PART 11👊

36.2K 4.4K 781
                                    

Sebelum baca, Vote dulu yuk🐍
Follow IG: @febby_indahsari
Selamat membaca🐣

💯

Kali ini Shena tidak mau menyia-nyiakan waktunya lagi. Ia harus mengikuti Alaska karena sudah kepo akut pada cowok itu. Pulang sekolah ia langsung keluar kelas dan menunggu Alaska diparkiran.

"Gue balik duluan ya," ujar Liza sambil menepuk bahu Shena.

Shena hanya mengangguk sambil mengacungkan jempolnya. Setelah Liza pergi, Alaska datang. Cowok itu langsung memakai helm nya lalu naik ke atas motor miliknya.

Tak mau ketinggalan Shena langsung menyalakan mesin motornya. Setelah keluar dari gerbang sekolah Alaska langsung menancap gas dengan kencang, membuat Shena yang dibelakang mau tak mau mengejar cowok itu. Shena berharap Alaska tak menyadari kalau dia sedang di ikuti.

Lama diperjalanan membuat Shena bingung, kemana Alaska akan pergi? Apa rumah cowok itu sangat jauh? Shena menghela nafas, untung saja bensin nya full, kalau tidak ia akan kesusahan nanti.

Setelah lewat dari satu jam di perjalanan akhirnya motor Alaska berhenti disebuah rumah besar dengan gerbang yang cukup tua, terlihat jelas karena karatan dan ditumbuhi rumput menjalar.

Shena mengehentikan motor nya cukup jauh, ia turun lalu mengintip dari balik pohon besar. "Itu beneran rumahnya?" Gumam Shena.

Shena melirik sekitar lalu merinding, tempat ini sangat sepi dan seram. Banyak pohon besar disekitar sini, apalagi rumah Alaska lebih terlihat seperti kastil. "Gak mungkin kan dia vampir?" monolog nya.

"Samperin gak ya?" tanya Shena pada dirinya.

Lama berpikir akhirnya Shena memutuskan untuk bertamu ke rumah cowok itu. Sayang kan sudah jauh-jauh mengikuti malah balik lagi?

Shena memencet bel setelah sampai didepan pintu. "Samlekom," ucapnya.

"Samlekom bang, paket datang."

"Alaska, woy."

Shena menghela nafas, tidak adakah pelayan yang membukakan pintu untuknya? Padahal rumah ini besar, tidak mungkin jika tak ada pelayan di dalamnya.

"Buset gue aus nih," ucap Shena sambil mengelus tenggorokan nya.

Sepertinya bel rumah ini rusak, Shena memutuskan untuk mengetuk pintu saja. Tak kunjung di buka juga Shena mengetuk pintu itu dengan irama. "Tiada ku sangka sejak detik itu... kalau membuka pintu jangan di hati ku..."

Tak lama setelah itu pintu terbuka lebar dengan sang tuan rumah yang sepertinya menahan marah.

Shena terkekeh garing. "Punten," ucapnya.

"Lo?" Alaska menunjuk Shena dengan kesal, bisa-bisanya gadis itu ada disini.

"Rumah lo keren juga," ujar Shena.

"Pergi," usir Alaska.

"Enak aja, gue jauh-jauh kesini malah di suruh pergi. Gak mau!" Ucap Shena ikut kesal.

"Pergi sebelum gue seret lo," ucap Alaska dengan suara yang memulai menakutkan.

"Ck, minta minum dulu dong," ujar Shena tak tahu malu.

Alaska menatap Shena lalu berdecih. "Gak punya malu?" tanya Alaska.

"Nggak, udah gue jual kemaren," Shena menjawab begitu menjengkelkan.

"Seberani itu lo sampai ngikutin gue kesini? Apa tujuan lo?" tanya Alaska.

"Mau deket sama lo dong," jawab Shena.

S H E N A [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang