PART 40👊

29.6K 3.3K 1.3K
                                    

Follow wattpad ku ya guys
Instagram: Febby_imdahsari
Dan para Roleplayer SHENA


<3

Hari ini Shena pergi ke sekolah karena sudah merasa sehat. Sebelum berangkat ke sekolah, ia sempat berdebat dengan orang tuanya karena masalah motor, mereka tidak mengizinkan Shena untuk mengendarai motornya hari ini, tapi dengan tingkah keras kepalanya ia berhasil membawa motor itu ke sekolah.

Sebelum pergi ke kelasnya Shena pergi ke kelas Alaska untuk melihat cowok itu. Kemarin, Shena benar-benar senang karena orang tuanya sudah mengizinkan Alaska main ke rumah. Lain kali, Alaska harus main lagi ke rumahnya.

Berjalan sambil bersedekap dan mengangkat dagu adalah ciri khas Shena. Dengan gaya seperti itu membuat banyak orang benci padanya. Sombong dan angkuh, sikap itu tidak akan hilang pada dirinya. Langkahnya tiba-tiba berhenti saat seorang guru menghalangi jalannya. "Kenapa?" tanya Shena to the point.

"Siapa yang mengizinkan mu memakai rok terlalu pendek?" tanya guru itu.

Shena memutar bola matanya, selama ini dia kemana saja? Dari awal masuk pun rok Shena sudah pendek. "Orang tua saya mengizinkan kok pak!" jawabnya.

"Peraturan tetap peraturan, mau kamu cucu dari pemilik sekolah ini, maupun anak dari seorang pengusaha seperti Ghasendra! Itu tidak mengubah peraturan yang ada!" Ucap Pak Yahya.

Shena maju satu langkah sambil menatap guru itu dengan seringai. "Apakah saya peduli?"tanyanya, lalu tertawa.

"Sesulit ini kah orang tua mu mendidik mu?" tanya Pak Yahya.

Shena yang sedang tertawa langsung mengubah ekspresinya menjadi datar. "Urus saja dirimu, pak!" ucapnya sambil mengacungkan kedua jari tengahnya, setelah itu melanjutkan langkahnya menuju kelas Alaska.

Setelah sampai di kelas cowok itu, Shena menghampiri Alaska yang sedang memainkan ponsel. Ia tersenyum lalu menyapanya. "Wah lagi sibuk kayanya," ujar Shena.

Alaska meletakkan ponselnya. "Kenapa, hm?" tanyanya.

"Pengen liat Lo aja," jawabnya sambil menopang dagu dan menatap Alaska.

Alaska membalas tatapan Shena sambil tersenyum kecil. "Memandang wajah cowok tampan gak baik untuk kesehatan," ucapnya lalu mengacak rambut Shena.

Shena berdecih. "Pede Lo," hardiknya sambil tertawa. Alaska ikut tertawa lalu merapihkan rambut Shena yang di acak nya tadi. "Alas, malam ini ada jadwal gak?" tanya Shena.

Alaska mengangguk. "Ada," jawabnya.

Shena menghela nafas sedih. "Padahal gue pengen main sama Lo," ucapnya.

"Lo, kan baru sembuh," balas Alaska.

"Apasi, kemarin gue cuma flu. Ya ya ya, malam ini aja," bujuknya dengan pupy eyes.

"Gak bisa, boss gue pasti marah kalau gue gak datang," tolak Alaska.

Shena berdecak. "Oke fine," pasrahnya.

"Gue usahain ya malam ini," ucapnya.

Shena tersenyum senang sambil mengacungkan jempolnya. "Siappp!"

****

"Liza, pinjem pulpen dong!" ucap Shena sambil mengguncang lengan sahabatnya.

S H E N A [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang