambil menghentakkan kakinya sebelum berjalan menyusul sang kekasih.
🍂
Untungnya hari ini mereka masih beruntung karena kereta yang akan ditumpangi mengalami keterlambatan selama 10 menit, sehingga masih ada cukup waktu untuk berlarian menuju gerbong.
"Kursinya yang mana Ay?" tanya Karin kepada Aji saat mereka sudah berada didalam kereta, dengan posisi sang pemuda sedang berjalan didepan gadis tersebut, yanghanya menjawab dengan gerakan kepalanya untuk memberi tahu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Bersemi di Demonstrasi [JINRENE] (TAMAT√)
Short StoryKarin cuma bisa diam terpaku dalam dekapan pemuda yang sudah menolongnya kala ada kerusuhan demonstrasi mahasiswa saat itu. Hanya aroma tubuh dan suara pemuda berjas almamater kuning itulah yang selalu terngiang-ngiang dalam benaknya saat mereka ak...