Happy reading 💐
Typo bertebaranHai, author back hehehe maaf ya sibuk banget jadi ga bisa up cepettt padahal pengen banget namatin cerita husband secepatnya >_<. Maap yaa Langsung aja ke part berikutnya ....
***
Aroma bunga melati Sangat tercium jelas di penciuman Lisa saat berada dalam kamarnya, wanita itu bergegas keluar kamar melihat tanaman bunga melatinya akhir-akhir ini gadis itu suka menanam berbagai macam jenis bunga tapi yang paling mendominasi adalah bunga melati.
Setelah menyirami tanamannya Lisa segera ke dapur untuk menyiapkan makanan dan pakaian kerja untuk suaminya, sekeras apapun Sean membangun benteng pemisah antara dia dan dirinya maka Lisa akan berusaha meruntuhkan benteng itu dengan cinta yang ia miliki.
Saat asik memasak di dapur Silvia masuk dan membantu Lisa untuk menyiapkan sarapan untuk semua orang.
"Selamat pagi Lisa, hari ini masak apa?" tanya Silvia.
"Pagi Bu, aku membuat sayur bayam kesukaan Tuan," ujarnya bersemangat.
"Wah masakan mu wangi sekali aku jadi tidak sabar ingin segera mencicipinya," ujar Silvia.
"Duduklah Bu, ini tidak lama lagi nanti akan ku siapkan untuk mu," ujar Lisa.
"Tidak Lisa! aku ingin membantu mu jadi berikan pekerjaan ini padaku kau sebaiknya membangunkan suami mu," ujar Silvia.
"Baiklah Ibu".
Saat menaiki anak tangga Lisa berpapasan dengan Gege, sudah tiga hari gadis itu tidak berbicara padanya sikapnya juga sedikit berbeda dari yang sebelumnya.
"Hai Ge selamat pagi," sapa Lisa ramah.
"Pagi Lisa," balas Gege.
"Ge, apa aku bunga Salah?"
"Ah tidak kak," ujar Gege tanpa memandang Lisa.
"Lalu kenapa kau aneh seperti ini?"
"Aneh? kurasa tidak, mungkin itu perasaan mu saja," ujarnya setelah mengatakan itu Gege meninggalkan Lisa di tangga yang sedang memikirkan perubahan sikapnya.
"Benar mungkin itu perasaan ku saja," ujar Lisa mencoba berpikir positif.
Selanjutnya Lisa berjalan menuju kamar Sean yang tinggal beberapa langkah lagi dia sudah sampai di depan pintu kamar suaminya itu.
Lisa mencoba mengetuk pintu kamar Sean, ketukan pertama tidak mendapatkan respon hingga ketukan ke dua sampai ke tiga pintu kamar cokelat itu terbuka.
"Ada apa?" tanya Sean dengan suara serak Sepertinya pria itu baru terbangun dari tidurnya.
"Kau belum bersiap-siap ke kantor?" heran Lisa melihat Sean yang masih memakai baju tidur.
"Sekarang kau mandi aku akan menyiapkan pakaian mu!" perintah Lisa menarik Sean masuk ke kamar mandi.
"Ada apa dengan wanita ini? Akhir-akhir ini sikapnya berbeda," batin Sean.
"Kenapa diam saja?! Ayo masuk ini handuk nya," kesal Lisa sambil menyodorkan handuk pada Sean.
Sean hanya menuruti apa kata Lisa, dia tidak ingin paginya di rusak hanya karena masalah kecil.
Sementara menunggu Sean, Lisa membereskan kamar suaminya yang terlihat berantakan, Lisa tidak mengerti sejahat apapun Sean padanya dirinya tidak bisa membenci lelaki itu.
10 menit kemudian Sean keluar dari kamar mandi dengan wajah yang segar pandangannya bertemu dengan mata Lisa cukup lama mereka bertatapan hingga Sean memutuskan kontak mata.