PART 33👊

29.3K 3.7K 877
                                    


PART INI DI KETIK SAMBIL MENDENGARKAN MUSIK DYNAMITE 🎧

🌼

Alaska membawa Shena menuju rooftop. Tempat dimana bisa beristirahat tanpa ada yang mengganggu. Mereka duduk di sofa yang sudah tak terpakai, menikmati cuaca siang ini yang tidak terlalu panas.

Alaska mengambil sesuatu dari sakunya lalu memberikan dua kinder Joy pada Shena. "Buat Lo," ucapnya.

Shena menerimanya dengan mata berbinar. "Sejak kapan Lo tau gue suka kinder Joy?" Tanya Shena.

Alaska mengangkat bahunya acuh, padahal kinder Joy yang mempertemukan mereka waktu itu di Indomart. Dimana Shena dan Alaska berebutan makanan kecil itu karena sudah sold out. Mungkin Shena sudah lupa.

"Lo mau?" Shena menawarkan, Alaska langsung menggeleng sebagai penolakan.

"Selain kinder Joy, Lo tau apalagi yang gue suka?" Shena bertanya sambil menyuapkan makanan coklat itu ke mulutnya.

"Gue," jawab Alaska singkat, tapi malah membuat Shena tertawa keras.

"Ternyata tingkat percaya diri Lo tinggi juga ya," kekeh Shena.

Alaska tersenyum kecil melihat Shena tertawa. "Lo suka bunga Daisy?" Tanya Alaska.

Shena mengangguk. "Suka, kenapa?" Tanya balik Shena.

"Mau lihat Daisy di rumah gue?" Alaska menawarkan. Ini pertama kali Shena di ajak ke rumah Alaska tanpa memaksa.

"Boleh?"

Alaska mengangguk. "Pulang sekolah," ucapnya.

Shena tersenyum senang. "Siap boss!" Katanya penuh semangat.

Bel masuk pun berbunyi, jam istirahat sudah habis dan sekarang waktunya masuk ke kelas masing-masing. Alaska beranjak dari tempatnya di ikuti oleh Shena yang akhirnya keluar rooftop bersama.

Setelah berpisah dengan Alaska di lorong kelas 12, Shena berlari menuju kelasnya. Ia tak mau di ajar oleh pak Tolib, guru sejarah. Bisa-bisa nanti pulangnya telat karena pak Tolib suka lupa waktu jika sudah mengajar. Hari ini Shena akan bersenang-senang bersama Alaska, ia tidak mau menyia-nyiakan tawaran Alaska tadi.

Shena masuk ke kelas dan menutup pintu dengan rapat, tak lupa mengunci pintu itu agar guru tidak bisa masuk. Kelas yang tadinya ramai menjadi hening karena kedatangan Shena. Mereka semua menatap Shena dengan tatapan bingung.

"Di kejar setan Lo?" Ujar Milo kebingungan.

"Lebih serem dari setan," jawab Shena sambil tertawa.

"Kok pintunya di kunci Shen?" Tanya salah satu teman sekelasnya.

Shena meletakkan telunjuknya di bibir. "Ssttt! Sekarang pelajaran pak tol," ucapnya.

"Terus kenapa?" Tanyanya lagi.

"Ya gue males lah di ajar dia," Jawab Shena.

"Gabisa gitu dong, kita mau belajar," ujar salah satu temannya.

Shena menggebrak meja sambil menaikkan satu kakinya ke kursi. Menatap semua teman sekelasnya dengan tajam. "Siapa yang mau belajar?" Tanya Shena.

"Gue nggak ah mau nge-game," ujar salah satu cowok di kelasnya.

"Gue juga nggak, mau mabar," sahut yang lainnya bergantian.

Shena tersenyum puas lalu menatap dua cewek yang menentangnya tadi. "Mau keluar?" Tanya Shena.

Kedua cewek itu hanya diam dan duduk kembali di kursinya.

Nyesel gue sekelas sama Shena

Songong banget

S H E N A [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang