14.Hari H

1K 96 1
                                    

Haii readers, sebelum kalian baca book ini aku mohon dukungannya. Caranya kalian klik bintang di pojok sebelah kiri atau juga beri komentar kalian🥰

Terima kasih sudah mau mampir di lapak ku, semoga betah ya( ˘ ³˘)❤️

🍑🍑🍑

Tok tok tok

"Permisi,"kepala seseorang muncul di balik pintu, mengintip ke dalam ruang khusus pengantin. "pengantinnya sudah siap belum?"

Wanita dengan raut wajah bingung dan frustasi menoleh ke arah belakang, pria berjas hitam rapi itu menghampiri perias adiknya tersebut.

"Pengantinnya nangis terus dari tadi, make up nya jadi ke hapus terus gara-gara nggak berhenti nangis dari tadi, saya jadi kewalahan elap'in air matanya"jelas wanita itu. Pantas saja perias itu memegang tisu dan tisu di meja hadapan Nara habis.

Sudah berbagai cara perias itu membujuk Nara agar berhenti menangis tetapi tangisan Nara malah makin menjadi, Nara juga merengek pada wanita yang sepertinya seumuran dengan Sejeong itu agar menyampaikan pada ayahnya kalau ia tidak ingin menikah muda.

Doyoung beralih menghampiri adiknya lalu berjongkok di depan Nara sembari meraih tangan Nara dan sebelah tangan kirinya menyentuh pipi Nara basah lalu mengusapnya lembut.

"Hei... kamu kenapa nangis??"tanya Doyoung dengan halus.

Kepala gadis itu terangkat dan menatap kakaknya dengan mata yang sembab. "Hiks, kak.."

"It's okay Ra, kamu jangan takut"

"Kak please... Kasih tau ayah kalau Nara nggak mau nikah muda kakak! Nara takut kalau suatu hari nanti rahasia yang Nara sembunyiin dari temen-temen ketahuan kalau aku ini udah menikah terus mereka jadi menjauh dari aku. Aku nggak mau kehilangan sahabat kayak mereka, aku nggak mau!"

Tangisan Nara kembali menggelegar bahkan lebih keras dari yang sebelumnya. "Huwaaaaaaaaaa!!!"

Doyoung jadi panik melihat Nara menangis lebih keras, gadis itu mengayunkan kakinya kencang hingga tak sengaja menendang kakaknya hingga jatuh terjungkal sontak membuat perias itu pun terkejut. Karena suara tangisan Nara yang super kencang membuat ayah dan Sejeong buru-buru memasuki ruangan itu.

"Ada apa Doy??!"tanya ayah setelah berada di ruang khusus pengantin, dan mendapati putrinya tengah mengamuk.

"Ayahhhh! Nara nggak mau nikah muda! Nara nggak mau nikah sama orang yang Nara nggak suka!!"gadis itu berlari menghampiri ayahnya dan berlutut memohon.

Ayah mengusap wajahnya kasar. Ia kira tidak akan ada drama mengamuk Nara dan ia kira Nara telah menerima pernikahan ini, ternyata tidak sama sekali.

Ini bukan pertama kalinya Nara mengamuk seperti ini, dulu saat gadis itu masih berusia delapan tahun ia pernah mengamuk karena ayahnya tidak memperbolehkan gadis itu belajar sepeda bersama kakaknya.

Ayah meraih pundak putri kesayangannya itu untuk membantunya berdiri kemudian ia mendekap Nara penuh kasih sayang mengusap punggung putri satu-satunya itu lalu mengecup kening Nara.

"Percaya sama ayah kamu akan lebih bahagia sama calon suami dan ini juga ayah lakuin yang terbaik buat kamu, nak"ucap ayah sambil mengusap puncak rambut seraya tersenyum hangat menenangkan.

Kepala gadis menggeleng sambil meraih kedua tangan ayahnya, "Nara lebih bahagia sama ayah, kak Doyoung, dan kak Sejeong. Please ayah batalin aja pernikahannya ya? Nara maunya nikah sama Haechan, bahkan sekarang Nara lagi hamil anaknya Haechan"

Doyoung yang sudah berada di samping Nara langsung menjitak dahi adiknya, ia gemas mendengar ucapan ngawur adiknya sedangkan ayah cuma terkekeh menanggapi ucapan ngawur Nara.

Perfect | Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang