PART 24👊

33.4K 3.6K 196
                                    

~

Setelah mengerjakan tugas Geografi Shena, Liza dan Milo kini asik rebahan padahal matahari sudah terbenam. Mereka berdua membuat kamar Shena seperti gudang yang tak terurus, masalah paling besar ada di Milo. Cowok itu memakan makanannya dengan berantakan, kulit kacang, sampah ciki, dan minuman yang tumpah membuat lantai kamar Shena menjadi lengket.

Walaupun begitu, tidak ada satupun yang mau membereskan. Si pemilik kamar pun diam saja sambil memainkan ponselnya. Dan dari mereka bertiga tidak ada yang mengingatkan untuk mandi padahal seragam sekolah masih melekat di tubuhnya. Sudah biasa jika bermain di rumah Shena akan pulang terlambat.

Shena bersenandung karena lagu di ponselnya, sesekali memasukan camilan ke dalam mulut. Terlihat santai namun sedikit kesal karena Alaska tak kunjung membalas chatnya.

"Shena, Milo, Liza mandi dulu sana. Nanti kita makan malam bareng," ujar Alana dari luar, tak lama kemudian membuka pintu kamar. "Milo bawa baju ganti?" Tanya Alana.

"Nggak Tan, Milo pulang aja," ucapnya seraya berdiri.

"Tanggung, sebentar lagi Maghrib. Kamu pakai baju Shena dulu, Shena pinjamkan Milo dan Liza baju," ujar Alana lagi.

"Ambil sendiri aja, pilih sama Lo asal jangan buka lemari yang bawah," ucapnya.

"Yaudah kalian pilih setelah itu mandi ya?" Kata Alana.

"Oke Tante," balas Milo dan Liza kompak. Setelah itu Alana pergi keluar.

"Met, baju Lo gak feminim semua kan?" Tanya Milo.

"Kagak, liat aja Sana," Balas Shena.

Setelah itu mereka bertiga mandi secara bergantian. Sampai kini makan malam sudah siap dan Ghasendra pun sudah pulang bekerja. Mereka turun dari kamar Shena sambil bersenda gurau, Alana meminta mereka turun untuk makan malam bersama.

"Hai Om sendra," sapa Milo di susul oleh Liza. Dan Ghasendra pun membalas sapaan mereka.

Kini semuanya sudah duduk rapih untuk memulai makan malam. Di awali dengan Alana yang mengambilkan suaminya nasi dan beberapa makanan lainnya. Lalu di susul oleh Shena dan kedua sahabatnya. Mereka makan dengan tenang sampai akhirnya Ghasendra bertanya tentang sekolah.

"Gimana sekolah kalian? Nggak ada masalah kan?" Tanya Ghasendra.

"Nggak Dad," jawab Shena.

"Shena biang masalah Om," ujar Milo membuat Shena kesal dan langsung menginjak kaki cowok itu.

"Shena buat masalah apa?" Tanya Alana.

"Nggak mom, jangan percaya sama Milo!" Tukas Shena.

"Kalian ini masih kelas satu SMA, warnai masa putih abu-abu dengan prestasi, bukan masalah," nasihat Alana.

"Iya Tante," balas Liza, dia yang paling tenang diantara Shena dan Milo.

"Gimana kabar orang tua kalian?" Tanya Ghasendra, ia sudah jarang sekali bertukar kabar dengan Miko dan Regan.

"Baik kok Om," balas Liza.

"Iya, baik om. Mama sama papah sering banget jalan-jalan tanpa ngajak Milo," jawabnya malah curhat.

"Lo kan anak pungut," sahut Shena.

"Sembarangan Lo," Milo menyikut lengan Shena.

"Mika sama Miko itu kan sering nonton konser K-Pop, kalau kamu ga sekolah pasti diajak," ujar Alana yang tahu kalau Mika sangat menyukai K-Pop sejak SMA dulu.

Milo hanya terkekeh lalu di lanjut oleh Liza. "Tadi mami chat aku katanya, salam buat Tante sama Om," ujar Liza.

"Waalaikumsalam, salam balik ya," ucap Alana, Liza pun mengangguk.

S H E N A [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang