Enjoy the story ya...
Author pov.
Billa, ya gadis muda berambut panjang itu tengah berbincang bincang bersama kedua sahabatnya.
Reina dan naina, mereka adalah putri kembar seorang pengelola waterpark yang cukup besar di kota besar ini.
Mereka berdua memiliki wajah yang sama persis. Hanya saja Reina agak lebih suka fashion dan suka dengan pakaian yang agak terbuka sedangkan naina, dia gadis lugu dan polos.Ketiganya berteman sejak sekolah menengah pertama.
Mereka bertiga tengah duduk di kantin tepatnya dimeja yang paling pojok. Itu tempat favorit mereka bertiga untuk berkumpul."gimana kamu, bill...?
Jadi ikut gak?"
Reyna yang masih mengenakan mascaranya berbicara sambil melihat cermin di depannya.
Billa tersenyum senang, sebenarnya formulir pendaftaran peserta camping sudah ia terima sejak 5 hari yang lalu tapi baru tadi malam ia berani meminta ijin pada kedua orang tuanya. Meski diiringi percobaan bunuh diri, setidaknya kali ini billa lah yang menang.
Keinginannya bisa terwujud."heem... Aku agak sedikit maksa sih tapi diijinkan kok..."
"yeaaaaaaay...
Akhirnya kita bertiga bisa ikut bareng pergi camping..."
Reyna bersorak riang hingga beberapa teman sejawat mereka menoleh ke arah meja yang berada di paling pojok itu."aku juga senang, akhirnya kamu bisa ikut juga... "
Naina yang baru saja datang sambil membawa pesanan kedua temannya ikut menanggapi."eh coba katakan gimana resepnya kamu bisa dapetin ijin dari ayah sama ibu kamu...?"
Reyna berbicara dengan bisik bisik pada billa.
Yah mereka berdua - reyna dan naina sangat tahu kalau kedua orang tua billa memang selalu mengatur aktivitas putri putrinya. Kadang kala mau melakukan ini tidak boleh, mau melakukan itu tidak boleh. Kadang reyna tak habis pikir dengan jalan pikiran kedua orang tua billa yang terlalu possessive sekali pada anak mereka."ah tidak perlu diceritakan...
Itu rahasia.."
Billa agak tidak enak saat menceritakan kejadian ia yang melakukan hal nekad hanya agar diijinkan pergi."oke oke... Aku tak akan memaksamu.."
Reyna beralih menyeruput jus jeruk dihadapannya. Dan matanya langsung terbuka lebar lalu menyipit sekuat kuatnya.
Billa dan naina heran dengan apa yang dilakukan reina."ada apa rey...?"
"ishhh... Kenapa jus ini tidak kau beri gula, nai..? Rasanya asam sekali..."
Naina dan billa keduanya saling pandang lalu tertawa."hey kenapa kalian tertawa...?"
"ah maaf maaf...
Mungkin tadi aku lupa memberikan jus jeruk tanpa gula kesukaan billa padamu, rey..."
Naina tersenyum manis sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal."pantes aja... Nih ambillah...!"
Reyna memberikan jus jeruk yang masam itu pada billa dan mengambil jus jeruk manis miliknya yang berada di depan sahabatnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boyfriend is Panter?
FantasySaat kulihat mata biru hewan berukuran raksasa itu bukan lah rasa takut yang terangsang di otakku melainkan rasa aman dan nyaman? Benarkah aku merasa nyaman bertemu dengan hewan buas dan besar yang berukuran setinggi tubuh manusia itu? Matanya menat...