Happy reading 💐
Typo bertebaranSilahkan di Coment jika Ada Typo 😉
Pagi yang indah menyambut seorang gadis cantik berponi yang sedang menyisir rambut panjangnya di depan cermin.
"Waaah kau terlihat sangat cantik," puji Melda.
"Terimakasih Ibu," ujar Lisa tersenyum.
"Kau sepantasnya duduk manis di meja makan bukan malah bergabung denganku dan membuat tanganmu itu bau dapur," ujar Melda.
"Heee Bu, kau mengatakan apa? aku akan selalu berada di dapur bersamamu," ujar Lisa.
"Sayang, dengar pesan ibu ya jangan ragu untuk menolong seseorang yang telah berbuat baik pada kita bahkan sekalipun kita harus mempertaruhkan nyawa kita sendiri," ujar Melda mengusap kepala Lisa.
"Iya Bu, aku akan selalu mengingat pesanmu," ujar Lisa.
"Ayo kita bekerja, hari ini adalah hari perayaan tujuh bulan kehamilan Nyonya Bela banyak pekerjaan yang harus kita lakukan," ujar Melda.
Ya! usia kandungan Bela kini memasuki tujuh bulan, yang artinya sudah berbulan-bulan Lisa menjadi istri seorang Sean Brahmana, lebih tepatnya istri yang tak di anggap oleh suaminya.
"Selamat pagi Nyonya," ujar Bela dan Melda saat melihat Silvia berjalan ke arahnya.
"Selamat pagi, aku barusan melihat bumbu-bumbu yang ada di dapur Sepertinya kalian lupa membeli persiapan untuk acara ini," ujar Silvia.
"Ya Tuhan, maafkan aku Nyonya aku lupa kalau belum membeli bahan-bahannya," ujar Melda.
"Kalau begitu Lisa tolong kau ke pasar dan belikan bahan-bahan yang akan di pakai," ujar Silvia memberikan uang pada Lisa.
"Baik Nyonya, aku segera kembali," ujar Lisa.
Saat Lisa ingin pergi, Sean turun dan berjalan menghampiri ibunya, pandangan Lisa dan Sean sempat bertemu namun Sean langsung memutuskan kontak mata dengannya.
"Selamat pagi Bu, kau sudah sarapan?" tanya Sean.
"Selamat pagi, aku menunggu mu, tapi tolong antarkan Lisa ke pasar sebentar kita kehabisan bahan-bahan yang di perlukan untuk acara nanti siang," ujar Silvia.
"Tidak Nyonya, aku bisa pergi sendirian biarkan Tuan sarapan aku sudah menyiapkannya sarapan ," kata Lisa.
"Baiklah, kau bisa meminta bantuan salah satu sopir biar dia yang akan mengantar mu," ujar Silvia.
***
"Maaf Nyonya, sepertinya ban mobilnya kurang angin," ujar Sopir itu.
"Kira-kira butuh waktu berapa lama memperbaikinya Paman?" tanya Lisa.
"Jika di dekat sini ada bengkel tidak akan lama Nyonya, tapi di sini tidak ada jadi aku harus mengganti ban nya dulu," ujarnya.
"Kalau begitu aku pergi sendiri saja," ujar Lisa keluar dari mobil.
"Aku pergi dulu paman," ujar Lisa tersenyum.
"Berhati-hatilah Nyonya di jalan ini banyak penjahat, apa kau tidak ingin menunggu sebentar?" tanyanya.
"Tidak paman, aku bisa jaga diri aku harus sampai ke pasar jika mobilnya sudah selesai kau bisa menjemput ku," ujar Lisa.
"Baiklah,".
Akhirnya Lisa memutuskan untuk berjalan kaki menuju Pasar yang jaraknya lumayan jauh, Lisa melihat sekelilingnya hanya ada beberapa rumah yang berdiri di sana.