Part 10

484 24 0
                                    

Enjoy the story...

Author pov.

Matahari mulai terbit diufuk timur baru beberapa menit yang lalu. Kicauan burung burung di pagi hari masih terdengar bertengger diatas pepohonan yang berdiri menghiasi taman kastil kerajaan ordofya.
Sepasang kekasih telah berdiri di atas altar pernikahan. Keduanya telah selesai mengikat janji kepada tuhan, sang maha pencipta untuk saling mencintai satu sama lain, saling menyayangi dan melindungi.

Senyum manis tak pernah luntur dari wajah cantik dan manis seorang perempuan muda yang tengah berdiri di antara srmua orang yang diundang. Gaun putih yang ia gunakan itu mengembang indah saat ia gunakan untuk berjalan ataupun berdansa.
Dia adalah billa yang tengah mengenakan gaun pernikahannya yang dilakukan secara mendadak dan hanya dihadiri oleh kedua orang tua dari kedua mempelai dan beberapa kerabat dekat mereka.

Gambar gaun Nabilla annandya

Lengan panjang dengan model tanpa kerah membuat semua pandangan tertuju pada billa begitu ia memasuki tempat pernikahan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lengan panjang dengan model tanpa kerah membuat semua pandangan tertuju pada billa begitu ia memasuki tempat pernikahan. Tak terkecuali dengan pangeran liam. Meskipun ia juga terlihat tampan dengan tuxedo berwarna hitamnya tapi baginya billa lah yang paling mempesona dihari yang membahagiakan ini.

"kau selalu membuatku terpana lagi dan lagi, sayang..."
Billa tersenyum malu malu saat sebuah tangan besar dan hangat menggenggam tangannya lalu membisikkan kata semanis madu itu untuknya. Jelas siapa lagi kalau bukan pangeran liam, liamorge panthera.
Sang pangeran putra mahkota kerajaan panthera ini.

"pangeran selalu membuatku malu..."
Billa menunduk dalam berusaha menyembunyikan pipinya yang pastinya tengah memerah sekarang.
Namun ibu jari pangeran liam mengangkat dagu gadis yang telah sah ia nikahi beberapa menit yang lalu itu dengan perlahan.

"aku menyukai pipimu yang berubah memerah secara alami ini, istriku..."
Pipi billa semakin memerah saat pangeran liam memanggilnya dengan sebutan istriku.

Hari pernikahan keduanya dipercepat karena kejadian yang tidak terduga yang sangat tak memungkinkan untuk diulas sebenarnya. Tapi inilah kisahnya.

Flash back on.

Hari ini adalah hari kelima dimana billa berada di kastil kerajaan ordofya. Ia sudah mulai mengenal dimana kamar, ruang pertemuan, ruang makan, taman, aula pesta, dapur bahkan gudang senjata.
Ia sudah mulai menghafal jalan mana yang telah ia lewati untuk menemukan tempat tempat itu. Tak lupa ia juga mulai mengenali wajah dari puluhan maid yang bekerja di dalam kastil yang luasnya mungkin lebih dari 10 kali luas lapangan sepak bola.

Pagi pagi sekali billa sudah bersiap siap. Kemarin malam pangeran liam memberitahunya kalau kedua orang tua pangeran liam aka calon mertuanya akan datang pagi ini. Jadi itu sebab nya ia sudah bersiap siap berpakaian serapi dan selayak mungkin.
Maklum mau ketemu camer ini.

Tok tok tok,,,
Sebuah ketukan dipintu kamarnya membuat billa menoleh. Ia yang masih menyisir rambutnya didepan cermin harus terganggu dengan siapa yang ingin menemuinya.

My Boyfriend is Panter?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang