PART 42👊

29.4K 3.2K 1.5K
                                    

PRADIPTA FAMILY👑

PRADIPTA FAMILY👑

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*

Malam ini seluruh keluarga Pradipta berkumpul untuk acara makan malam. Dari cucu, hingga para menantu bahkan orang tua Alana pun bergabung malam ini. Semuanya mengenakan pakaian rapih dan mewah, tak ada satupun yang terlihat rendahan. Sebelum makan malam di mulai, mereka berpencar mencari partner masing-masing. Entah kenapa malam ini Shena merasa gugup, ia takut tidak bisa menjaga Attitude nya nanti. Di sisi lain Shena juga cemas meninggalkan Alaska sendirian karena cowok itu masih sakit.

Shena menghampiri Alea dan Aleo, si kembar anaknya Grashela. "Hai bocil," sapa Shena sambil mengusap kepalanya mereka berdua.

"Hai aunty," balas Alea.

"Duduk di sana yuk?" Ajak Shena sambil menunjuk sofa yang sepi.

Kedua anak kembar itu mengangguk lalu mengikuti Shena. Mereka duduk sambil memandangi orang dewasa yang sedang berbincang. Karena Shena bosan, lebih baik ia mengajak anak kecil ini bicara. "Alea, Aleo, kalian gimana sekolahnya? Udah pernah buat keributan belum?" tanya Shena.

Alea menggeleng. "Lea gak suka cali masalah Aunty, tapi Leo tuh seling banget sampai temennya sendili di nangisin," jawabnya.

"Wah Aleo hebat! Temen Leo nangis di apain?" tanya Shena pada Aleo yang hanya memasang wajah datar sedari tadi.

"Leo tonjok mukanya, dia ngeselin!" jawabnya sangat menggemaskan.

Shena terkekeh. "Kalau Leo perlu bantuan buat hajar orang itu, panggil Aunty aja," guraunya.

"Aunty itu kan gak benel!" omel Alea.

"Sok baik kamu!" cetus Aleo pada adiknya.

"Leo!" balas Alea tak kalah cetus.

"Udah-udah jangan ribut di sini, nanti ketauan Oma loh?" lerai Shena.

"Lea lebay," ejek Aleo.

"Ish!" desis Alea kesal.

"Sttt! Kalau masih ribut Aunty ceburin ke kolam renang, mau?" ancam Shena membuat kedua anak kembar itu menggeleng. "Kalian yang akur ya, Aunty mau ke nenek," ujar Shena. Setelah itu ia menghampiri nenek dan kakeknya atau orang tua Alana.

"Hai nenek, kakek. I Miss you," ucap Shena sambil memeluk kedua paruh baya itu.

"Ah cucuku sudah besar," ujar Melan, neneknya sambil mengusap punggung Shena.

Shena tersenyum pada mereka berdua. "Kalian apa kabar?" tanyanya.

"Alhamdulillah baik," jawab mereka kompak.

"Shena kangen banget sama kalian, kita jarang ketemu," ucapnya.

"Sesekali main lah ke rumah kami jika sedang libur," ujar kakeknya. Dan Shena langsung mengacungkan jempolnya pertanda setuju.

S H E N A [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang