01 || Kayra Anathea

6.5K 432 61
                                    

Ayam jago berkokok, tepat saat jam alarm milik seorang gadis berdering ramai diatas nakas sebelah ranjang tidurnya.

Cahaya yang remang membuat si empu yang mulai terbangun kini kembali tertarik ke alam bawah sadar. Gadis itu semakin menarik selimut tebalnya, lalu mengubah gaya posisi tidur menjadi menghadap kiri.

Sekitar tiga menit dirinya tertidur kembali, suara pintu yang dibuka membuatnya terbangun tanpa membuka kedua mata tajamnya.

Suara derap kaki semakin lama semakin terdengar mendekati ke arah ranjang. Beberapa detik kemudian, selimut yang tadinya membungkus tubuh, kini tersingkap.

"Sholat, Kay." orang itu menepuk tiga kali pipi gadis yang dipanggil 'Kay.

"Ini udah bangun kak." ujarnya telentang, mata tajamnya yang semula terpejam kini terbuka.

"Ditunggu mama papa di musholla."

Gadis itu bangkit duduk, menatap kosong kedepan. Sering disebut mengumpulkan nyawa.

"Kayra!"

"Ck, iya duluan aja." matanya melirik ke arah jam alarm yang beberapa menit lalu berdering. "Masih jam lima kurang."

Sang kakak yang sudah memakai mukena pun berkecak pinggang, menatap adiknya garang.

"Cepetan Kay! Masih subuh gue males debat."

Gadis yang bernama Kayra pun mengangguk malas. Ia beranjak menuju kamar mandi untuk menggosok gigi dan mengambil air wudhu.

Keluarganya memang sering kali sholat subuh bersama. Tidak setiap hari, namun tidak jarang juga. Bisa dibilang seminggu mungkin lima kali.

Dua orang yang kira-kira berusia tiga puluh tahun, gadis berusia sembilan belas tahun, gadis berusia tujuh belas tahun dan pemuda berusia lima belas tahun, mereka melaksanakan sholat subuh berjamaah dengan sang kepala keluarga yang menjadi imam-nya.

Sederhana, tapi membuat hati mereka tenang.

° ° °

Mata Kayra melirik jam yang menggantung di dinding kamarnya. Pukul delapan pagi. Lalu pandangan gadis itu beralih pada cermin dihadapannya.

Ia baru saja selesai berolahraga pagi diloteng atas. Sekalian menemani sang mama menjemur pakaian, dirinya melakukan pemanasan dan lari ditempat.

Aneh memang. Bukannya membantu, malah... berdosa tidak sih?

Kayra memperhatikan penampilannya. Ia memakai tanktop crop berwarna hitam, dan memakai celana pendek sebatas lutut juga warnanya senada dengan warna atasannya.

Perutnya yang datar, kini sedikit membentuk. Sungguh senang akhirnya perjuangan Kayra tidak sia-sia. Ia melompat kegirangan didepan cermin fullbody yang terletak disamping lemari pakaian.

"Udah tinggi, gak usah loncat-loncat." ujar sang kakak dari balik pintu. Ditangannya terdapat dua gelas beling berisi jus tomat.

Menghentikan kegiatannya yang sedang melompat, Kayra menoleh jengah ke arah pintu yang masih terdapat kakaknya disana.

"Kak Jena ganggu aja! Masuk aja kali." ujarnya kembali menatap tubuhnya dipantulan cermin.

"Aku sengaja bikin—"

"Jus tomat buat kamu biar makin cantik. Oke terbukti kalo gue sekarang cantik banget." potong Kayra dengan pede. Ia mengibaskan rambutnya yang dikuncir ala ekor kuda.

FAREZ [Completed] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang