Part 18

206 12 3
                                    

Enjoy the story...

Pangeran liam pov.

Malam ini adalah malam terakhir sebelum malam bulan purnama dimana freyya dan seluruh pasukan black witch akan menyerang kerajaan ordofya.
Aku sudah melatih semua prajuritku semaksimal mungkin. Dan malam ini adalah malam dimana mereka harus mendapatkan istirahat yang full untuk memulihkan energi mereka semua termasuk aku.
Tapi pikiranku tak mengijinkanku untuk bisa terlelap malam ini.
Aku memikirkan billa, istriku.
Apa yang ia lakukan?
Apa ia sudah makan atau belum?
Apa ia sudah tidur atau belum?
Sungguh aku ingin menghubunginya lewat mindlink. Tapi jika aku mendengar suaranya, aku yakin aku justru akan semakin merindukannya dan ingin menyentuhnya, ingin memeluknya dan menghabiskan malam bersamanya.
Aku harus menahan diri.
Setelah perang ini selesai, aku akan segera kembali ke dalam dekapan hangat istriku.
Aku bahkan seolah bisa mencium aroma rambut dan juga tubuhnya berada di dekatku.

Billa pov.

Krik kriikkk.. kriikkkk krikkkk...
Suara derik jangkrik terdengar saling bersahut sahutan membuat kesadaranku terusik.
Perlahan aku mengerjapkan mataku. Pandanganku masih buram. Aku tak melihat apapun. Gelap.
Aku berusaha mengucek mataku tapi aku baru sadar kalau tanganku terikat dan tak bisa digerakkan.
Saat pandanganku mulai jelas.
Aku melihat jendela kecil lebih tepatnya hampir seperti angin angin kecil berukuran 30x30 cm dengan 3 buah jeruji besi yang tertanam berjajar di tengah tengahnya.

"Dimana ini...?"
Aku menatap ke sekelilingku.
Tanah yang lembab dengan hanya di terangi oleh cahaya obor kecil yang berasal dari luar ruangan gelap ini.
Kurasa ini adalah sebuah penjara.
Penjara bawah tanah tepatnya.

(Bayangkan bagian lantainya adalah tanah ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Bayangkan bagian lantainya adalah tanah ya...!)

Saat mataku benar benar telah dapat melihat dengan gelap.
Kulihat tali tambang berukuran cukup besar telah mengikat kedua tangan dan kakiku. Membuat tangan dan kakiku pegal dan kebas disaat yang bersamaan.
Terlebih posisi ku yang terus terusan duduk membuat sendi bahu, leher, punggung dan lututku terasa pegal.

"Pangeran liam..
Kamu dimana?"
Bisikku dalam hati.
Padahal biasanya aku bisa memindlink pangeran liam tapi kenapa saat ini tidak bisa.

Tap tap tap...
Suara langkah kaki mendekat ke arah ruangan tempatku di sekap.

Suara langkah kaki mendekat ke arah ruangan tempatku di sekap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My Boyfriend is Panter?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang