24. Homesick

507 49 4
                                    

"Sini biar aku aja yang bawa kopernya"

Nara menurut dan mendorong kasar kedua koper pada Jaehyun, bahkan sepertinya menabrak kaki panjang pria itu yang di balut celana bahan hitam hingga si empunya kaki sedikit meringis ketika koper itu menabrak kakinya.

Saat sampai di dalam hotel pun Nara masih diam tidak mengeluarkan sepatah kata pun, dan kalau di tanya pun hanya menjawab seadanya.

Contohnya saat malam hari ini Jaehyun bertanya kepada Nara ingin makan apa untuk makan malam, Nara terus sibuk dengan ponselnya.

"Kamu mau makan apa malem ini?"tanya Jaehyun.

"Terserah."

"Gimana kalau kita makan di luar aja? Sambil jalan-jalan santai sekitaran pantai"

"Lo aja sana."

Jaehyun menghampiri Nara dan ikut duduk samping Nara di ranjang. Nara tetap pada pendiriannya tetap sibuk bermain ponsel, walaupun hanya scroll Instagram.

Pria yang di sampingnya tertawa dalam hati melihat kelakuan Nara yang pura-pura sibuk bermain ponsel. Ponsel yang semulanya berada di genggaman tangan Nara itu di rampas tiba-tiba oleh Jaehyun.

"Kamu kenapa dari tadi cuekin saya?"

"Siapa juga coba yang cuekin lo, ge'er banget."

Kini Nara turun dari ranjang dan mengejar Jaehyun yang menjauh darinya, saat Jaehyun berhenti tangannya menggenggam ponsel Nara itu semakin ia acungkan tinggi hingga Nara tidak bisa menjangkaunya karena tinggi Nara yang sebahu Jaehyun saja.

"Ngaku dulu kenapa kamu cuekin saya, nanti saya balikin hp kamu."

"Apa siih! Gue nggak cuekin lo!! Ge'er banget jadi manusia tuh!"

"Ayo cepet ngaku"

"Lo jangan bikin gue makin marah ya, gue kalau marah suka pengen jaipongan!"

"Cepet sini hp gue!"

Nara mendekat pada Jaehyun tangannya memegang bahu Jaehyun dan sebelah tangan lainnya berusaha menggapai ponsel nya yang di pegang tinggi-tinggi oleh suaminya. Ia terus saja berjinjit, tanpa Nara maupun Jaehyun sadari sekarang tidak ada jarak diantaranya.

"Nggak akan saya balikin kalau kamu nggak mau jujur alasan kamu cuekin saya"

Sadar dengan posisi mereka, Jaehyun berhenti tertawa dan Nara terdiam mematung. Jaehyun merasakan ada sesuatu yang menempel di dada bidangnya, kepala Nara yang sedari tadi mendongak matanya menatap Jaehyun yang ternyata menatap tepat pada matanya.

Dan suasana pun berubah menjadi canggung.

"Uhuk uhuk!"Nara langsung berpura pura batuk dan mulai menjauh dari Jaehyun.

di rasakan sama oleh Jaehyun pria itu menggaruk tengkuknya dan mengembalikan ponsel itu pada Nara lalu setelah itu Jaehyun ijin keluar untuk mencari makan malam.

"Saya ke bawah dulu, cari makanan buat kita makan"

Setelah mengatakan itu Jaehyun keluar dari kamar. Nara berlari mengambil botol air mineral di atas nakas dan menenggak air itu hingga setengah botol.

"Demi apa sih, tadi dada gue nempel di dadanya Jaehyun"

"Berarti dada gue udah nggak perawan lagi dong?"

Ia kembali menenggak air lagi. Ia merasakan jantungnya berdetak sangat cepat dan tidak mau berhenti, Nara menyentuh dadanya dan detakan itu jelas terasa.

"Kegantengan kak Jaehyun bikin ngerepotin jantung gue aja!"

🍑🍑🍑🍑

Angin berhembus kencang di malam hari sehingga agak menganggu dua insan yang tengah terlelap tidur di ruangan minimalis modern yang gelap dan di terangi cahaya bulan yang menembus gorden. Salah satunya terbangun dari alam bawah sadar karena terusik oleh suara rintik hujan deras yang tiba-tiba mengguyur wilayah Miami.

Kemudian ia duduk menyandar pada kepala ranjang, Nara meneguk air botol di atas nakas hingga tersisa setengah. Mata Nara yang setengah sayu mengantuk itu menatap luar jendela hotel yang lebar, entah kenapa Nara menjadi merindukan Ayah dan kakak-kakaknya.

"Ayah, kak Doyoung, kak Sejeong, Nara kangen. Nara pengen pulang peluk kalian"ucapnya lirih.

Jaehyun terbangun dari tidurnya dan melihat kesamping mendapati Nara yang kini sedang memeluk kaki Nara dan menempelkan kepalanya di atas lutut sembari menatap luar jendela. Ia mengubah posisi menjadi duduk dan mengusap kepala Nara khawatir.

"Nara kamu nggak apa-apa?"

Nara menoleh pada Jaehyun, seketika tangisannya semakin jadi. Nara mulai memeluk Jaehyun dan membasahi piyama yang Jaehyun pakai dengan air matanya.

"Hei ada apa sayang? Ada yang bikin kamu takut? Sini cerita ke aku."

"Aku gak tau aku kenapa, tapi aku tiba-tiba kangen sama ayah, kak Doyoung dan kak Sejeong. Sebelumnya kalau aku pergi jauh-jauh gini biasanya selalu di temenin ayah atau kak Doyoung dan kak Sejeong, dan baru kali ini aku pergi jauh keluar negeri nggak di temenin mereka." Kata Nara dan semakin erat memeluk suaminya.

Jaehyun membalas pelukan Nara, kemudin ia menepuk-nepuk pelan punggung Nara berniat untuk menenangkan hati Nara.

"Homesick kali ya"

Nara menggelengkan kepalanya. "Gak tau juga."

Tiba-tiba Nara melepas pelukannya lalu menatap Jaehyun yang kini Jaehyun juga menatap Nara seolah bertanya 'kenapa?'.

"Kamu sayang aku kan?"

"Iya, tapi kenapa? Kok tiba-tiba kamu nanya itu?"

"Beneran?"

"Iya beneran, sayang"

"Bohong."

"Loh, kok bohong? Aku beneran sayang kamu Ra"

"Terus kalau beneran sayang kenapa kamu nggak pernah sentuh aku?"

Jaehyun semakin bingung dengan sikap istrinya yang tiba-tiba berubah menjadi seperti ini.

"Aku sering kok nyentuh kamu, contohnya tadi aku peluk kamu kan? Nggak mungkin kamu langsung lupa"

"Bukan ituu. Tapi kayak kak Jaehyun hamilin aku, Masa kita udah menikah tapi kak Jaehyun belum 'sentuh' aku!"

Perkataan istrinya itu membuatnya melongo dan terheran-heran apa yang di katakan istrinya. Sontak Jaehyun menyentil jidat Nara pelan tetapi bagi Nara sentilan itu lumayan sakit.

"Astaga, Ra, omongan kamu. Nanti saya hamilin beneran nanti kamu nangis-nangis, lagian juga saya nggak lakuin itu sekarang karena saya nunggu kamu sampai benar-benar siap buat lakuin itu dan menjadi ibu."

"Tapi, kamu nggak tinggalin aku kan? Kalau aku masih belum siap buat lakuin itu?"

"Saya nggak akan tinggalin kamu. Masa gara-gara itu aja saya tinggalin kamu? Apapun yang terjadi saya nggak akan pernah tinggalin kamu, Nara."

Nara tersenyum kemudian ia mendekat pada wajah Jaehyun dan mencium pipi kanan Jaehyun membuat pria itu juga tersenyum hingga menunjukkan lesung pipinya, tangan Jaehyun meraih pundak Nara dan kembali memeluknya penuh kasih sayang.

"Udah ya pikirin hal random nya, sekarang kita tidur, nanti siang kan mau main ke pantai" Nara mengangguk semangat dan kembali merebahkan tubuhnya dan lengan Jaehyun di jadikan sebagai bantalnya.

Kedua insan itu kembali tertidur setelah Jaehyun mendengarkan ocehan Nara dan Nara yang sudah tenang dengan kata dan tindakan Jaehyun.

🍑🍑🍑🍑🍑

haloo
Maaf baru update lagi😁

Perfect | Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang