Berhari-hari sudah Nada membantu pekerjaan Chord, betemu clien ke sana ke sini sesuai perintah Chord.
Entah apa yang ada di pikiran Nada, sebenarnya ia juga bingung pekerjaan apa yang sedang ia lakukan. Tapi itu semua pikiran itu terlupakan oleh uang yang selalu ia terima dan iming-iming akan di nikahi Chord.
Astaga Nada ! Dia yang bodoh atau Chord memang serius??? Itu masih menjadi pertanyaan besar untuk Nada.
Hari ini seperti biasa Nada sudah bertemu clien Chord sekali, ia langsung mendapat bayaran dari Chord 10 juta. Nilai yang sangat fantastis bukan ???
Hari ini Nada tidak menyusul Chord di kantornya, ia berpamitan akan menjemput mama Luna karena hari ini mama Luna sudah di perbolehkan untuk pulang.
Dengan perasaan hati yang begitu senang, Nada pergi ke rumah sakit dengan mobil yang di berikan oleh Chord.
Hatinya rasanya berbunga-bunga, mamanya sudah membaik begitupun perekonomiannya sudah mulai stabil.
Sedikit demi sedikit ia bisa menabung untuk mencari donor ginjal untuk mamanya.
Rasanya sangat lelah, Nada harus pergi bekerja dan bolak-balik ke rumah sakit menemani mamanya sedangkan ia dalam posisi mengandung.
Setibanya di rumah sakit terlihat mama Luna sudah membereskan pakaiannya, dia sudah nampak baikan dan lebih sehat.
"Loh kok mama beresin sendiri sih,ngak nunggu Nada aja ???". Nada yang baru datang langsung mengambil alih pekerjaan mamanya yang sedang merapikan pakaian.
"Cuma pakaian sayang, kalo mama beres-beres sebelum kamu dateng kan kita jadinya kita bisa pulang cepet". Hibur mama Luna pada Nada.
"Inget mama ngak boleh capek-capek, besok mama seminggu sekali juga harus check up lo ya". Nada tetap melarang mamanya
Akhirnya mereka berkemas bersama agar pekerjaanya lebih cepat, mama Luna memang sudah tak sabar ingin pulang ke rumah. Ia sudah sangat rindu menghirup udara bebas di luar sana.
Mereka berjalan keluar rumah sakit, Nada membawakan tas pakaian mamanya dan mengandeng mama Luna.
Nada mengajak mendekati sebuah mobil mewah berwarna hitam dan nampaknya itu adalah mobil baru.
"Lo kamu pakai mobil siapa Da ???". Tanya mama Luna terhenti dari langkahnya.
"Ini mobil yang ngasih Chord ma, kasian sama aku soalnya bolak-balik pakai taxi. Makanya aku di belikan ini". Jawab Nada
"Kamu beruntung ya nak, punya calon suami sebaik Chord". Mama Luna sambil masuk mobil.
Nada hanya tersenyum dan menyalakan mesin mobilnya.
"Kan mama udah pulang dari rumah sakit, jadi pernikahan kalian bisa di percepat kan ???". Tanya mama Luna memohon
Nada hanya menghela nafasnya panjang-panjang.
"Mah, mama sembuh dulu baru aku nikah". Jawab Nada.
"Tapi........ Mama ini pingin liat kamu nikah"
"Mama ngomong apa sih". Nada terhenti karena ada kucing yang lewat menyebrang.
"Ya ampun kucing ngapain sih". Nada sambil menengok di kaca spionnya.
"Makanya kalo nyetir jangan sambil ngelamun". Sidir mama Luna .
"Emang aku ngelamun ya ". Tanya Nada dalam hati.
Nada meneruskan perjalanannya untuk pulang ke rumah, karena mamanya sepertinya ingin cepat-cepat pulang ke rumah.
"Aku bilang soal Melodi sekarang atau besok ya". Tanya mama Luna dalam hati sambil melamun.
"Ma, nanti kita makan di rumah atau kita mampir makan aja mah ?". Tanya Nada
Tidak ada jawaban dari mama, mama Luna hanya diam dengan tatapan kosong ke depan.
"Ma gimana enaknya??". Nada bertanya lagi pada mamanya dan masih menatap jalan.
Karena tidak ada jawaban Nada menengok ke arah mamanya yang sedang melamun itu.
"Mah". Nada menepuk bahu kanan mama Luna dengan tangan kirinya.
"Iya sayang. Kenapa ???". Mama Luna kaget oleh tepukan Nada.
"Nada tanya kok ngak di jawab, mama ngelamun ya. Mikirin apa sih ???". Tembak Nada
"Ngak ngelamun sayang. Mama seneng aja bisa ngeliat pemandangan di luar sana sampai mama takjub". Jawab mama Luna berbohong.
"Ya udah kalo gitu kita makan di luar aja ya, biar mama ngak bosen !". Tawar Nada.
"Ngak usah sayang, kita makan di rumah aja. Makan makanan kesukaan kamu, ca kangkung pedas sedikit sama ayam goreng". Pinta mama
"Terus siapa yang masak ??". Tanya Nada bingung.
"Ya me.....,,.". Seketika ucapan mama Lhna terhenti.
"Me apa ma ?? Melodi maksudnya ???". Tembak Nada lagi.
"Memesan sayang, kita pesen pake ojol aja. Mama lagi ngak mau keramaian jadinya makan di rumah aja". Jawab mama Luna.
"Kirain Melodi,.yaudah terserah mama aja. Besok aku tinggal kerja ngak papa kan ma ?? Besok ada bibi baru yang bakal kerja sama kita". Nada sudah memarkirkan mobilnya di depan teras.
Mama Luna cepat-cepat turun dari mobil dan menatap rumah dari atas sampai bawah. Ia nampak takjub.
Padahal itu hanya rumah yang biasa mereka tempati, tidak ada yang berbeda. Hanya saja mama Luna menganggapnya tampak luar biasa dan sangat merindukannya.
Ingin sekali mama Luna cepat-cepat masuk ke dalam rumah untuk menyinggahi kamar Melodi tetapi belum bisa kalau Nada masih ada di rumah.
Apa yang akan Nada katakan jika mama tiba-tiba merindukan sosok seperti Melodi.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Last Love (Sello & Melodi)
RomanceCerita ini mengandung unsur dewasa +21 Melodi adalah seorang gadis malang, kehidupannya sungguh malang. Keinginan terbesarnya bebas dari penderitaan, mencari kebahagiaan dan menikah dengan cinta sejatinya.