Ria's pov
"Da-David...." apa yang baru saja David lakukan? He stole my first kiss?
"David.... What you just did?" tanyaku sedikit membentaknya
"A-aku..."
"Dav, you know right? I never want someone that don't love me to kiss me"
"Yeah... I... I know"
"Then, why?"
"Because...."
"Apaa, Dav?" tanyaku tak sabar
"Because I love you like you do" katanya.
"Oh... Waittt..... What did you just say?" apa yang barusan dia katakan? Oh Tuhan... Benarkah itu? Benarkah David mencintaiku seperti aku mencintainya?
"Aku mencintaimu Ria, seperti kamu mencintai aku" oh Tuhan, aku tak dapat mempercayai ini... Tapi bukan kah David mencintai Tania? Bagaimana jika aku di permainkan oleh dia?
"Jangan mempermainkan aku David!"
"Aku tidak mempermainkan kamu Ria!"
"Tapi kamu mencintai Tania!"
"Ya, aku memang mencintai Nia..." see? David hanya mempermainkan aku
"Tapi itu dulu, sebelum aku menyadari bahwa kau lah yang selalu ada di sisiku, Ria" katanya seraya mendekat ke arahku dan menyentuh pipiku
"Maukah kau memaafkan diriku yang terlalu lama menyadari cinta ini?" tanyanya seraya mengelus pipiku. Aku menganggukan kepalaku menandai bahwa aku memaafkannya.
Setelah kejadian itu, aku dan David resmi menjadi sepasang kekasih yang tak terpisahkan. Kemana aku pergi di sana ada David. Kemana David pergi di sana ada aku.
Tania's pov
Pada akhirnya David menjadi kekasih Ria. Mungkin sudah saatnya aku mengikhlaskan atas apa yang pernah menimpahku. Aku lelah jika harus melihat David yang memandang penuh dengan tatapan benci.
"Ria, we need to talk" kata seraya menatapnya dengan tatapan -just you and I-
"Oke" dapat kulihat David enggan mengizinkan Ria berbicara denganku berdua saja. Oh Tuhan, mengapa di sini seakan-akan aku yang mencelakai Ria. Entah Ria mengatakan apa yang akhirnya David mengizinkan Ria berbicara denganku berdua saja.
"Ria, aku lelah" kataku saat kami sudah berdua
"Maksudmu?" tanyanya
"Aku lelah Ria. Aku lelah seperti ini terus. Aku lelah melihat David yang selalu menatapku dengan penuh benci. Bisakah kita kembali seperti semula? Aku sudah mengikhlaskan apa yang telah terjadi padaku." kataku panjang. Reaksi Ria benar-benar diluar dugaanku. Ria memelukku.
"Maaf... Maafkan aku, Nia. Aku tak bermaksud jahat padamu... Aku hanya ingin David melihat bahwa akulah yang lebih dulu bersamanya, aku lah yang selalu ada untuknya. Maaf kan aku karena aku sangat egois. Tapi percayalah aku sejujurnya menyayangimu, Nia. Hanya saja, dari dulu aku sudah terbiasa mendapatkan apa yang aku inginkan jadilah kejadian seperti waktu itu terjadi. Maukah kau memaafkan aku dan kita kembali berteman seperti dulu?" tanyanya dan kuajawab dengan anggukan.
"Baiklah, mari kita kembali kedalam"
Kami pun kembali kedalam cafe ketempat David berada. Pada awalnya, David menampilkan penolakkan atas diriku yang bersama mereka. Namun, entah apa yang Ria katakan sehingga David mau menerimaku kembali menjadia temannya.
Setelah kejadian itu, hari demi hari kami lewati bersama seperti sedia kala. Entah aku terlalu bodoh atau bagaimana. Yang jelas aku merasa nyaman bersama mereka terlepas dari aksi penculikan yang Ria lakukan.
"Hey, apa kalian sudah dengar bahwa ada anak baru di kampus ini?" tanya David begitu sampai. Entah mengapa David selalu tau ada atau tidaknya anak baru di kampus ini.
"Dav, tidak bisakah kau memikirkan hal lain yang lebih penting dari anak baru di kampus ini?" tanya Ria. Seperti biasa, Ria tidak akan perduli dengan yang namanya anak baru di kampus ini.
"Oh, come on babe. Kampus kita tuh jarang ada anak baru..." jawab David dan di balas dengan putaran bola mata oleh Ria.
"Siapa nama anak baru itu Dav?" tanyaku
"Victoria Yamada" satu nama yang menurutku biasa saja, tapi entah mengapa dapat membuat raut wajah Ria berubah menjadi pucat pasi. Perubahan raut wajahnya karena Ria merasa sakit atau karena nama anak baru itu ya? Memangnya siapa Victoria Yamada ini?
♣
Woahhh... Akhirnya bisa juga nulis ulang part ini dan ngepost lagi part ini.. Semoga kali ini ga ke apus... Hope you like this part guys;) makasih yang masih setia baca cerita ini, you rock \m/ vote dan komen ditunggu;)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sorry
Mystery / ThrillerBaru kali ini ada orang yang mau berkenalan denganku dan mau menjadi temanku. Biasanya orang-orang hanya akan melirik ku sekali jika sedang melewatiku, bahkan tak sedikit pula yang tak mengacuhkan aku. Dia berbeda. Aku tak ingin dia pergi dariku nan...