13.Quality time

794 83 2
                                    

Haii readers, sebelum kalian baca book ini aku mohon dukungannya. Caranya kalian klik bintang di pojok sebelah kiri atau juga beri komentar kalian🥰

Terima kasih sudah mau mampir di lapak ku, semoga betah ya><

🍑🍑🍑

Tok tok tok

"Dek?"sebuah kepala muncul dari balik pintu, kemudian orang itu masuk ke dalam kamar Nara setelah netra nya menangkap gadis itu tengah membaca komik sambil tengkurap.

Karena besok adalah hari pernikahannya dengan Jung Jaehyun, jadi ayah menyuruh Nara untuk tidak sekolah dan pamannya sudah mengetahui perjodohan itu.

"Apa"jawabnya tanpa mengalihkan pandangannya dari komik tersebut.

"Lagi apa dek?"

Bola mata kecokelatan Nara berotasi, "oh ini lagi ngepet kak, kakak mau nggak jadi babinya? Bisa liatkan Nara lagi ngapain, pake nanya lagi."gumamnya di kalimat terakhir.

Doyoung tertawa lalu mengusap kepala Nara lembut. "Kamu masih kesel sama kak Doy, ya?"

"Nggak, biasa aja"

"Biasa aja tapi kok jawabnya ketus banget sih"Doyoung masih mengusap kepala adiknya.

"Ck, mau apa kesini?? Ganggu aja!"Nara mendudukkan dirinya, menatap sebal Doyoung.

"Jalan jalan yuk dek. Kita kan jarang nge date lagi"Doyoung terkekeh.

"Kemana?"

Doyoung berdiri seraya memegang tangan Nara agar gadis itu berdiri. "Ada dehh, udah sana ganti baju. Kakak tunggu di bawah"ucapnya seraya mendorong pelan tubuh Nara ke depan toilet.

🍑🍑🍑

Waktu berlalu dengan cepat, bahkan sekarang hari telah berganti menjadi sore. Suasananya menjadi lebih sejuk di banding siang hari. Nara dan Doyoung sedang berpiknik di pinggiran sungai Han, mereka membicarakan banyak hal seperti bercerita tentang masa kecil mereka sembari menikmati angin sore.

"Kak Doy inget nggak, dulu kakak bawa Nara kabur dari rumah supaya nggak di marahin ayah, karena Nara nggak sengaja pecahin Gucci kesayangan ayah,"Nara melirik sekilas Doyoung yang sedang meneguk soda kaleng. Doyoung tertawa mengingat moment tersebut.

"Kakak bawa Nara ke rumah temen kakak, kalo gak salah namanya kak Taeyong,ya? Tapi akhirnya bisa di temuin ayah juga. Malah ayah nggak marah, ayah malah khawatir sama anak-anaknya takut kenapa-napa"Nara menyunggingkan senyum tipis di bibirnya.

Doyoung terkekeh. Tangannya terangkat untuk mengusak rambut sebahu adiknya penuh kasih sayang.

"Ayah sebenernya nggak jahat atau galak. Dia cuma ingin kasih yang terbaik buat anak-anaknya"ucap Doyoung tersenyum lembut.

Nara menatap lurus manik indah kakaknya, ia menghela napas berat sebelum berbicara.

"Tapi ayah itu posesif ke Nara, selalu aja kekang aku. Nggak pernah kasih aku ke bebasan, Nara cuma ngerasa bebas saat di sekolah doang. Kalau di rumah, serasa Nara lagi di penjara"

Doyoung meraih bahu Nara dan menariknya agar ia bisa mendekap tubuh Nara, ia mengusap punggung Nara seolah-olah ia mencoba meredamkan kemarahan Nara.

"Kak Doy yakin, ayah itu bukan ngekang kamu dia cuma lindungin kamu dan nggak mau kenapa-napa"Doyoung mencoba menenangkan adiknya itu yang mudah emosi seraya mengusap rambutnya.

"Udah jangan bete lagi, ya?"Nara mengangguk.

Doyoung merogoh sesuatu di dalam tas kecil yang Nara bawa. Ia mengeluarkan kamera, "dek, sini kakak fotoin kamu"ujar Doyoung pada Nara yang asik melihat sungai sembari meminum cola.

Nara menoleh, mendapati kakaknya berada di belakang lumayan jauh. Dahi gadis itu mengerut bingung.

"Gimana?? Aku belakangin kakak??"tanya Nara.

"Iya gitu. Okay, 1.. 2.. 3.."

Mereka benar-benar menikmati waktu mereka berdua, karena suatu hari nanti mungkin akan sangat jarang ia bisa memiliki waktu berdua dengan adik kesayangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mereka benar-benar menikmati waktu mereka berdua, karena suatu hari nanti mungkin akan sangat jarang ia bisa memiliki waktu berdua dengan adik kesayangannya.

Dan setelah itu, merek memutuskan untuk kembali ke rumah, karena hari sudah mulai malam dan udara nya agak dingin, Doyoung takut adik kesayangannya sakit.

🍑🍑🍑

"Aaaa~"

Nara membuka mulutnya saat Doyoung mengarahkan sendok es krim di depan bibirnya. Nara sangat terheran-heran dengan perlakuan kakaknya yang tiba-tiba memanjakannya seperti bayi, padahal ia bisa makan itu sendiri.

"Aku bisa makan sendiri kak, nggak usah di suapinnn!"

Doyoung menatap Nara di sela menyendok es krimnya. Seraya tertawa kecil mendengar protes keluar dari bibirnya, "biasanya kamu seneng kalau kakak manjain kamu, tumben sekarang protes"

Gadis itu menghembuskan napas kasar sembari memutar bola matanya. "Nggak disini juga kakkk. Diliatin orang-orang, apalagi di liatin anak kecil"Nara mengerucutkan bibir. Pria yang sebentar lagi menjadi seorang ayah itu mengusap pucuk kepala adik manisnya lalu menyerahkan cup es krim vanilla tersebut.

"Mau jajan apalagi??"tanya Doyoung.

Sebenarnya tadi Doyoung dan Nara sudah di perjalanan pulang tapi Nara tiba-tiba ingin es krim vanilla, dan pastinya ia menuruti permintaan Nara. Dan sekarang mereka masih di depan kedai es krim.

Kepala Nara menggeleng pelan, fokus makan es krim. "Nara udah kenyang kak, mau pulang aja"

Lalu diam-diam gadis itu menghela napas kasar, mengingat besok adalah hari pernikahannya. Ternyata Doyoung menyadari itu, ia meraih pundak adiknya lalu menariknya ke pelukannya, membiarkan kepala Nara bersandar di dada bidangnya.

Tangan Doyoung mengusap rambut kemudian mencium kening Nara yang tertutupi oleh poni.

"Nggak nyangka ya besok adek kakak yang paling manja, ceroboh, bandel, dan pelupa ini jadi seorang istri,"tanpa Nara ketahui bahwa kakaknya itu yang sedang memeluk erat, tengah menahan air mata yang ia tahan sejak memeluk adiknya.

"Kakak sebenernya belum siap pisah dari kamu dek."

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Makin ngebosenin gak sih??(˘・_・˘)

Perfect | Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang