Part 20

207 9 2
                                    

Enjoy the story...

Liamorge pov.

Sudah semalaman aku menunggunya siuman tapi sepertinya ia masih betah untuk berada di alam bawah sadarnya lebih lama lagi.
Aku sangat takut saat melihatnya berdarah darah kemarin. Saat pertempuran itu ia disandera oleh freyya. Entah bagaimana bisa ia mengambil billa di dunia manusia.
Tapi aku baru menyadari kalau ia sangatlah licik dan bisa saja ia pergi kedunia manusia dengan sihir hitamnya.

Mentari sudah cukup tinggi dan kicau burung sudah tak lagi seriuh saat hari masih agak gelap dan embun yang berada di pucuk pucuk daun sudah mulai menguap.
Kugenggam erat tangan halus nan mungil milik billa. Tangannya masih hangat sama seperti kemarin.
Aku masih ingat saat berhasil membawanya kembali ke kerajaan dalam keadaan tak sadarkan diri, ibuku langsung panik setelah melihat keadaannya yang sangat mengenaskan.

Dia bahkan sampai menangis saat tau kalau billa sedang mengandung anakku dari dokter kerajaan.
Terlebih usia kandungannya masih sangat sangat muda.
Baru mulai memasuki usia 20 hari.
Itu sebabnya aku tak menyadari perubahan yang berarti dalam diri billa sebelumnya.

Sebenarnya kehamilan pada kawanan macan tutul betina hanya bekisar 90 sampai 110 hari saja. Itu sebabnya kandungan bila baru berusia 20 hari. Itupun jika dihitung kira kira hampir sama dengan kehamilan antara 6 sampai 7 mingguan bagi janin manusia biasanya.

Aku sangat bersyukur.
Untunglah janinnya tidak apa apa.
Jika tidak. Entahlah aku tak tau lagi.
Aku mungkin akan jadi gila jika sampai itu terjadi.

Cup cup,
Kukecup punggung tangan billa yang bebas dari jarum infus.

"Bangunlah sayang...!
Maaf aku membuatmu terluka lagi..
Kumohon bangunlah..!"
Aku merasa sangat bersalah telah meninggalkannya sendirian didunianya tanpa pengawasan yang berarti.
Hanya ayah mertuaku. Itupun beliau sudah berumur dan tak mungkin bisa menjaga billa yang cukup keras kepala secara optimal.

Pangeran...
Aku mendengar mindlink dari seseorang dikepalaku.

"Ayah?"

Iya ini ayah...
Ayah minta maaf..
Billa dan syila menghilang entah kemana aku tak tau sejak 3 hari yang lalu...
Aku sudah mencari keberadaan mereka ke semua tempat tapi tak mendapat titik terang..
Maafkan aku tak bisa menjaga istrimu dengan baik...
Kuhela nafas kasar.
Kuakui ini bukanlah sepenuhnya salah ayah. Tapi salahku juga.

"Billa ada disini ayah...
Dia dibawa freyya saat peperangan sedang berlangsung...
Tapi syukurlah ia tak apa apa...
Ia sempat mengalami pendarahan karena nya..."

Pendarahan?
Apa maksudmu?

"Dia sedang mengandung, ayah..."

Ya tuhan..
Kenapa aku begitu ceroboh hingga membahayakan nyawa putri dan cucuku...?
Maafkan aku pangeran...!
Kudengar nada penyesalan yang sangat kentara dari suara parau ayah dalam berbicara.

"Tak apa ayah...
Ayah tak perlu khawatir dia akan aman disini bersamaku...
Tapi tunggu dulu...
Apa syila juga ikut di culik...?
Tapi kenapa aku tak melihatnya, ayah...?"

Astaga..
Kemana putri sulungku...?
Kukira kau juga menemukan syila..
Lalu kemana putriku saat ini...?
Nada khawatir dan panik lah yang ku yakini tengah menyelimuti perasaannya.

"Ayah jangan khawatir aku akan mengirim anak buahku untuk mencarinya...
Aku yakin ia masih berada di sini...
Mohon doa ayah agar kami bisa segera menemukannya..."

Tentu pangeran..
Terimakasih...
Aku akan kesana untuk ikut mencari keberadaan syila juga...

Setelah mengatakan hal itu, ayah anann memutus mindlinknya padaku.
Mungkin sebentar lagi ia akan tiba disini.

My Boyfriend is Panter?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang