"Aku akan segera kesana"
Setelah menerima panggilan telefon dari sekertarisnya, dia langsung bergegas pergi ke tempat tujuan.
"Itulah mengapa firasat ku tak enak sedari tadi" gumamnya, tangannya masih memegang setir mobil.
Melihat apple watch nya sejenak, kemudian pria itu melajukan mobilnya kencang, fikirnya dia harus sampai ke tempat itu secepatnya.
Beberapa saat kemudian pria itu sampai di tempat tujuan nya, berjalan di sepanjang koridor rumah sakit mencari nomor kamar seseorang yang akan dia kunjungi sambil membawa beberapa macam buah dan kue kering di tangannya.
*
Chenle memainkan jarinya sedari tadi, dirinya sangat bosan. Jisung tak kunjung datang, ini sudah 30 menit tapi suaminya itu belum menunjukkan batang hidung nya, perasaannya kini mulai campur aduk, takut jika terjadi sesuatu pada suami tercinta.
Sampai beberapa saat kemudian pintu kamar inap nya terbuka.
Ceklek
Dengan senyuman lebarnya, Chenle mengarahkan pandangannya menuju pintu kamar inapnya, dirinya sangat yakin bahwa itu Jisung.
"Jie__"
Kalimatnya terpotong, senyuman yang lebar menghiasi wajahnya kini perlahan luntur kala melihat seseorang yang sedang berdiri di ambang pintu sedang tersenyum lebar kepadanya.
Itu bukan Jisung, tetapi
"Sungchan??"
"Aaa, Ny Chenle. Bagaimana keadaan anda?"
"Saya merasa lebih baik, bagaimana anda tahu saya di sini??"
"Ehmm.. boleh kah saya masuk?"
"Tentu saja. Mari, silahkan masuk"
Dengan senyum yang masih menghiasi wajah tampannya, Sungchan berjalan mendekati bangsal Chenle, lalu meletakkan buah dan juga beberapa kue kecil yang sedari tadi di bawanya ke atas nakas di samping bangsal Chenle.
"Tidak usah repot-repot Chan"
"Tidak apa Nyonya.."
"Panggil Chenle saja, hmm.. agak canggung jika saya di panggil Nyonya sama kamu"
"Ohh.. emm. Baiklah, Chenle'sie. Mengambil kursi yang berada di dekatnya, lalu duduk di atasnya.
"Emm.. ngomong-ngomong, bagaimana kamu tahu jika saya berada di sini??".Chenle Mengubah posisinya menjadi duduk.
Membantu Chenle untuk duduk, "Itu, saya kebetulan berada di kediaman paman Park, saya tidak sengaja mendengar percakapan antara dia dan ayah ku, mereka bilang kalau Nyo_ aaa kamu masuk rumah sakit"
"Ohh begitu. Hmm"
Suasana menjadi canggung, lalu tiba-tiba terdengar seseorang membuka pintu kamar inap Chenle.
Ceklek
Reflek mereka berdua langsung menolehkan pandangan mereka pada sumber suara.
"Sayang aku kem__"
Kalimat Jisung terpotong, dirinya kaget bukan main, saat masuk dan melihat bahwa ada seorang laki-laki yang bersama dengan istrinya saat itu, wajahnya berubah menjadi datar dan menatap tajam ke dua orang yang berada di dalam sana.
"Jiee.."
"Emm.. hallo tuan Park Jisung". Sungchan berdiri dari duduknya lalu membungkukkan badannya.
Jisung hanya mengangguk sekali, lalu berjalan mendekati bengsal istrinya dan menyerahkan pesanan Chenle.
"Mau makan sekarang??"
