SIAP MEMBACA?
YUK KOMEN DI SETIAP PARAGRAF 💖🌼
Kelas 10 IPS 2 mungkin di kutuk menjadi kelas yang paling rusuh. Pagi ini, guru yang mengajar belum tiba, dan karena itu kelas menjadi gaduh tak terkendali. Semua orang sibuk dengan aktivitasnya masing-masing, ada yang bermain ponsel, mengisi pr, dan memakan kinder Joy seperti yang Shena lakukan sekarang.
Gadis berambut cokelat itu asyik mengunyah sambil mengobrol dengan teman sebangkunya, Liza. Mereka membahas hal-hal yang random dan sesekali tertawa.
"Oh ya, kita udah bisa duoble date kali," goda Shena.
"Boleh-boleh aja," balas Liza.
"Shena Lo di panggil kepala sekolah." Ujar teman sekelasnya tiba-tiba.
Shena menoleh sambil mengerutkan keningnya. "Tumben," gumam Shena.
"Lo bikin masalah apalagi?" Tanya Liza.
"Masalah speaker kemarin mybe?" Ucap Shena.
Liza menghela nafas. "Dari dulu kerjaan Lo begitu mulu. Makanya, jangan suka mengulangi kesalahan yang sama." Ujar liza.
"Karena masih banyak jenis kesalahan lain yang perlu di coba," lanjut Shena.
Liza menoyor kepala Shena. "Gila Lo ya," omelnya.
Shena tertawa lalu menepuk pundak Liza. "Gue ke sana dulu, siapa tau mau di tawarin duit ya kan?" Ucapnya.
"Halu aja Lo," sahut Liza.
Shena melangkahkan kakinya menuju ruang kepala sekolah. Setelah sampai ternyata disana ada Alex dan Alexa. Kedua nenek dan kakeknya itu sedang mengobrol dengan pak Edgar, selaku kepala sekolah.
"Hai Oma, Opa," sapa Shena sambil menyalimi mereka.
"Duduklah," ujar Alex.
Setelah Shena duduk Pak Edgar pergi.
"Tumben kalian kesini?" Tanya Shena sambil tersenyum untuk menetralkan suasana.
"Gimana sekolah mu disini?" Tanya Alexa.
"Baik kok, Oma," jawab Shena.
"Keributan apa saja yang kamu buat selama disini?" Tanya Alexa lagi, sedangkan Alex hanya menyimak.
Shena terkekeh canggung. "Jujur Shena emang nakal disekolah Oma," ucapnya.
"Kenapa selalu seperti itu! Kamu itu dari keluarga Pradipta, jaga sopan santun dan etika." Omel Alexa dengan nada yang lumayan tinggi.
"Maaf Oma," ucap Shena. Jantungnya berdetak kencang sekarang, jika Alexa sudah marah itu bukan pertanda baik.
"Sekarang Oma tanya, siapa itu Samudra Alaska?"
Shena mendongak menatap neneknya. "Oma tau dari mana?" Tanya Shena.
"Jawab," ucap Alexa.
"Samudra Alaska itu kakak kelas Shena Oma," jawabnya.
"Sepertinya itu bukan jawaban yang tepat," sindir Alexa.
Shena kebingungan, apakah mereka tau kalau Shena berpacaran dengan Alaska?
"Maksudnya gimana Oma?" Tanya Shena.
"Sejak kapan Daddy mu mengizinkan pacaran?" Tanya balik Alexa.
"Daddy gak pernah izinin Shena," jawabnya.
"Lalu kenapa kamu berpacaran dengan Samudra Alaska?" Nada bicara Alexa semakin meninggi.
KAMU SEDANG MEMBACA
S H E N A [END]
Dla nastolatkówIni kisah tentang Shena Alexandra Raesha. Gadis dengan segala kebrutalan dalam dirinya. Nakal? Sudah pasti. Sombong? Jangan ditanya lagi. Kejam? Jika ada yang mengusiknya. Pandai bela diri? Jangan pernah di ragukan. Kisahnya berawal ketika Shena be...