Marah

1.7K 121 5
                                    

Sebelumnya aku mau minta maaf karena telat update hampir dua minggu lebih🙏. Jujur aja guys sekarang aku udah mulai aktif kuliah online dan banyak tugas yang harus diselesaikan, jadi aku mohon pengertiannya ya teman-teman🤗

Dan setelah menimbang-nimbang konflik apa yang cocok akhirnya terlintas ide juga sampai akhirnya jadilah chapter ini, maaf kalau tidak sesuai ekspektasi kalian dan masih banyak juga kekurangan🙏

Happy reading, semoga kalian suka guys🤗

***

Hubungan memang tak ada yang mulus seperti jalan tol. Dalam hubungan antara dua orang yang berbeda kepala serta berbeda pendapat pasti ada saja kerikil-kerikil kecil yang harus mereka lewati. Seperti halnya yang sedang terjadi dalam hubungan Ali dan Prilly.

Mereka sedang mengalami dimana sifat keegoisan itu muncul kembali, tidak ada yang mau mengalah diantara keduanya. Sudah hampir seminggu ini mereka tidak pernah bertemu bahkan tidak pernah berhubungan lewat sosmed.

Sebenarnya Ali mau saja mengalah tapi egonya tinggi menurutnya hal yang ia lakukan sudah benar dan itu demi kebaikan Prilly. Sedangkan di sisi Prilly ia tidak mau mengalah sama sekali, ia ingin membuktikan kepada semua fans bahkan hatersnya bahwa ia tidak hanya modal tampang, ia tidak hanya bisa berakting tapi ia juga bisa berperan di belakang layar.

"Bang, kenapa ngelamun?" tanya mama Resi saat menyadari anak laki-lakinya itu tengah melamun.

"Hah, gapapa kok ma" jawab Ali singkat.

"Jangan bohong deh bang, mama tau ya kamu pasti lagi ada masalah kan?" tanya mama Resi.

"Lu lagi ada masalah ya Li sama Prilly?" tanya Kaia yang juga merasa aneh dengan sikap adiknya beberapa hari ini.

"Kok Prilly kak?" tanya mama Resi lagi.

"Ngga sih ma, cuma kemarin waktu Prilly datang ke resto agak aneh gitu, murung terus tiap kali ditanya malah ngelamun juga" jawab Kaia saat kemarin sempat bertemu dengan Prilly.

"Bener bang? Kamu lagi ada masalah sama Prilly?" tanya mama Resi yang belum puas dengan cerita Kaia.

"Hmm, iya ma" jawab Ali sedih.

Sungguh keadaan ini sebenarnya sangat menyiksanya, baru satu minggu ini ia tidak bertemu dengan sahabatnya itu tetapi yang ia rasakan seperti sudah bertahun-tahun tidak bertemu. Katakanlah Ali lebay, tapi ia tidak peduli. Mereka tidak akan mengerti bagaimana rasanya bertahun-tahun pisah dan akhirnya dipertemukan kembali, lalu saat ada masalah seperti ini sungguh ia sangat takut. Takut akan kejadian yang dulu terulang kembali. Ia tidak akan pernah mau kejadian itu terulang lagi.

"Coba cerita sama mama masalahnya apa? Kali aja mama bisa bantuin cari jalan keluarnya" ucap mama Resi mengelus rambut Ali lembut.

"Sebenarnya Ali malu mau cerita sama mama, Ali udah dewasa tapi buat nyelesaiin masalah aja Ali masih harus nanya mama" jawab Ali menekuk wajahnya.

"Bang, bagi mama kamu itu masih tetap pangeran kecil mama, sama halnya dengan Kaia. Dia juga putri kecil mama. Hanya saja sekarang mungkin kalian sudah dewasa secara fisik dan pikiran. Tapi kalau kalian memang membutuhkan pendengar setia curhatan kalian, mama dengan senang hati akan mendengarkannya" ucap mama Resi menatap kedua anaknya itu.

"Terimakasih ma" ucap Ali memeluk mamanya disusul Kaia.

"Love you mom" ucap Kaia.

"Love you too sayang" jawab mama Resi.

"Sekarang coba cerita sama mama apa masalahnya" lanjut mama Resi.

"Jadi sebenarnya tuh Ali kemarin larang Prilly buat jadi produser soalnya kan di project film baru dia double peran jadi aktrisnya juga ma" ucap Ali menjelaskan permasalahannya.

COMEBACKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang