Bab 11

1K 29 1
                                    

Minggu pagi, Sello dan Melodi serta di dampingi oleh mama Sello pergi ke tempat mama tirinya.
Mama dan Nada yang hendak pergi terhenti karena ada mobil mewah yang berhenti di depannya.
"Siapa itu da?? Chord mobilnya baru ya ??" Mama menanyakan mobil yang berhenti di depan rumahnya kepada Nada
"Engga tu mah, temen arisan mama kali". Jawab Nada
"Melodi ???". Nada terkejut yang turun dari mobil adalah Melodi bersama kedua orang yang tak di kenali.
"Sama siapa dia??". Tanya mama dalam hati.
"Permisi???". Sapa Sello.
"Mau apa lo ?? Lo kan udah di udir dari rumah ini, ngapain balik lagi??". Tanya Nada yang sinis dan agak teriak.
"Ladang uang". Batin mama
"Mari silahkan masuk, tidak enak kalau kita bicara di sini. Lebih baik kita bicarakan di dalam". Ajak mama dengan sopan.
Melodi tampak kebingungan karena sikap mamanya yang tiba-tiba baik dan ramah.
Mereka semua duduk di ruang tamu dengan hening dan agak tegang.
"Begini tante, saya Sello dan ini mama saya Suara". Sello menunjukkan mamanya
Mama tiri Melodi hanya mengangguk dan tersenyum.
"Kedatangan saya ke sini, saya ingin melamar Melodi menjadi isteri saya. Apakah tante dan Nada bersedia menerima saya menjadi bagian dari keluarga kalian ??". Tanya Sello nampak memohon.
Sementara Melodi sudah panas dingin mendengarkan lamaran Sello.
"Oh jadi ini yang ngehamili lo, dasar ga tau diri udah di gedein susah payah malah lo bales kaya gini!". Sambung Nada dengan penuh emosi
"Maaf Da, aku sudah bawa surat dokter ini bukti kalo aku ga hamil dan ini surat pernyataan kalo aku masih virgin". Melodi meletakkan surat yang ia ambil dari tasnya untuk menunjukkan kepada Nada dan mamanya.
Nada semakin emosi dan menarik Melodi agar berdiri.
"Eh dasar lo ya, ga tau diri". Plakkk...... Nada spontan menampar Melodi.
Mama Sello sudah melotot dan menahan emosinya karena tidak terima calon menantunya di perlakukan kasar.
"Nada!!!" Bentak mama
"Kamu keterlaluan, jangan seperti itu". Sambung mama
"Mama belain dia dari pada aku??". Nada yang terima langsung pergi dari pembicaraan mereka dan masuk ke kamar membanting pintu kamarnya.
Nada nampak kesal dengan Melodi karena Nada iri dengan Melodi yang mendapatkan laki-laki tampan dan kaya raya.
"Maaf kejadian yang tadi seharusnya tidak terjadi. Maafkan saya atas tindakan anak saya yang kurang sopan". Nampak muka bersalah mama
Sello dan Melodi mengangguk tersenyum sedangkan mama Sello sudah tidak tahan berada di rumah itu.
"Jadi bagaimana lamaran saya tante??". Tanya Sello lagi
"Saya ikut bahagia karena Melodi akhirnya mendapatkan pendamping hidup". Mama menjawab Sello dengan penuh kebahagiaan.
"Saya kira Melodi akan sulit mendapatkan pendamping hidup, karena dia sangat kurang dalam pergaulan". Mama tersenyum sinis melirik Melodi, yang tanpa ia sadari kalau mama Sello sedari tadi memperhatikan gerak-gerik mama tiri Melodi.
"Dasar muka dua". Batin mama Sello
"Terimakasih tante". Sello tersenyum bahagia
"T....ttt...ter.....rimakasih mah". Jawab Melodi gugup.
Mama Sello hanya diam dan tampak kasihan dengan Melodi dengan posisi seperti ini.
"Tapi saya minta mas kawin 1 M, kamu bersedia ??". Tanya mama pada Sello.
Nada tersenyum di balik pintu kamarnya mendengar permintaan mamanya.
Rupanya Sello paham maksud jahat dari mama Melodi, dengan cerdas dan bijaksana Sello nampak santai menjawab.
"Saya pasti akan memberikan mahar 1 M, dan saya pastikan uang itu akan di habiskan oleh Melodi sendiri". Jawab Sello tersenyum
"Saya akan memberikan satu unit mobil mewah dan saya pastikan akan menjadi kendaraan sehari-hari Melodi". Sambung mama Sello
Melodi dan Sello saling bertatapan mereka nampak kaget dengan ucapan mamanya sedangkan mama tiri Melodi seketika kesal dan murung,
"Sial". Batin mama Melodi
"Iya". Mama tersenyum kecut karena sudah tidak bisa berkutik.
"Melodi kan hari ini libur, kamu nginep sini aja". Mama terlihat mengalihkan pembicaraannya.
"Maaf buk, Melodi tidak bisa dia sangat sibuk karena harus mempersiapkan baju pernikahan minggu depan". Jawab mama Sello sinis.
Mama Sello sudah berfikir kalau mama tirinya akan berbuat macam-macam dengan Melodi sehingga tidak akan membiarkan mamanya berbuat jahat pada Melodi.
"O, iya . Tinggal minggu depan ya pernikahannya maaf saya lupa". Mama Melodi tampak kesal.
Sello sudah paham maksud dari mamanya dan memilih untuk berpamitan segera pulang.
Di sepanjang perjalanan pulang sampai ke apartemen Sello, Melodi hanya diam. Sello merebahkan tubuhnya ke sofa karena merasa lelah berhadapan dengan mama Melodi.
Melodi berjalan ke dapur mencari kesibukan, matanya sudah berkaca-kaca sedari tadi.
Tanpa ia sadari mama Ara, mama Sello memperhatikan Melodi dan menghampirinya.
"Sayang, kamu ngak papa kan ?". Tanya Mama Ara pada Melodi.
Melodi yang tak kuasa menahan air matanya dan menangis sendu. Mama Ara memeluk Melodi.
"Sabar sayang, penderitaan kamu akan segera berakhir. Mama ngak akan biarin Mama Luna nyakitin kamu lagi". Mama Ara mencoba menenangkan Melodi yang menangis sesengukan.
Sello sedikit mendengarkan pembicaraan mereka dan melihat tersenyum. Sello senang karena mama dan calon isterinya terlihat akur, namun Sello pura-pura tak melihat atau mendengarnya.
Mama Ara segera melepaskan pelukanan Melodi dan menghapus air matanya yang bejatuhan di pipinya.
"Sudah,kamu ngak usah nangis lagi. Sekarang kamu ajarin mama masak yang enak buat calon suami kamu". Ajak mama Ara
"Iya ma". Melodi tersenyum lebar.
Mereka pun memasak bersama dan saling bercerita satu sama lain, tenang keluarga Melodi dan tentang almarhum papa Sello serya pekerjaan mama Ara.
Melodi sudah kembali keceriaannya dan tertawa bersama.

The Last Love (Sello & Melodi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang