PART 19👊

34.7K 4K 949
                                    

Follow IG: Febby_indahsari|TT: bundanyareaders|WP: itsfebbyfx

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Follow IG: Febby_indahsari|TT: bundanyareaders|WP: itsfebbyfx

🌼🌼

Shena menatap Alaska yang sedang bermain basket. Kalau kalian lupa mereka satu jadwal dalam pelajaran olahraga, hanya beda guru dan kelas. Di saat yang lain berbaris, hanya Shena yang duduk di pojokan sambil menopang dagunya.

Shena tidak tau kenapa dirinya bisa sesuka itu pada Alaska. Padahal pertemuan mereka bisa di bilang pahit karena di awali dengan pertengkaran. Tapi apa boleh buat kalau hatinya sudah memilih untuk mendapatkan Alaska, hari ini dan seterusnya Alaska hanya milik Shena. Jangan pernah lupakan bahwa Shena seorang antagonis.

"Itu yang di pojok kenapa diam saja?" Ujar pak guru membuyarkan lamunan Shena.

Shena terkekeh lalu menghampiri barisan kelasnya. "Abis liatin masa depan pak," jawab Shena. Guru itu hanya menghela nafas lalu melanjutkan pemanasan.

Setelah pemanasan berakhir, Shena dan teman sekelas diminta untuk bermain voli. Mereka menurut dan langsung membuat kelompok.

"Cewek empat orang gabung sama gue sini, yang ngerasa tinggi aja," ujar Shena.

"Mau tinggi atau pendek sama aja kali," sinis salah satu teman sekelasnya.

"Yang pendek tersinggung," kekeh Shena.

"Maksud Lo apa?" Tanyanya.

"Apa?" Tanya balik Shena.

"Sudah-sudah, biar saya yang menentukan kelompoknya," lerai pak guru.

"Banyak drama sih Lo," cetus Liza.

"Suka-suka gue dong," balas Shena.

"Serah Lo," final Liza.

"Liza galak banget sama gue ih," ucap Shena sambil memeluk lengan sahabatnya dari samping.

Liza menjitak kepala Shena. "Gak usah alay napa," ejek Liza.

Setelah pertengkaran kecil itu kini mereka semua sudah mendapat kelompok masing-masing untuk bermain voli. Sekarang tim Shena maju untuk melawan tim Milo. Ini hanya pertandingan untuk mendapatkan nilai saja, bukan pertandingan sungguhan.

"Kenapa gue harus lawan sama jemat si," keluh Milo.

"Kenapa Lo? Takut ya?" Ejek Shena.

"Gue? Takut sama Lo? Udah buruan maen lah," ucap Milo.

Shena mencibir lalu mencari posisinya, setelah itu salah satu tim nya mulai men-servis tanda bahwa permainan sudah di mulai.

Pertandingan berjalan dengan baik dan berakhir kacau saat Shena keluar dari lapangan tersebut. Ia melihat salah satu cewek memberi minuman pada Alaska. Merasa cemburu Shena segera menghampiri mereka.

S H E N A [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang