Bab 3

1.6K 37 0
                                    

Jam 8.13 Nada baru sampai rumah mamanya terlihat di depan rumah agak cemas. Mobil Ote berhenti tepat di depan rumah merekea berdua segera keluar dari mobil.
"Sayang kamu kemana aja semaleman gak pulang ??". Tanya mama panik kepada Nada.
"Nada kemarin siang habis jalan sama Chord dia sama aku tante, ketiduran di rumah jadi nginep deh, maaf ya tan ngak ngabarin kirain Nada udah ngabarin tante ". Jawab Ote membela
"Iya ma, maaf hp aku low batt soalnya". Sambung Nada
"Mama kira kamu di culik atau kenapa-kenapa, syukur deh kalo ga papa mama masuk duluan". Jawab mama Nada Lega dan segera masuk rumah.
Nada nampak begitu lega karena mamanya percaya dengan kebohongan yang di buatnya dan Ote.
"Udah, gue mau pulang dulu". Ote berpamitan kepada Nada
"Iya Te". Nada melambaikan tangannya kepada Ote yang sudah ada di dalam mobil.
Nada segera masuk ke rumah dan mengurung dirinya di kamar karena ia masih sangat mengantuk.

Seperti biasa makan siang tiba geng pengagum pria tamvan nongkrong di kantin kantor, Ira segera memesan makanan untuknya, Sasa dan Melodi.
"Hari ini gue pesenin bakso biar kalian melek". Ira duduk berada di tengah Sasa dan Melodi.
"Aku gak usah di pesenin aku nga makan siang ini, masih kenyang". Jawab Melodi.
"Lo baru ga punya duit ya??udah tenang aja biar kita yang traktir". Sambung Sasa
Ira mencubit Sasa lalu berbisik, " lo jangan bilang kalo Melodi ga ada duit, kasian!".
"Bercanda Di, udah lo makan aja. Gue juga lagi tipis makanya kita di traktir Ira". Ucap Sasa membetulkan omongannya.
"Aku nga mau ngrepotin Ra". Melodi tetap menolak lalu ia beranjak dari tempat duduknya. " Biar aku cancel aja pesenannya". Sambung Melodi
Ira mencegah Melodi dan memegang agar ia duduk kembali.
"Ga usah Odi". Cegah Ira kepada Odi,sapaan akrab mereka untuk Melodi.
"Sekarang lo cerita tentang mama lo aja". Sambung Ira kembali.
Melodi menceritakan tetang perlakuan mama tirinya dan saudara tirinya. Mereka nampak serius sampai terharu dan kasihan kepada Melodi.
Di tengah pembicaraan asyik mereka datang seorang laki-laki parubaya menghampiri mereka.
"Hmmmmmm". Laki-laki itu sontak mengagetkan mereka bertiga.
"Pakder???". Sapa Sasa
"Ngagetin kita aja". Sambung Ira
"Melodi nanti sehabis istirahat kamu ke ruangan saya. O iya nanti uang gajiannya cash, kamu bisa ambil sama saya. Yaudah selamat makan, permisi". Perintah Pakder kepada Melodi
"Iya pak makasih". Melodi nampak bersemangat akan menerima gaji.
"Ternyata aku udah 3 minggu ya kerja di sini, gak terasa cepet banget". Ungkap Melodi kepada Sasa dan Ira.
"Yeahh berarti traktir kita dong". Goda Sasa.
Ira kembali menyenggol tangan Sasa dengan sikunya sebagai kode agar tidak bicara yang aneh-aneh atau menyusahkan Melodi.
"Iya, semoga saja nanti kita bisa jalan bareng". Melodi penuh harap.
Jam istirahat sudah selesai, Melodi harus menjalankan tugaskan menemui pakder di ruangannya.
Tok..tok..tok...tokkk
"Masuk!". Perintah pakder dan Melodi segera masuk
"Maaf bapak panggil saya?? Ada yang bisa saya bantu pak ??". Melodi agak menundukkan kepalanya,
"Ini gaji kamu". Pakder menyodorkan amplop kepada Melodi dan di terima Melodi.
"Kamu sekarang ke ruangan Boss Sello sama bawa laporan keuangan bulan ini, dia mau memeriksanya". Sambung pakder lagi.
"Iya pak, maksih. Perimis". Melodi segera pergi meninggalkan pakder dari ruangan dan segera menyiapkan file laporan keuangan.
Tok..tokk.tokk..
"Masuk". Perintah seorang laki-laki tampan yang sedang berdiri menghadap rak belakang tempat duduknya sambil sibuk mencari file.
Ceklek, Melodi membuka pintu dan masuk ruangan
"Duduk!". Perintahnya kembali tanpa melihat Melodi.
Melodi pun duduk dan memeprsiapkan file keuangan yang akan di sampaikan kepada si bos. Pak bos sudah kembali duduk namun Melodi tidak mengetahui kalau bosnya sudah duduk di depannya karena ia masih sibuk membolak-balikkan kertas yang dibawanya.
Ketika ia melihat di depannya ia sontak kaget karena ternyata bosnya selama ini bosnya orang yang ia kenal di taman
"Mas sello". Melodi melonggo kaget
"Eh maksud saya pak Sello". Sambung Melodi kembali.
"Kamu , ternyata kamu staff accounting yang baru ya !? Aku baru tau". Sello kaget dan hampir tak percaya.
"Iya mas".
"Maksud saya pak",
"O iya Di, aku ada problem karena beberapa minggu yang lalu ada kekosongan staff accounting jadi laporan terbelalai tolong kamu rapikan, hari ini kamu lembur sampai jam 6 ya", perintah Sello kepada Melodi.
"Baik pak. Ada lagi mungkin? "Tanya Melodi lagi.
"Tidak, kamu bisa keluar,kerjakan sekarang!". Sello bersikap dingin kepada Melodi
Melodi segera keluar dalam hatinya ia bertanya "kok dia beda ya".
Sello hanya tersenyum tipis melihat Melodi berjalan keluar.
Melodi segera mengerjakan pekerjaan yang di perintahkan oleh bosnya. Teman-temannya tidak ada yang lembur mereka pulang tepat jam 4 sore. Tinggal Melodi, si bos dan satpam yang ada di kantor.
Sebenarnya Melodi agak gelisah harus pulang jam 6, takut mamanya tak percaya kalau ia memang benar-benar lembur.
Untung saja Melodi setengah 6 sudah selesai dengan laporan keuangannya ia pun segera melaporkannya kepada si boss dan berkemas untuk pulang.
Ia tak beruntung ponselnya low batt, ia seperti orang hilang duduk di halte sebrang kantor karena angkot dari tadi belum ada yang lewat .
Tiba-tiba ada mobil mewah berhenti tepat di depannya. Kaca bagian kirinya di buka ada seorang pria tampan menyapanya.
"Melodi, kamu pulang sama saya aja". Ajak Sello kepada Melodi
"Nga usah pak, saya pulang sendiri aja". Melodi tidak enak menolak ajakan Bosnya.
"Kamu mau menolak atau mau saya pecat?". Sello tetap mebujuk Melodi agar mau pulang bersamanya.
Akhirnya Melodi mau dan masuk ke mobil Sello. Awalnya mereka hanya diam, tetapi selang beberapa menit Sello selalu mengajak Melodi berbicara dan bercanda, Melodi awalnya tak percaya karena sikapnya di kantor sangat dingin.
"Mungkin ini yang namanya profesional kerja". Batin Melodi.
Hingga pipi Melodi memerah karena malu dengan Sello.
"Kenapa pipi kamu merah Di??" Sello memperhatikan pipi Melodi di balik rambut sebahunya yang bergelombang sedikit menutupi pipinya di bagian kiri.
"Masa sih pak?"melodi semakin malu.
"O iya pak rumah saya depan itu pak". Melodi mengalihkan pembicaraan agar mengurangi rasa malunya.
Mobil berhenti tepat di depan rumah, tanpa Melodi sadari mamanya sudah bermuka kesal menunggu di ruang tamu.
"Yaudah pak makasih udah nganterin". Melodi turun dari mobil Sello.
Ceklek.. Melodi membuka pintu rumah yang memang sengaja tidak di kunci oleh mamanya.
Mamanya sudah duduk di kursi ruang tamu menunggu Melodi.."kamu dari mana aja baru pulang". Mamanya menjambak rambut kiri Melodi sampai Melodi hampir menangis.
"Mel....Melodi lem... Lembur mah". Jawab Melodi terbata-bata karena takut.
Mamanya melepaskan jambakan rambut Melodi.
Plakk, mamanya kembali menampar Melodi sampai Melodi terjatuh, tanpa sengaja tasnya belum di tutup jatuh beserta isinya termasuk amplop gaji pertamanya.
Mama yang mengetahuinya langsung mengambil amplop gaji Melodi.
"Keluyuran sama laki-laki pulang malam, katanya kerja dasar cewek murahan". Maki mamanya kepada Melodi dan segera meninggalkan Melodi membawa amplop gaji Melodi.
Tanpa mereka sadari Sello sedari tadi memperhatikan mereka yang sedang bertengkar. Sello tak sengaja melihatnya dari jendela karena ia kembali ke rumah Melodi ingin mengembalikan ponselnya yang tertinggal di mobilnya, tapi Sello tidak enak kalau tiba-tiba masuk dan membela Melodi. Dia pikir kalau dia melakukan hal tersebut, Melodi akan lebih parah di siksa.

The Last Love (Sello & Melodi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang