Hari Raya Idul Fitri

1.7K 128 35
                                    

Ada yang kangen cerita ini ngga sih?
Sebulan lebih ya kaga update, sebenarnya udah ada di draft cuma lagi ngga mood aja buat publish wkwk. Oke deh ngga usah basa-basi langsung aja baca ceritanya 🤗
.
.
.
.
.
.
.
Warning ⚠️⚠️⚠️
Part panjang dan typo bertebaran
Jangan ngantuk ya bacanya apalagi sampe ketiduran wkwk

***

Sebulan penuh umat Islam telah melaksanakan ibadah puasa. Begitu juga dengan Ali Prilly yang selama bulan puasa masih disibukkan dengan kegiatan syuting. Ali dengan syuting strippingnya yang begitu padat sampai H-1 menjelang lebaran baru bisa libur dan Prilly dengan syuting series serta filmnya yang juga padat.

Tiba saatnya besok mereka menyambut hari kemenangan, hari raya Idul Fitri. Harinya semua umat untuk saling maaf memaafkan. Tapi sebelum hari esok tiba, seperti tradisi masyarakat Indonesia yaitu saat malam hari mereka akan mengadakan takbir keliling yang biasanya ditutup dengan kembang api yang memancarkan warna-warna begitu indah di gelapnya langit malam.

Lebaran Day 1

Seruan takbir berkumandang di setiap masjid yang akan digunakan untuk melaksanakan shalat Idul Fitri. Umat Islam berbondong-bondong datang ke masjid untuk melaksanakan shalat jamaah yang hanya digelar satu tahun sekali tersebut dengan penuh semangat dan kebahagiaan tentu juga dengan hati yang suci dan bersih.

Setelah melakukan serangkaian shalat Idul Fitri mereka akan bersalam-salaman dengan para jamaah lainnya, saling meminta maaf atas kesalahan mereka baik yang disengaja maupun tidak selama satu tahun ini.

Seperti terlihat di suatu rumah, suasana yang tadinya begitu ramai karena celotehan gadis kecil itu tiba-tiba senyap saat terdengar isak tangis dari seorang lelaki yang sedang meminta maaf kepada wanita paruh baya itu. Mereka adalah Ali dan sang mama, mama Resi.

Katakanlah Ali cengeng, tapi memang saat ini ia hanya ingin menumpahkan tangisnya kepada sang mama. Memohon maaf atas segala kesalahan yang telah ia perbuat kepada wanita yang telah melahirkan dan membesarkannya itu. Bukan hanya itu di setiap momen lebaran yang selalu membuat dadanya sesak adalah ketika hanya sang mama yang dapat dimintai maaf olehnya, tidak ada ayahnya, tidak ada seseorang yang ia panggil aba, tidak ada sosok super heronya itu disini.

Walaupun berpuluh tahun sudah Ali jalani hidup tanpa sosok sang ayah, tetap saja ketika momen lebaran seperti ini sungguh rasanya ada yang kurang. Dadanya sungguh sesak ingin memeluk sosok ayahnya, ingin menumpahkan tangisnya dipangkuan sang ayah dan menggumamkan kata maaf atas kesalahannya.

Memang biasanya sebelum bulan puasa dan sebelum lebaran Ali akan mengunjungi makam aba-nya, tapi dikarenakan syuting strippingnya yang padat ia belum sempat mengunjungi tempat peristirahatan terakhir aba-nya. Kadang ada rasa iri dalam hati Ali ketika melihat postingan teman-temannya di Instagram yang merayakan lebaran hari pertama lengkap dengan keluarganya sedangkan Ali hanya dengan mama, kakak dan adiknya. Mungkin beberapa tahun belakangan ada seseorang yang mendampingi mamanya tapi tahun ini rumah tangga sang mama kembali berakhir di persidangan. Adiknya, Alwiyah harus merasakan apa yang Ali dan kakaknya rasakan dulu padahal ia masih kecil belum genap berusia 5 tahun.

Yang terlihat di mata orang-orang Ali adalah sosok yang kuat tapi lain jika sudah menyangkut urusan keluarganya Ali akan menjadi orang yang lemah tapi dia tak pernah menunjukkan kelemahannya itu di depan kakak atau adik-adiknya. Ia hanya akan menunjukkannya pada sang mama, tapi hari ini Ali menunjukkan kelemahannya itu pada kakak dan adik kecilnya. Tapi Ali selalu sadar kesedihannya itu tidak boleh berlarut-larut ia harus bangkit kembali ia harus kuat, keluarganya membutuhkan Ali. Hanya dia sekarang laki-laki di rumah ini yang bertanggung jawab pada mama, kakak dan adik-adiknya.

COMEBACKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang