Part 4

890 41 8
                                    

Enjoy the story...!

Author pov.

Terik matahari menyengat kulit gadis gadis yang tengah berjalan berputar mengelilingi lapangan basket di halaman sekolah. Diantaranya adalah billa. Ya gadis muda yang tinggal menghitung hari akan berusia genap 18 tahun itu ikut berlari mengelilingi lapangan basket bersama naina dan reyna.

"huh... hah.. huh.. hah.. huh.. hah..."
Ketiganya menarik nafas panjang setelah menyelesaikan putaran ke lima, sesuai banyak nya hukuman putaran yang di putuskan oleh guru BP yang parahnya lagi tengah menatap tajam mereka bertiga di bawah atap gedung yang teduh.
Terhindar dari sinar matahari yang panasnya mampu membakar kulit.
Jelas lah ini adalah jam pelajaran ke tiga tepatnya jam 11:30, sungguh waktu matahari sedang terik teriknya, bukan?

Sebenarnya ini hanya salah faham sepele yang terjadi antara billa dengan sita, gadis yang nyatanya memendam rasa pada rony alias mantan kekasih billa. Yah tapi karena yang salah faham adalah salah satu pendonasi terbesar di sekolah. Jadilah billa and de gengs lah yang dihukum.
Biasa nepotism di sekolah karena perbedaan status yang di bawa dari keluarga sangat lah berpengaruh.

Sita dan kawan kawannya yang berdiri di lantai 2 gedung sekolah tertawa terbahak bahak sambil menunjukkan jempol terbaliknya ke arah billa n de gengs.
Mereka menampakkan senyum meremehkan pada billa.
Meski billa adalah gadis dengan beberapa prestasi yang membuatnya jadi populer tapi ia tetap saja kalah jika di saingi oleh anak dari orang yang termasuk dari lima konglomerat di kota ini.

"awas kau sitt...!
Besok besok aku akan membalasmu...!"
Reyna mulai terpancing emosi melihat acungan jempol terbalik dan tatapan remeh sita untuk mereka bertiga.

"sudah lah rey...!
Kita lah yang akan dihukum jika berurusan dengan mereka...
Lebih baik kita jauhi mereka.."
Naina menahan lengan reyna yang kemarahannya mencapai ubun ubun hendak menemui sitta dan kawan kawannya.

"kurasa nayna ada benarnya rey...
Kita sebaiknya menghindari berurusan dengan mereka..."
Billa menyeka keringat yang mengalir di dahinya.
Awalnya masalah yang terjadi di antara mereka hanyalah salah faham karena sita melihat keberadaan rony yang saat itu berlari mengejar billa yang menjauhinya.
Sitta menganggap rony mengejar billa karena billa yang sok kecakepan dan seakan membuat rony terjebak dengan dirinya atau mungkin tubuhnya untuk melakukan hal itu, sedangkan reyna mendengarkan tuduhan tidak benar yang ditujukan pada sahabatnya langsung memanas. Dan terjadi lah,

Flash back on.

Di lorong menuju anak tangga yang menghubungkan lantai 1 dan 2, sitta mencekal lengan billa saat akan turun ke lantai 1 ke perpustakaan.
Sitta menatap tajam billa yang tertahan oleh cekalannya.

"kenapa kau mencegatku...?
Lepaskan tanganmu, sitt...!"
Billa menghentakkan tangan sitta yang mencekal erat lengannya. Lengannya bahkan sampai memerah karenanya.

"hey, pergilah jangan ganggu kami...!"
Reyna yang berjalan di samping billa ikut menimpali. Reyna hendak menarik tangan billa namun salah satu dari 4 anak buah sitta menghalangi jalannya.

"hey kau.. Dasar anak sok stylist...
Minggirlah... Ini urusanku dengan temanmu yang sok kecakepan ini..."
Sitta mendorong billa hingga punggung billa membentur dinding.

"sebenarnya apa yang kulakukan sampai kau terlihat dendam sekali denganku...?"

"kau..."
Sitta menjeda ucapannya. Ia mengapit dagu billa lalu menghentakkannya kasar.

"padahal kau tak secantik dan semolek aku tapi apa yang rony cari darimu?
Apa kau telah di pakai olehnya sehingga rony sampai mengejar mu.. Meski kau menghindarinya...
Benarkan?"

My Boyfriend is Panter?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang