Happy reading 💐
Typo bertebaranSilahkan di Coment jika Ada Typo 😉
Rumah Sean Brahmana kini terlihat sangat ramai, dengan dekorasi yang sangat bagus membuat rumahnya terlihat lebih megah.
Hari ini bertepatan dengan acara pernikahan Bela, semuanya terlihat Bahagia, banyak tamu yang datang dan memberikan do'a.
"Kakak terimakasih atas semuanya," kata Bela menangis sambil memeluk Sean.
"Jangan menangis, aku lakukan ini semua karena kau adikku dan apapun akan aku lakukan demi keluarga ku, hapus air matamu wajahmu bisa jelek kalau kau terus menangis," kata Sean.
"Kau ini selalu saja mengejekku hiks," kata Bela.
"Aaaaa kalian pelukan tidak mengajakku dan kak Jeje," kata Gege ikut berpelukan dan di susul oleh Jeje.
Silvia tersenyum melihat itu, pemandangan yang sangat jarang ia lihat dari anak-anaknya.
"Kebahagiaan seorang ibu ketika bisa melihat anak-anaknya bahagia," kata Silvia.
"Betul Nyonya, kita sebagai ibu akan melakukan apapun demi anak kita," kata Melda ikut tersenyum.
Rafa yang melihat mereka berpelukan ingin juga bergabung tapi di tahan oleh Gege dan jadilah mereka berperang mulut.
"Heee apa yang kau lakukan? Kau ingin memelukku juga?!" kesal Gege.
"Memelukmu? kau itu terlalu percaya diri aku ingin memeluk Kakak bukan memeluk mu!" kesal Rafa.
"Omong kosong! bilang saja kalau kau jatuh cinta padaku kan? dan kau selalu saja cari kesempatan untuk menyentuhku," kesal Gege.
"Kakak, adikmu yang satu ini sudah tidak waras lihat lah dia? Apa yang di katakan?" ujar Rafa.
"Sudah-sudah, kalian berdua tidak pernah akur! Rafa kemari kau memelukku saja," kata Silvia membuat Gege menekuk wajahnya.
Dengan senang hati Rafa memeluk Silvia layaknya ibu kandung sendiri, dengan berada di rumah ini Rafa dapat merasakan kasih sayang dari seorang ibu.
"Gunadhya, ku serahkan adikku padamu sekarang dia adalah tanggung jawabmu, janjimu akan selalu ku pegang! jangan pernah menyakitinya," kata Sean.
"Iya kak, aku akan buktikan janjiku ini," kata Gunadhya.
"Tapi aku tidak membiarkanmu membawa adikku pergi keluar dari rumah ini," ujar Sean membuat Gunadhya bingung.
"Apa maksudmu kak?" tanyanya.
"Kau akan tinggal di sini bersama kami, soal pekerjaan kau tenang saja kau bisa mengurus salah satu perusahaan ku," kata Sean.
"Apa kau percaya kepadaku? bagaimana kalau aku tidak bisa mengurus perusahaan itu?" tanya Gunadhya.
"Tidak usah khawatir, Rafa akan membantumu di kantor," ujar Sean dan Gunadhya mengangguk.
"Sekarang kalian semua istirahat lah," ujar Sean.
Acarapun Selesai mereka memutuskan untuk ke kamar masing-masing, dekorasi akan di bereskan oleh pelayan-pelayan yang ada di rumah ini.
***
Lisa sedang membersihkan dapur, tiba-tiba ia di kejutkan oleh Sean yang datang tanpa ia sadari.
"Tuan ada apa?" tanya Lisa sedikit terkejut.
"Maaf aku tidak bermaksud membuat mu terkejut," ujar Sean.
"Tidak apa-apa Tuan, kenapa? ada pekerjaan untukku?" tanya Lisa.