LAUREYN 10

861 38 0
                                    

Untuk seminggu menuju hari-H,Rey dan Laura mengikuti prosesi adat. Mulai dari siraman,pengajian,dan di pingit untuk tidak saling bertemu dan berkomunikasi.

Kini hari yang ditunggu-tunggu untuk mempersatukan calon mempelai pria dan wanita akhirnya tiba,acara akad dan resepsi mereka lakukan di sebuah hotel. H-1 keluarga Rey dan Laura menginap di hotel agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.

Saat ini Laura sedang bersiap-siap untuk menuju ruangan dimana dia akan menyaksikan Rey mengucapkan ijab qabul,dengan perasaan yang gugup ia melampiaskan ke bunga yang ia genggam di tangannya. Ia dituntun oleh kedua orang tuanya,sesampainya disana,Laura menatap Rey yang menatap matanya juga. Ada rasa gugup dari raut mukanya tapi ia tutupi dengan tersenyum ke arah Laura.

Setelah semuanya siap Ayah Laura sebagai wali mengucapkan kalimat yang harus di jawab oleh Rey. Ketegangan pun melanda seluruh ruangan.

Sahhh.... (Alhamdulillah)

Setelah doa, Laura menyalimi Rey dan Rey mencium kening yang sekarang telah sah menjadi istirnya secara agama dan negara.
Mencium keningnya Laura cukup lama,karna Rey menyalurkan rasa bersyukur dan rasa sayangnya kepada Laura,setelah itu mereka saling bertukar cincin di jari manisnya masing-masing.

Betapa bahagianya Laura dan Rey sekarang begitu jelas terpancar di wajah mereka masing-masing. Rey menatap wajah Laura yang terpesona akan kecantikan Laura hari ini dengan menggunakan riasan adat sunda yang sangat sederhana.

Setelah acara akad selesai,kini bagian sesi foto,Reza yang berada di gendongan nenenya di ambil alih oleh Reza untuk foto bertiga. Lucunya Reza memakai jaz berwarna putih dengan dasi pita hitam kecil yang berada di kerah bajunya,memakai celana yang senada dengan pitanya.

"Ayo sayang kita foto,sekarang mommy sudah resmi menjadi Mommy nya Reza ya nak" ucap Laura sambil mengelus pipi gembul sang anak.

Reza pun tampak senang rupaya,walaupun belum mengerti tapi aura kebahagiaan anak itu terpancar jelas di wajahnya.

Acara akad ini dimulai dari jam 09.00 pagi sampai jam 12.00 dan yang datang hanya keluarga inti dan keluarga besar saja,untuk tamu undangan hadir di acara resepsi yang dilaksanakan jam 18.00 sampai jam 22.00. Sengaja karna memang keluarga dari kedua mempelai ini hanya mengundang sekiranya 150 undangan saja.

Sekarang Laura,Reza yang berada di gendongan Rey menuju ke kamar hotel Laura yang sudah dihias layaknya seperti kamar pengantin.

"kamu udah sarapan tadi pagi belum Lau?" Ucap sang suami sambil membuka pintu hotel satu tangan  menggunakan card.

"Belum sempat ka,soalnya bunda bilang puasa dulu sampai akad selesai" mereka akhirnya memasuki kamar hotel laura dan Rey membiarkan Reza bermain diatas kasur dengan empeng dan boneka jerapah di tangannya.

"Yaudah saya pesenin makanan yah,kamu ganti baju aja dulu lepasin aksesorisnya"

"Ka Reynhard" ucap Laura malu-malu.

"Iya ada apa?"

"Tolong bantuin lepasin riasan di kepala Laura dong,kayanya susah nih"

"Ohh iya iya yaampun kasian istri mas"

"Mm mas?" Tanya Laura gugup sambil menghadap kaca riasnya.

"Mulai sekarang Laura panggil kaka dengan sebutan mas yah,kita sudah sah juga kan masa mau selamanya manggil kak,dikira orang nanti kita kakak beradik" ucap Rey yang sudah melepaskan satu persatu hiasan yang ada di kepala Laura.

"Iya mmmass"

"Nah gitu dong"

Reza rupanya menangis karna sudah tidak betah berlama-lama dikasur,mungkin dia lapar dan ngantuk karna biasanya jam sgini dia sudah meminum susunya dan terlelap.

"Anak daddy ko nangis?laper yah?"

"Udah mas sisanya aku aja yang nyopotin,mas samperin Reza dulu"

"Yaudah,mas juga skalian mau nelpon pelayan hotel untuk memesan makanan kita. Makannya disini aja"

Laura melanjutkan mencopoti riasannya dan membersihkan make up sedangkan Rey mengambil botol susu dan susunya untuk diseduh menggunakan air panas.

"Anak daddy haus?iya?cup.. cup.. jangan nangis lagi,nih diminum susunya ya ganteng" Akhirnya Reza pun mengambil alih botol susu itu dari genggaman Rey.

Laura yang sedari tadi sudah membersihkan mukanya langsung menuju kamar mandi untuk mencuci muka,dia tidak mandi karena menurutnya badannya tidak kena keringat dan akan mandi lagi kalau resepsi akan di mulai.
Rey pun sudah memesan makannya tinggal tunggu pelayan hotel datang.

Laura keluar kamar mandi dengan menggunakan setelan baju yang atasannya lengan pendek dan celana penjang.

"Mas nih kamar mandinya gantian,aku udah ko sekalian ganti bajunya. Aku yang gantian jagain Reza yah"

"Iyah,tolong sekalian ya Lau kalo ada yang ketuk pintu bukain,takut pelayan hotel antar makanan"

"Iya mas" Laura pun menuju tempat tidur yang berukuran lumayan besar,menghampiri reza yang matanya sudah tertutup tapi masih terus mengenyot botol susunya.

"Hmm,ganyangka diusia ku yang 17 tahun ini sudah memiliki anak dan suami. Jadi anak yang sholeh ya ganteng" bisik Laura di telinga Reza sambil mengusap pucuk kepalanya dan melepas botol susu Reza pelan pelan agar anak itu tidak terbangun.

Tadinya Laura ingin menggantikan bajunya Reza dengan pakaian nyaman,karena sekarang ia masih menggunakan kemeja,jaz nya dan dasi berbentuk pita itu sudah terlepas saat digendongan Rey karena Reza merasa tidak nyaman,tapi karena Reza sudah tidur jadi Laura urungkan niatnya untuk mengganti bajunya Reza.

Tok.. tok.. tok..

"Pasti pelayan hotel" Laura bangkit dari ranjangnya pelan-pelan agar Reza tidak terganggu,dan membuka pintu untuk mengambil makanan yang Rey pesan tadi bertepatan dengan Rey yang sudah keluar dari kamar mandi dan menggosokkan kepalanya yang basah menggunakan handuk.

"Mas Rey mandi?"

"Iyah biar nanti acara resepsi langsung pakai baju"

"Owh gitu,yaudah nih kita makan dulu yu Laura udah laper banget"

"Iya yu kita makan"

Merekapun makan dengan canda tawa,membahas perihal akad tadi dan saling suap-suapan. Sangat romantis sekali,memanfaatkan waktu yang baik sebelum Reza terbangun.

"Apaansi mas engga tau,tadi tuh namanya deg degan takut kamu salah ucap makanya muka Laura kaya gitu" ucap Laura sambil memasukkan potongan apel kedalam mulutnya.

"Engga orang muka kamu kaya gini ni pas mas mau siap siap ngomong,orang mas sempet ngelirik kamu sebentar haha" Rey pun mencontohkan ekspresi muka Laura saat pembacaan ijab qabul tadi.

"Udah ih jangan ketawa mulu,nanti Reza kebangun tau kasian mas"

"Iya iya udah haha,masih jam set3 kamu siap-siap buat resepsi jam berapa Lau?"

"Jam 4an mas"

"Kamu tidur dulu aja sebentar nanti mas bangunin. Mas mau ke kamar keluarga dulu ngecek sekalian breaving buat nanti"

"Laura gaboleh ikut ya mas?"

"Jangan kamu disini aja,istirahat sebentar resepsi itu kan cape"

"Yahh.. yauda deh"

Laura akhirnya bangkit dari meja makan dan beralih duduk terlebih dahulu di tepi ranjang sambil mengelus kepala sang anak,sekiranya makanan telah turun di dalam perut baru dia membaringkan tubuhnya di samping Reza sambil memeluk anak itu.

Reypun sedari tadi sudah keluar dari kamar hotel untuk mengecek keluarga sekaligus breaving untuk resepsi nanti.

Acarapun dilanjutkan lagi sekitar jam 18.30.
Acaranya sangat sederhana dan penuh dengan suka cita. Acara berjalan dengan lancar sampai waktu menunjukkan pukul 22.00.





LAUREYNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang