Keraguan Cintanya

1.3K 99 7
                                    

Hai guys!!! Aku balik lagi nih lanjutin ceritanya, sebelumnya maaf kalau next-nya lama dikarenakan akhir tahun aku sibuk ngejar deadline dan UAS. So, happy reading guys🤗

***

Satu bulan lebih setelah liburan mereka di Bandung, Ali dan Prilly belum bertemu kembali. Belum lagi saat ini Prilly sedang menjalani syuting series terbarunya yang diadaptasi dari salah satu novel bersama seorang aktor terkenal di Indonesia. Sedangkan Ali sendiri masih sibuk dengan urusan bisnisnya.

Beberapa hari ini ia juga sempat memikirkan kelanjutan hubungannya dengan Prilly. Ia sempat meragukan cinta Prilly padanya tetapi pemikiran itu langsung ditepis olehnya. Entah kenapa hari ini tiba-tiba keraguan itu muncul kembali setelah melihat postingan Prilly di instagramnya yang memperlihatkan beberapa bts adegan series itu yang terbilang cukup mesra dengan lawan mainnya bahkan beberapa komentar juga tak segan untuk menjodohkan Prilly dengan lawan mainnya itu. Ditambah akhir-akhir ini Prilly sulit dihubungi, bahkan semua pesannya hanya dibaca tanpa dibalas. Apakah sesibuk itu Prilly sampai tak sempat membalas pesannya, pikir Ali saat ini.

"Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif, cobalah beberapa saat lagi" suara sautan operator terdengar di telinga Ali kala ia mencoba menelpon Prilly. Berulang kali hanya suara itu yang terdengar.

"Kamu kenapa sih Pril? Kenapa di saat aku yakin sama kamu keraguan ini harus hadir? Kenapa?" ucapnya melihat wallpaper ponselnya yang memperlihatkan foto Prilly.

"Apa kamu udah ngga ada rasa sama aku Pril?"

"Ngga gue ngga bisa gini terus, gue harus temuin dia besok" ucapnya kembali sebelum meletakkan ponselnya kasar diatas kasur king sizenya.

***

Pagi hari usai mendapat informasi dari asisten Prilly tentang keberadaan Prilly sekarang tepatnya lokasi syuting Prilly saat ini, Ali langsung pergi kesana mengendarai mobilnya sendiri. Ia harus memperjelas keadaan ini, belum lagi setelah tadi malam ia tak sengaja membaca komentar netizen yang menandainya dan membandingkan dirinya dengan lawan main Prilly.

Butuh waktu satu jam lebih untuk sampai di lokasi syuting Prilly. Belum juga ia turun dari mobil dari kejauhan ia sudah disuguhi pemandangan yang semakin membuat rasa cemburunya itu berkobar. Disana Prilly sedang tertawa bersama lawan mainnya itu sambil memijat pundak laki-laki itu. Tidak cukup disitu, cengkeraman tangannya pada setir mobil kian mengerat kala ia melihat Prilly berselfie dengan pose mencium pipi pria itu mesra begitu juga sebaliknya.

Karena sudah tak tahan dengan keadaan tersebut, Ali pun segera menghubungi Siti, asisten Prilly.

"Hallo"

"Gue udah sampai di lokasi, suruh Prilly masuk ke mobil sekarang" ucap Ali datar dan tanpa menunggu balasan dari si penerima.

Disisi lain Siti yang baru saja menerima telepon dari Ali terlihat kebingungan. Nada suara Ali seperti tidak bersahabat belum lagi Ali langsung mematikan panggilannya sepihak. Tidak mau memusingkan hal itu, Siti pun segera menghampiri Prilly.

"Pril" panggil Siti.

"Iya Sit, kenapa?" tanya Prilly yang sedang duduk sendiri. Kebetulan setelah selesai foto tadi lawan mainnya dipanggil take sedangkan ia masih nanti takenya.

"Lu ditungguin Abang di mobil, suruh kesana cepet" bisik Siti pelan.

"Hah? Maksud lu Ali ada disini?" tanya Prilly kaget.

"Iya, kemarin dia nanyain lokasi syuting kita hari ini ngga taunya mau nyamperin kesini pagi-pagi" jawab Siti.

"Yaudah deh gue samperin dia dulu, udah kangen juga lama ngga ketemu dia" balas Prilly sambil tersenyum ceria.

Masih dalam mobil, Ali melihat Prilly berjalan ke arah mobilnya sambil tersenyum. Senyum yang begitu ia rindukan dari gadis manisnya itu. Tanpa sadar senyum pun terbit di sudut bibirnya seolah senyuman itu adalah virus yang menular. Sampai suara ketukan di kaca mobilnya menyadarkan ia kembali dan dengan cepat ia merubah raut wajahnya datar.

"Hai puppy" sapa Prilly tersenyum saat Ali membuka kaca mobilnya.

"Masuk" ucap Ali dingin tanpa membalas sapaannya.

Tanpa memusingkan balasan Ali, Prilly pun masuk ke dalam mobil Ali tepatnya disamping Ali. Setelah memastikan Prilly masuk ke dalam mobil sesegera mungkin Ali menancapkan gas mobilnya meninggalkan lokasi itu.

"Ali kamu apa apaan sih, aku bentar lagi take loh" ucap Prilly.

"Ini juga kamu mau bawa aku kemana sih" lanjutnya.

"Diem" balas Ali singkat.

Setelah menemukan tempat yang cocok, Ali pun menghentikan mobilnya di dekat kebun teh hanya lima menit dari lokasi tadi.

"Jadi gini kelakuan kamu kalau di lokasi syuting"

"Maksud kamu apaan sih Li?"

"Ngga usah sok polos, aku tadi lihat ya kamu lagi ketawa ketawa sama lawan main kamu itu belum lagi foto cium pipi dia"

"Ya ampun kamu cemburu? Kamu kan tau itu cuma buat promosi aja Li" balas Prilly tertawa.

"Oh jadi pijit-pijitan itu juga promosi juga ya sampai ngga balas chat aku sedikitpun"

"Iya kan? Sesibuk itu kamu sama dia sampai lupa sama aku Pril?"

"Ali kamu ngga usah kekanakan deh"

"Oh jadi aku kekanakan Pril? Kalau gitu gimana sama kamu yang katanya sibuk syuting sampai ngga angkat telfon dan bales chat aku padahal kenyataannya kamu asik sendiri. Itu namanya apa Pril?"

"JAWAB PRILL!!JANGAN DIEM AJA"

"A-al-ali kamu bentak aku?" balas Prilly terbata dan matanya berkaca-kaca. Senyum yang tadi terpatri di wajahnya lenyap seketika saat mendengar bentakan Ali.

"AKU TAU AKU BUKAN AKTOR TERKENAL KAYA BANG REZA, AKU TAU AKU NGGA PINTER SEPERTI DIA PRILL!! AKU CUMA LAKI-LAKI YANG BERUNTUNG BISA TERKENAL DI DUNIA INI AKU CUMA LAKI LAKI BODOH YANG BISA KENAL SAMA CEWEK SEPINTAR KAMU. AKU JUGA TAU AKU BUKAN LELAKI IDAMAN SEPERTI DIA AKU BUKAN LAKI LAKI YANG SEPERTI KAMU HARAPKAN. PEKERJA KERAS, MAPAN DAN PUNYA SEMUANYA" ucap Ali meluapkan kekesalannya tanpa melihat Prilly dan Prilly yang sudah meneteskan air matanya.

"Aku ragu Pril, aku ragu kalau kamu masih cinta sama aku. Sedangkan dengan dia, kamu seolah lupa akan keberadaanku. Aku tau kamu sangat mengidolakannya, aku tau kamu sibuk. Tapi apa ngga bisa Pril sekali aja angkat teleponku atau balas chat ku" air mata Prilly semakin deras kala Ali semakin menyudutkannya.

"Atau emang benar kalau kamu sekarang udah ngga cinta sama aku? Kamu udah berpindah ke lain hati? Iya Pril?" tanya Ali sambil melihat Prilly yang masih menangis.

Prilly pun mulai menghapus air matanya kemudian menatap Ali.

"Aku masih bisa terima kalau kamu marah karena aku ngga hubungin kamu, tapi asal kamu tau Li aku ngga akan terima kalau kamu ragu sama perasaan aku. Jangan pernah sekalipun kamu raguin perasaan cinta aku ke kamu. Aku pikir kamu udah dewasa tapi ternyata kamu masih sama aja kaya Ali yang dulu, Ali yang cemburuan dan overprotektif. Ali yang egois dan suka marah marah tanpa mendengarkan penjelasan yang sebenarnya. Aku benci itu. Sekarang balikin aku ke lokasi syuting" balas Prilly datar dan mengarahkan pandangannya ke depan.

Perlahan Ali pun mulai menjalankan mobilnya ke arah lokasi tadi. Sesampainya disana Prilly langsung turun dari mobil tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

"Prill tung-" belum sempat Ali melanjutkan ucapannya Prilly sudah turun dan menutup pintu mobilnya kasar.

BRAKK

"ARGHHHH" teriak Ali frustasi mengacak rambutnya.

Tbc

Gimana konfliknya guys? Sumpah insecure banget kalau disuruh bikin konflik🤧 Jadi, maaf kalau feel nya kurang atau bahkan ngga dapat😌

Maaf kalau masih banyak typo🙏
Jangan lupa vote dan komennya juga teman teman❤️

Happy New Year buat para readers 🎉 maaf ngucapinnya telat hehe.

COMEBACKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang