19.Don't know what to do

818 71 1
                                    

🍑🍑🍑

Nara sangat senang hari Minggu ini karena sekarang ia dan Jaehyun baru saja sampai di kediaman keluarga Kim, ayahnya Nara. Mereka disambut dengan baik oleh ayah, Sejeong dan Doyoung. Nara datang bukan hanya rindu dengan orang-orang di rumah tetapi juga untuk melihat keponakannya yang sudah lahir.

Awalnya gadis itu terkejut sekaligus kesal ketika Doyoung baru mengabarinya pagi tadi padahal Sejeong sudah melahirkan sejak 3 hari lalu. Tapi rasa kesal itu hanya datang sesaat dan digantikan oleh rasa senang, setelah sekian lama ia menunggu buah hati kakaknya itu lahir juga dengan keadaan sehat dan berjenis kelamin laki-laki. Itu yang membuat Nara menjadi lebih senang sebab jenis kelamin keponakannya itu laki-laki, sesuai dengan keinginan keluarganya dan keluarga Sejeong.

Jari telunjuk gadis itu tidak henti-hentinya terus menekan-nekan pipi gembul bayi mungil di dalam dekapan ibunya, hingga bayi itu mulai risih oleh perbuatan bibinya.

"Tuhkan kakak bilang juga apa, dia kesel kamu mainin pipinya terus!"kata Doyoung yang duduk di samping kanan Sejeong sedangkan Nara duduk di samping kirinya.

Nara mendengus kesal saat Doyoung menjadikan Nara sasaran penyebab anak pertamanya menangis. "Enak aja! Emang dia nya aja yang emosian kayak kak Doy!" Kesalnya seraya bangkit dan berpindah duduk di samping Jaehyun yang ada di sofa lainnya.

Kakak Nara itu tersenyum lebar setelah lama ia menahan rindu pada adik kesayangannya itu akhirnya ia bertemu lagi dengan adiknya itu, dan sebenarnya Doyoung sangat ingin memeluk adiknya, tapi ia enggan. Karena pasti ia akan diledek Nara.

Dan Nara juga sangat merindukan pertengkarannya dengan Doyoung, begitu pun Doyoung. Sejeong juga sangat merindukan suasana rumah yang ramai karena kelakuan yang dilakukan oleh Nara.

Pokoknya seluruh penghuni rumah itu sangat merindukan kehadiran gadis itu, termasuk ayah orang yang paling merindukan Nara dan kelakuan nakal anak gadis satu-satunya tersebut.

"Jaehyun, bagaimana hubungan kalian berdua?"tanya ayah, menaruh cangkir teh yang baru ia minum ke piring kecil sebagai alas cangkirnya.

Birai Jaehyun terangkat menciptakan senyum yang menawan. "Baik-baik aja yah, malah semakin hari kita makin akrab"

"Nara gimana? Dia suka bikin ulah nggak?"Doyoung ikut bertanya pada Jaehyun.

"Nggak kok, Nara nggak bikin masalah sama sekali malah dia jadi lebih mandiri loh yah, Doy!"kata Jaehyun seraya mengelus kepala Nara yang baru saja mendudukkan dirinya di samping Jaehyun.

Mata gadis itu membulat kaget ketika tangan besar Jaehyun mendarat diatas kepalanya, apalagi sekarang Jaehyun tengah tersenyum manis pada Nara.

Aduhhh, kok deg-degan gini ya disenyumin kak Jaehyun. Gadis itu membatin.

Mereka pun asik mengobrol tanpa mengetahui kalau gadis manis itu tengah bengong seperti kewarasannya hilang seketika setelah Jaehyun tersenyum sangat manis padanya. Dan lebih sialnya lagi senyuman yang terbit dari bibir Jaehyun itu malah bersarang didalam pikirannya, gadis itu menggelengkan kepalanya dan memukul kepalanya untuk menghilangkan bayang-bayang senyuman suaminya.

"Kamu kenapa Ra, kepala kamu kok di pukulin gitu?"tanya ayahnya.

"Eh, nggak pa-pa, cuma pusing sedikit yah,"

"Kalau gitu Nara mau ke kamar dulu, mau tidur supaya pusingnya hilang"

"Mau saya antar Ra?"

"Nggak usah deh kak, kakak ngobrol aja dulu sama ayah"

Tak menunggu lama lagi ia langsung berlari menaiki tangga yang mengarah ke kamarnya, Nara jadi bingung sendiri kenapa ia jadi gila hanya karena melihat Jaehyun tersenyum.

Perfect | Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang