10.Olahraga

1.1K 85 3
                                    

Haii readers, sebelum kalian baca book ini aku mohon dukungannya. Caranya kalian klik bintang di pojok sebelah kiri atau juga beri komentar kalian😊

Terima kasih sudah mau mampir di lapak ku, semoga betah ya( ˘ ³˘)❤️

🍑🍑🍑

Hah...

Seharusnya jam segini aku masih di atas kasur empuk dan tidur nyenyak sampai siang, karena hari ini hari Minggu. Tapi dia tiba-tiba datang ke rumah pagi-pagi sekali mengganggu tidurku untuk mengajak olahraga di taman.

Dan ayah mendukung ajakan Kak Jaehyun.

Ya, aku tidak bisa menolak karena ayah tetap keras padaku untuk menuruti keinginan Kak Jaehyun.

Aku memaksakan kaki malasku untuk berlari mengelilingi taman yang masih sepi. Hanya ada enam orang di taman ini,yang mereka lakukan sama denganku dan Kak Jaehyun.

Karena tidak sanggup lari lagi aku menyerah, dan duduk lesehan di atas rumput sambil mengatur napas ku yang sepertinya akan habis dan aku akan mati di taman, hahaha.. tentu saja tidak, itu terlalu lebay.

Ternyata Kak Jaehyun ikut berhenti berlari dan sekarang sedang menatapku yang kini merebahkan diri di atas rumput.

"Capek Ra?"tanyanya.

Ya capek lah!

"Iya! Lagian lo ngapain sih ngajak gua olahraga pagi-pagi gini, masih ngantuk tau!!"protesku, menatap kesal Kak Jaehyun.

Kemudian suara tawa berat menusuk telingaku. Sepertinya dia suka sekali membuat aku kesal.

Lihat, sekarang tawanya semakin membesar sambil menyeka air mata di sudut matanya.

"Kamu ini lucu banget sih kalau lagi kesal,hahaha..."

Dasar aneh. Apanya yang lucu coba.

Ya terus saja tertawa sampai giginya kering.

"Ya udah, sebentar saya cari minum dulu. Kamu jangan kemana-mana nanti saya repot harus cari kamu."kata Kak Jaehyun sebelum meninggalkan ku, berlari menjauh untuk membeli air minum di supermarket dekat taman.

Aku menghela napas panjang sambil memijat kakiku, pegal. Ah aneh sekali, kalau berlari menghindari kejaran polisi aku sanggup tapi kenapa saat olahraga aku sudah tidak sanggup lari lagi padahal baru empat keliling.

Hm, mungkin aku masih lemas karena belum makan.

Oh iya, kemarin aku pulang dengan selamat di antar Kak Hyungwon dan tanpa ketahuan ayah, Kak Doyoung, dan Kak Sejeong kalau sampai ketahuan aku pulang tengah malam bisa-bisa aku di ceramahi sampai pagi.

Tentunya Kak Hyungwon mengantarku sampai depan rumah. Dia tidak tega jika hanya mengantar sampai depan komplek, khawatir katanya.

Makin cinta deh sama Kak Hyungwon.

Hah...

Aku menengadahkan wajah menatap langit yang luas lalu tiupan angin sepoi pagi menembus ke wajahku, dingin, tapi lama-kelamaan enak juga, segar.

Tidak ada salahnya juga dia mengajakku olahraga pagi-pagi begini.

"Bangsat," umpatku terkejut karena tiba-tiba botol minuman dingin menempel di pipiku.

Perfect | Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang