Enjoy the story...
Author pov.
Matahari mulai naik ke langit.
Sinarnya mulai menerangi yang gelap menjadi berwarna biru cerah yang indah.
Bintang yang tadinya bertebaran digantikan dengan tebaran awan halus berwarna putih bersih seperti kapas.
Di sebuah kamar hotel berbintanh yang memiliki ruang cukup luas dan fasilitas yang lengkap seorang perempuan muda masih bergelung dengan selimut tebal yang menutupi tubuh polosnya.Disisinya masih berbaring seorang pria yang sebenarnya sudah bangun sejak satu jam yang lalu. Hanya saja ia tak ingin beranjak barang sejenak saja dari kehangatan yang disediakan oleh istrinya untuk ia nikmati. Ia menatap wajah tidur istrinya sambil menciumi wajah manis istrinya.
Ya pangeran liam lah yang saat ini tengah mengganggu tidur istri mungilnya - billa yang baru berusia 18 tahun itu.
"Eunghhh..."
Billa mulai menggeliat karena tidurnya terganggu oleh kecupan nakal suaminya.Cup,
"Mmmppphhhh..."
Sebuah kesempatan bagi pangeran liam ia segera melumat dan mencecap bibir istrinya yang meskipun sedang tidur tetap saja selalu menggodanya seolah olah billa lah yang meminta dikecup olehnya.
Billa seketika langsung membelalakkan matanya. Ia baru saja bangun dan langsung diserang oleh pagutan suaminya."Hhhhh... hahhhh.. hahhh..."
Billa mengatur nafasnya yang tak beraturan disebabkan pagutan suaminya yang membuatnya kehabisan nafas."Maaf membuatmu kehabisan nafas sayang...
Morning kiss..."
Cup,
Pangeran liam kembali mengecup pipi istrinya hanya sekilas. Setelah itu ia memilih beranjak dari ranjangnya dan bersiap untuk membersihkan diri.Saat berada di depan pintu kamar mandi, pangeran liam berhenti berjalan dan menoleh kepada istrinya. Dan sebuah ide gila melintas dikepalanya.
Ia menatap billa sambil menyunggingkan senyuman miring sebelum kembali mendatangi ranjang dimana istrinya berada."Ada apa pangeran...?"
Billa yang masih berbaring diatas ranjang dengan pipi yang bersemu merah karena mengingat kejadian semalam dimana ia berteriak cukup keras karena mengalami orgasme.
Astaga.
Ia bahkan sekarang berpikir, bagaimana kalau sampai orang orang mendengar suaranya. Bisa malu 7 turunan.Greb,
"Pangeran...?
Apa yang mau kau lakukan..?"
Billa reflek langsung mengalungkan kedua tangannya di leher pangeran liam saat pria itu tanpa ia sadari sudah berada di dekatnya dan menggendongnya ala bridal style tanpa berbicara terlebih dulu."Kita akan bermain di bawah guyuran air hangat..."
Ucapannya tak seperti sebuah pertanyaan melainkan pernyataan sehingga billa mau tak mau ya mengiyakan ajakan suaminya yang kembali memainkan seluruh tubuh nya dibawah guyuran air hangat di bawah shower kamar mandi.Pangeran liam melepas selimut yang membalut tubuh polos billa dan mendekap tubuh istrinya yang kini sama sama nakednya dengan dirinya.
Ia memang tak ingin menyianyiakan kesempatan dimana ia bisa segera mengisi rahim istrinya dengan benihnya yang sudah ia sebar puluhan kali setelah pernikahan mereka."Aahhh.. uuuhhhh... aaahhh...
Pangeraaaaaannn...
Eunghhhhh...""Aaah sayang...
Kau menakjubkan... aaaahhhhh..."Setelah pelepasan untuk yang kedua kalinya barulah billa merasa lemas. Kakinya benar benar seperti jelly sekarang. Andai tubuhnya tak ditopang oleh tangan pangeran liam yang melingkari perutnya mungkin ia sudah meleleh seperti es krim yang terkena sinar matahari panas.
Kruuuyuuuuk,
Sebuah suara aneh yang sangat kecil tertangkap oleh pendengaran pangeran liam."Kau lapar...?"
Billa mengangguk lemah.
Karena ia memang sudah sangat kelaparan sejak tadi dan suaminya justru mengajaknya bermain air sampai 2 ronde. Dan ia sudah lemas sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boyfriend is Panter?
FantasySaat kulihat mata biru hewan berukuran raksasa itu bukan lah rasa takut yang terangsang di otakku melainkan rasa aman dan nyaman? Benarkah aku merasa nyaman bertemu dengan hewan buas dan besar yang berukuran setinggi tubuh manusia itu? Matanya menat...