Bab 22

799 20 0
                                    

Sello mengajak Melodi untuk sengaja bangun siang dari biasanya, karena hari ini adalah hari minggu.
Melodi sudah bangun duluan tapi tubuhnya masih di peluk oleh Sello dan susah untuk di lepaskan.
Sello sangat menyayangi Melodi, makanya ia tak mau hari minggu ini hanya di sia-siakan untuk beberes rumah atau melalukan pekerjaan yang membuat Melodi lelah.
"Sayang,aku mau bangun". Pinta Melodi sambil mengalihkan tangan yang melingkar di tubuhnya sedari tadi tapi tidak bisa ia alihkan.
"Hmmmmm". Jawab Sello tanpa membuka matanya.
"Sayang, ini udah jam 7 lo. Aku mau bangun". Melodi kembali merengek
"Hmmmmm". Jawab singkat Sello.
Melodi hanya memanyunkan bibirnya dan pasrah, Sello tau karena sengaja meliriknya ingin melihat respon Melodi.
Sello semakin mengeratkan pelukannya kepada Melodi, Melodi agak kesal dengan perlakuan suaminya itu dan tambah memanyunkan bibirnya.
Sello mecubit hidung munggil Melodi, karena saking gemasnya dengan tingkah Melodi itu.
"Iya ,kamu boleh bangun. Asalkan aku ikut kemana pun aku mau pergi!". Goda Sello.
"Emang kamu kalo aku mau pup mau ikut???". Tanya  Melodi polos.
Sello hanya tertawa tanpa menjawab pertanyaan Melodi dan mencium kening Melodi itu.

Melodipun bangun duluan dan mencuci mukanya dan mengerjakan pekerjaan rumah.
Saat Melodi sedang asyik mencuci sayuran di wastafel dapur tiba-tiba Sello kembali bertingkah, Sello memeluk Melodi dari belakang erat-erat.
"Sayang, ngangetin aja". Melodi menjatuhkan tomat yang sedang ia bawanya itu.
"Kan aku udah bilang aku bakal ikut kemana pun kamu pergi, lagian kamu ngapain sih masak. Isteri bos ngak boleh capek, mending kita makan di luar aja". Ajak Sello.
Melodi yang mendengar ajakan Sello itu melepaskan pelukan Sello dan meletakkan semua sayuran yang ia cuci itu dan segera membalikkan badannya.
"Oh kamu ngak suka ya sama masakan aku ?? ". Raut wajah Melodi agak sedih dan pergi meninggalkan Sello duduk terdiam di sofa.
"Duh kok jadi salah paham". Batin Sello.
Sello merasa bersalah dan duduk di sampinh Melodi, benar saja Melodi sangat sedih dengan ucapan Sello.
"Sayang dengerin aku!". Sello mengahadapkan wajah Melodi ke wajahnya yang sedang menunduk.
"Masakan kamu paling enak se dunia, maaf kalau ucapan aku bikin kamu sedih. Maksud aku cuma biar kamu ngak capek makanya aku ajak kamu makan di luar". Sambung Sello sambil memeluk erat Melodi.
Melodi menganguk dengan ucapan Sello, sebelumnya Melodi belum pernah di buat sedih oleh Sello.
Sello melepaskan pelukannya dan merebahkan tubuh Melodi ke dadanya sambil memeluk dari belakang, sambil sesekali membelai lembut rambut gelombang sebahunya itu.
"Maaf ya kalau akau bikin kamu sedih". Sello merasa bersalah
"Enggak ini bukan salah kamu, salah aku aja yang baperan". Jawab Melodi.
"Jadi kamu udah mencintai aku ????". Tanya Sello.
Melodi terbangun kaget dari tubuh Sello yang kekar dan bidang itu .
"Kok kamu tanyanya gitu??". Melodi tampak kebingungan akan pertanyaan yang di ajukan Sello.
"Iya aku tau dulu kamu terpaksa menikah sama aku dan tidak memiliki sedikit pun rasa sama aku. Makanya aku tanya kaya gini". Jawab Sello
"Setiap manusia itu sudah di takdirkan untuk hidup berpasang-pasang. Walaupun kita dulu menikah bukan karena kemaun kita, tapi aku percaya kamu adalah takdirku. Makanya Tuhan menjadikan cara itu untuk kita bersama, jadi kalau akau tak mencintaimu mungkinkah aku sampai sekarang ini masih bersamamu ???". Tanya Melodi lagi.
Sello tersenyum akan ucapan Melodi tersebut dan membuatnya semakin percaya kalau Melodi adalah takdirnya yang paling terbaik.
"Berjanjilah untuk selalu setia kepadaku!". Pinta Sello.
Melodi memengang kedua tangan Sello yang sedang tampak memohon itu.
"Percayalah aku akan selalu setia padamu, aku tidak akan pernah menyia-nyiakan orang yang sangat menyayangiku. Apalagi kamu adalah cinta pertama aku". Melodi tersenyum kepada Sello.
"Benarkah kamu cinta pertamaku?". Tanya Sello meyakinkan akan ucapan Melodi barusan.
"Kamu ngak percaya?? Aku orangnya tertutup dulu waktu aku sekolah setiap ada yang deketin aku pasti Nada selalu mengahalangi mereka. Kata dia aku adalah penghalang terbesar dalam hidupnya makanya aku ngak boleh bahagia dengan dekat dengan seorang laki-laki". Cerita Melodi.
Sello kembali memeluk Melodi yang kembali bersedih mengingat kejadian yang sudah berlalu itu.
"Aku janji bakal jagain kamu dan mencintai kamu sampai aku mati. Aku ngak akan rela kamu di deketin cowok manapun". Ungkap Sello jujur dari lubuk hatinya yang terdalam
Melodi memukul dada bidang Sello lirih " gomball". Ungkap Melodi.
Sello tertawa dengan tingkah Melodi itu, ia merasakn kebahagiaan yang datang dari Melodi.
"Aku berterimakasih pada Tuhan karena sudah memberikan wanita secantik dan sebaik kamu. Aku mencintai kamu Melodi". Sello kembali mengecup manis kening Melodi.
Hari minggu ini mereka habiskan dengan kebahagiaan candaan dan tawaan, rasanya cepat sekali berlalu tak terasa mereka duduk di sofa sampai siang.
Perut mereka sudah keroncongan karena sama sekali belum ada yang sarapan bahkan minum segelas air putih pun belum ada.
Saking asyiknya ngbrol dan bermesraan berdua membuat mereka lupa akan tubuhnya masing-masing.

The Last Love (Sello & Melodi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang