Enjoy the story...!
Author pov.
Di sebuah kamar utama kastil kerajaan ordofya seorang pria tengah tak sadarkan diri disana. Hampir sekujur tubuhnya dipenuhi perban.
Matanya yang berwarna hitam legam bak batu giok black jade itu tertutup sejak ditemukan oleh avie, sahabat sekaligus tangan kanannya."Maafkan aku yang terlambat datang, pangeran..."
Avie tertunduk dengan rafa yang merangkul bahunya lembut."Tenanglah kak...
Bukankah lebih baik kita cari pria tua itu dan menemukan keberadaan tuan putri juga pangeran muda..?"
Rafa yang juga ikut merasa bersalah mengeluarkan isi pikirannya."Kau benar..."
Ampun, yang mulia raja...
Saya harus kembali meminta bantuan anda...
Tolong kembali lah ke istana...!
Pangeran terluka parah dan saat ini sedang tak sadarkan diri...
Saya dan separuh pasukan akan bergerak mencari tuan putri dan juga pangeran muda yang saya rasa dibawa penyihir itu.Zrrttt...
Avie menutup matanya dan mulai memindlink davied, sang raja sebenarnya dari kerajaan ordofya.Bagaimana bisa hal itu terjadi?
Baiklah aku akan segera datang kesana bersama sonia...
Avie meringis, begitu terdengar nada tidak percaya keluar dari mulut davied.Selang beberapa menit berlalu.
Dan kehebohan langsung memasuki istana ordofya begitu sang raja dan ratu kembali ke istana."Bagaimana keadaannya avie...?"
Sonia langsung berjalan ke arah avie begitu melihat batang hidung pria yag menjadi sahabat putra semata wayangnya itu."Bisa anda lihat sendiri ibu ratu... Silahkan masuk...!"
Avie membuka pintu kamar berukuran sangat luas itu dan tetesan bening lah yang terjatuh dari mata sonia begitu melihat keadaan putranya yang mengenaskan.
Hampir seluruh tubuhnya terluka dan diperban."Siapa yang melakukan ini..?"
Davied menepuk bahu avie."Pangeran sempat mengatakan untuk segera menyelamatkan tuan putri dan pangeran muda dari penyihir bernama hogyius sebelum kehilangan kesadaran, yang mulia raja..."
Avie mengatakan semua yang terjadi saat ia menemukan sang pangeran dalam keadaan dipenuhi luka."Baiklah...
Segera siapkan pasukan untuk mencari keberadaan billa dan juga arthur...!
Aku tak ingin menantu dan cucuku terluka oleh penyihir tua itu..."
Avie dan rafa berlutut dan mengangguk bersamaan setelah menerima perintah dari sang raja secara langsung."Kami akan segera berangkat, yang mulia raja..."
Avie dan rafa lalu berdiri dan berbalik untuk segera menyiapkan pasukan untuk mencari keberadaan sang putri juga penerus kerajaan macan tutul ordofya ini.Tuan putri tolong jawab panggilanku...
Avie memindlink billa yang sesuai perkataan pangeran liam tengah diculik oleh seorang penyihir bernama hogyius.Tak ada jawaban dari sebrang panggilan mindlink avie. Ia cukup khawatir dengan keadaan tuan putri juga pangeran mudanya yang begitu menggemaskan baginya.
Avie dan rafa pergi dengan sekompi pasukan menuju ke tempat kejadian berharap mendapatkan titik terang mengenai keberadaan penerus kerajaan ordofya yang sedang dalam keadaan terancam.
Di sebuah tempat yang gelap dan pengap, sesosok perempuan tengah meringkuk di dalam ruangan dengan jeruji besi yang mengelilinginya.
Tubuhnya yang polos di penuhi tanah kotor dari penjara buatan yang telah di ciptakan oleh seorang pria penyihir yang seusia ayahnya.
Matanya yang berwarna coklat itu hanya bisa menatap lemah sosok mungil yang terlelap di dekatnya.
Meski ia tak bisa menggendongnya setidaknya ia masih bisa menyentuh bayi yang telah ia lahirkan 5 bulan yang lalu itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boyfriend is Panter?
FantasySaat kulihat mata biru hewan berukuran raksasa itu bukan lah rasa takut yang terangsang di otakku melainkan rasa aman dan nyaman? Benarkah aku merasa nyaman bertemu dengan hewan buas dan besar yang berukuran setinggi tubuh manusia itu? Matanya menat...