PART 32👊

29.3K 3.6K 1.2K
                                    

PART INI DI UPDATE UNTUK KEPENTINGAN PARA PEMBACA!!

🌼

Setelah kepergian Nolan tadi Alaska dengan sigap mengeluarkan kotak p3k untuk mengobati luka di wajah dan tangan Shena. Cowok itu terlihat cemas melihat luka-luka Shena yang lumayan parah. Alaska juga terlihat merasa bersalah, ekspresi itu bisa Shena tebak karena tingkah laku Alaska berubah drastis. Alaska sangat perhatian dan itu tidak baik untuk jantungnya.

"Masih sakit?" Tanya Alaska.

Shena mengangguk. "Tapi kalau liat senyuman Lo kayanya mendingan deh," ucap Shena sambil terkekeh.

Tatapan Alaska terlihat datar kembali. "Gak nyambung," ucapnya.

Shena berdecak kesal. "Senyum dikit aja," pintanya.

Alaska menghela nafas lalu tersenyum tipis. "Udah?" Tanya Alaska.

Shena mengangguk senang. "Udah," jawabnya.

"Besok-besok gak usah ikut campur lagi urusan gue, paham?" Ujar Alaska.

"Tapi Nolan ngeselin."

"Gak usah di ladenin."

"Gue tau kenapa Lo cuek lagi sama gue, Nolan kan penyebabnya? Cowok itu ngancem Lo dan ngadu ke bos Lo tentang hubungan kita, iya kan?" Tanya Shena mulai serius.

"Sok tau," balas Alaska.

Shena menarik paksa baju Alaska. "Tuh kan ada luka, itu bukti Lo dihukum karena Nolan ngadu, jujur sama gue Las," tandas Shena.

Alaska menepis lengan Shena. "Terus?" Tanya Alaska.

"Gue kasih pilihan deh, Lo pilih gue atau Nolan?" Tanya balik Shena.

"Gak ada," jawab Alaska.

Shena mengepalkan tangannya. "Kita masih pacaran gak sih?"

"Menurut Lo?"

"Jangan mainin perasaan gue terus Las. Kadang Lo bersikap seolah-olah pacar gue, kadang Lo juga bersikap kaya musuh gue. Sebenernya mau Lo apa sih?" Tanya Shena.

"Akhiri aja, gue terlalu bahaya buat Lo," balas Alaska.

"Gue gak takut," ucap Shena.

"Lo tau criminal? Penjahat Shen. Gue bisa aja bunuh Lo kapanpun!"

"Tapi Lo gak akan lakuin itu ke gue."

"Akhiri aja sekarang, soal Vidio itu gue udah gak peduli."

"Las plis. Hargai perjuangan gue selama ini," pinta Shena dengan mata yang berkaca-kaca.

"Mending Lo pulang," ujar Alaska sambil merapihkan kotak p3k.

Shena yang merasa kesal langsung melempar kotak yang di pegang Alaska sampai terjatuh berantakan. "Lo benci sama gue?" Tanya Shena.

"Lo tau jawabannya," jawab Alaska.

"Gue gak mau nangis, tapi hati gue sakit banget," lirih Shena sambil menahan air matanya.

S H E N A [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang