51

3.8K 398 59
                                    

Happy reading 💐
Typo bertebaran

"A..apa? tidak! tidak mungkin mereka melakukan itu Ge, apa kau sedang bercanda?" tanya Sean tidak mempercayai Perkataan Gege.

"Aku bersumpah kak! aku mengatakan yang sebenarnya, kali ini percaya padaku kak aku mohon," ujar Gege.

"Mereka juga yang menjebak Lisa dan Rafa, Lisa benar-benar tidak tahu apa-apa kak, selama ini dirinya selalu menjadi korban," ujar Gege.

"TIDAK MUNGKIN! MEREKA ADIKKU TIDAK MUNGKIN MEREKA MELAKUKAN HAL SEPERTI ITU!" teriak Sean depan wajah Gege.

"Ku mohon kak percaya padaku! Cukup sudah kita di bodohi oleh drama ini! Aku lelah kak aku lelah melihat mereka terus menyakiti Lisa, setiap kali aku mencoba untuk mengatakan semuanya aku di ancam mereka akan menyakiti ku dan Ibu! Tapi sekarang aku sadar semakin aku bungkam semakin Lisa tersiksa, dan aku juga percaya kau tidak akan membiarkan aku dan ibu terluka," ujar Gege berlinang air mata.

"memang benar mereka melakukan itu semua," ujar Gunadhya yang sedari tadi diam di ambang pintu.

"Kau?" lirih Sean.

Gunadhya melipat kedua tangannya di depan dada lalu berjalan santai menghampiri Sean dan Gege.

Gunadhya mengehela nafasnya kasar ia sungguh malu mengatakan semuanya.

"Atas nama istriku, aku meminta maaf memang benar yang di katakan Gege, semua ini ulah Bela, Jeni dan Dewa termasuk kematian Ibu Lisa," ujar Gunadhya semakin membuat Sean tak percaya.

"Jangan menuduh tanpa ada bukti Gunadhya!" ujar Sean menekan Kalimatnya.

"Aku mempunyai bukti yang akan membuat mu percaya dengan apa yang aku dan Gege katakan," ujar Gunadhya sambil memutarkan rakaman percakapan Jeni dan Bela di kamar tadi.

Dengan tangan yang gemetar Sean mengambil ponsel itu dan mendengarkannya, sungguh! Sean tidak percaya adiknya sendiri yang menghianatinya, Sean Benci pengkhianat! Sangat benci lalu kenapa sekarang adiknya melakukan itu?.

Mata Sean berkaca-kaca untuk yang pertama kalinya Sean Brahmana menitikkan air matanya di depan Gege dan Gunadhya.

"Panggil mereka, aku akan menunggu di ruang tamu," ujar  Sean dingin.

Gunadhya dan Gege menatap punggung Sean yang semakin menjauh.

"Entah apa yang terjadi dengan mereka nanti," ujar Gunadhya.

"Kakak, Maafkan aku , aku terpaksa melakukan ini semua," ujar Gege merasa bersalah.

Gunadhya tersenyum dan mengusap kepala Gege "kau sudah melakukan hal yang benar, Sekarang Panggil mereka aku akan menyusul Sean," ucap Gunadhya.

"Baik kak,".

***

Gege mengetuk pintu kamar Bela dan ternyata di dalam ada Jeni, mereka seperti sedang merayakan Sesuatu di dalam.

"Ada apa?" tanya Jeni malas

"Kakak memanggil kalian," ujar Gege menatap mereka datar.

"Untuk apa?" kali ini Bela yang bertanya.

"Untuk membuktikan ucapan mu kemarin, siapa yang bakalan hancur kalian atau Lisa," ujar Gege dengan senyum mengejek membuat Bela dan Jeni saling tukar pandangan.

"Turun lah jangan membuat kakak yang datang menghampiri kalian," ujar Gege sinis lalu melangkah pergi dari hadapan Bela dan Jeni.

HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang