Tubuh mama Luna hari ini semakin lemah, ia merasakan sakit yang luar biasa. Hari ini mama Luna memutuskan untuk pergi ke rumah sakit memeriksakan keadaannya.
Sedari tadi mama Luna sudah menghubungi Nada, namun Nada tidak ada jawaban. Mama Luna sebenarnya khawatir akan keadaan Nada tapi mau gimana lagi tubuhnya hari ini sangat melemah.
Sambil stand by dengan handphone menantikan kabar dari Nada mama Luna mengendarai taxi online menuju rumah sakit.
Mama Luna yakin ia hanya sedih memikirkan Nada yang pergi dari rumah makanya ia sampai drop dan jatuh sakit.
Akhirnya Nada mengirimkan pesan singkat kepada mama Luna.
Nada : Maaf ya mah, Nada hari ini ngak bisa nganterin mama periksa. Tadi Nada udah transfer uang sama mama, jangan lupa makan di minum obatnya. Cepet sembuh ya mah :*
Mama Luna sangat sedih, sebenarnya ia ingin sekali di temani anaknya itu ke rumah sakit tapi malah hanya di berikan uang.
Yang mama Luna butuhkan sekarang sebenarnya adalah perhatian, karena ia merasakan sakit yang berbeda lebih dari biasanya. Dengan berat hati mama Luna membalas pesan dari Nada.
Mama : Makasih sayang.
Setibanya di rumah sakit mama Luna kebetulan tidak mendapatkan antri yang begitu lama, jadinya ia langsung ketemu dokter.
Setelah beberapa saat mama Luna di periksa oleh dokter, ia berbincang-bincang dengan dokter tersebut.
"Sebenarnya saya sakit apa dok??". Tanya mama Luna pada pak Dokter
"Mohon maaf ibu Aluna, dengan sangat berat hati saya harus mengatakan ini. Gejala ibu ini gagal ginjal tapi sudah kronis, memangnya ibu, tidak pernah merasakan gejala sakit ??". Tanya dokter itu kembali
"Saya pikir selama ini sakit yang saya rasakan cuma gejala meriang saja dok makanya saya hanya mengonsumsi obat dari apotek". Wajah mama Luna sudah tampak panik
"Kalau ibu sudah merasakan sakit, seharusnya kalau ibu memeriksakan ke dokter. Jadi ibu mendapat penanganan lebih lanjut".
Mama Luna sudah berkaca-kaca ingin meneteskan air matanya.
"Sebaiknya ibu harus di opname, karena masih ada beberapa pemeriksaan lagi dan saya akan kasih obat untuk pereda nyeri ibu". Sambung dokter itu lagi.
"Baik dok, saya hubungi anak saya dulu". Jawab mama Luna dan keluar dari ruangan periksa.
Mama Luna segera meraih ponselnya dan menghubungi Nada. Namun mama Luna tak beruntung karena Nada susah untuk di hubungi.
Karena pikiran mama Luna sudah kemana-kemana panik, ia memilih menyelesaikan administrasi agar ia bisa segera masuk kamar perawatan.
Mama Luna hanya bisa meratapi nasibnya, ia merasa sendiri anak kandungnya pergi dan tak bisa di hubungi.
Ia berpikir kalau masih punya anak tiri, pasti Melodi sekarang kalau di mintai bantuan akan menolong. Tapi di sisi lain mama Luna malu karena selama ini ia sudah berbuat jahat pada Melodi mana mungkin ia akan menghubungi anaknya.
Beberapa jam kemudian ada seorang wanita yang masuk ke kamar inap mama Luna.
"Mama kenapa ???". Tanya Nada langsung memeluk mama Luna.
"Mama sakit gagal ginjal Da, kata dokter sakit mama sudah kronis. Kemungkinan bisa sembuh cuma sedikit, tapi kemungkinan besar bisa sembuh mama harus dapat donor ginjal Nada". Jawab mama menangis sambil tiduran di ranjangnya memeluk Nada dan mengelus-elus rambut Nada.
"Nada bakal usahain mama sembuh, mama ngak boleh ninggalin aku mah". Nada menangis sesenggukan.
Tangisan mereka begitu pecah, sampai akhirnya mereka sendiri yang menenangkan kesedihan mereka itu.
Misi Nada sekarang menjadi dua, harus mendapatkan Chord serta harus menyembuhkan mamanya.
Tapi prioritas utama Nada sekarang adalah mamanya, Nada menemani sampai mamanya tertidur pulas akibat efek obat.
Nada terburu-buru keluar dan menitipkan mamanya kepada suster yang sedang kontrol infus.
"Sus, saya mau pergi sebentar. Tolong suster jaga mama saya". Pinta Nada kepada suster yang sedang mengganti infus.
"O iya mba. Ada pesan buat mamanya ??". Tanya suster itu
"Bilang saya ada urusan penting, nanti saya akan kembali". Jawab Nada tegas dan segera pergi dari ruangan tersebut.
Nada pergi ke apartemen Chord untuk menjalankan tugasnya masih sama seperti kermarin, menuruti perintah Chord.
Beberapa saat kemudian mama Luna terbangun, benar saja mama Luna mencari keberadaan anak semata wayangnya itu.
Menoleh kanan kiri tapi tidak ada orang satu pun, kebetulan ada suster yang masuk membawakan makan malam.
"Suster maaf, liat anak saya tidak?". Tanya suster itu
" O iya tadi anak ibu titip pesan katanya sedang ada urusan penting, nanti akan kembali". Jawab suster itu.
"Ini makan malamnya ya buk dan ini untuk obatnya. Mau saya bantu makan bu ?". Tanya suster itu lagi
"Iya biar di situ aja sus, nanti saya makannya nunggu anak saya balik". Jawab Mama Luna agak membuang muka dari makanan itu karena ia sebenarnya sudah tidak nafsu untuk makan.
"Baik buk, kalau begitu saya permisi dulu. Kalau ada apa-apa bisa hubungi kami,". Pamit suster keluar dari kamar inap mama Luna
Mama Luna tidak sedikit pun menyentuh makanan maupun minuman, ia berharap Nada segera datang dan menyuapinya untuk makan.
Tapi Nada tak kunjung kembali hingga esok hari entah kemana Nada pergi, mama Luna semakin sedih dan drop karena Nada tak ada di sampingnya .
KAMU SEDANG MEMBACA
The Last Love (Sello & Melodi)
RomanceCerita ini mengandung unsur dewasa +21 Melodi adalah seorang gadis malang, kehidupannya sungguh malang. Keinginan terbesarnya bebas dari penderitaan, mencari kebahagiaan dan menikah dengan cinta sejatinya.