30 • FAREZ ✔️

1.3K 199 26
                                    

Hari selasa adalah jadwal olahraga kelas 12 Mipa 3. Para siswa siswi sudah selesai mengganti seragam pramukanya menjadi seragam olahraga khas SMA Magic. Namun mereka masih berada di dalam kelas.

Wanda, Savina, Mita dan Ara berada di belakang kelas. Mereka sedang membuat video tik tok. Entah itu dance, konten ataupun semacamnya.

Sedangkan Kayra, gadis itu sedang membaca novel di tempat duduknya. Telinganya tersumpal earphone berwarna hitam.

Farez perhatikan dari kursi belakang, gadisnya tampak fokus dan tidak ingin di ganggu. Itu menurutnya.

Pemuda itu melanjutkan kegiatannya yang semula sedang membaca buku paket tebal, mata pelajaran Kimia. Ya walau pada dasarnya jika pelajaran seperti itu lebih enak latihan soal daripada membaca. Farez hanya menghafal rumus.

Rendi dan teman-teman datang dari luar kelas. Mereka habis jajan di kantin. Tadi sudah izin pada Farez. Ah tidak, Rendi hanya izin untuk membeli minum.

Yaudah biarin.

"Kayraa siniiii!!" panggil Savina berteriak dari belakang kelas.

Bukan Kayra yang menoleh, melainkan Farez. Susah memang jika sudah bucin. Nama pacarnya disebut saja langsung deg-degan. Pemuda itu menelan saliva, kemudian kembali membaca buku.

"Kay! Gabung sini." ajak Ara ikut berteriak.

"Ada babi oink oink oink.." nyanyi Zahra seraya menghampiri Kayra. Ia berdiri di samping tubuh Kayra.

Merasa ada seseorang yang berdiri disebelahnya, Kayra pun mendongak menatap Zahra yang sedang memperhatikan deretan giginya.

"Main Kay." ujar Zahra.

Kayra mendengus. Gadis itu melanjutkan aksi membaca novelnya. Tinggal sedikit, ia penasaran dengan ending. Dibelakang, Farez menggelengkan kepala sudah tidak aneh dengan sifat gadisnya.

"Kay, lapangan yuk?" ajak Savina berjalan menghampiri Kayra. Diikuti Ara, Wanda dan Mita.

Yang namanya memakai earphone, mana mungkin mendengar suara dari luar. Terdengar suara, namun sepertinya agak sayup.

Sebenarnya Kayra masih kesal dengan teman sekelasnya. Ia teringat hari kemarin yang terkena hukuman. Memang tidak ada pengaruh dengan murid mipa 3, gadis itu hanya kesal saat tidak ada satu orang pun temannya yang menanyakan keadaan dirinya.

Tidak tau saja dirinya sakit. Untung ada Farez yang setia menemani. Ah, pemuda itu memang membuat Kayra zkpwlspqjd :)

"WOE!"

Kayra terpelonjat kaget ketika seseorang berteriak tepat di depannya seraya menggebrak meja. Mata yang semula menatap serius novel, kini menatap tajam pemuda yang berdiri di depannya.

Dia Bimo. Teman sekelas, dan konco Rendi.

Gadis itu bangkit berdiri, melempar novel yang semula berada di genggamannya ke sembarang arah. Kayra mengeratkan rahang, masih menatap tajam Bimo. Mood membacanya sudah lenyap hanya dalam hitungan dua detik.

"Kalo mau teriak jangan di depan gue anjing! Sopan santun lo mana?!" sentak Kayra.

Siswa siswi yang memang sudah berkumpul di dalam kelas pun semakin memperhatikan Kayra dan Bimo bergantian. Mereka bungkam, tidak ada yang membuka suara satupun.

"Bentar, lo kenapa dah?" tanya Bimo heran.

Kayra berdecak. "Ya lo pikir sendiri! Bagus lo teriak depan gue?"

"Gue mau ngasih pengumuman, harus gimana lagi biar pada diem?" tanya Bimo mengerutkan kening.

"Banyak cara buat ngambil perhatian sekelas, tapi gak gini caranya! Bacot banget jadi cowok."

FAREZ [Completed] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang