Kini Laura sudah memasuki sekolahnya setelah kemarin ia bolos tanpa keterangan,sekarang Laura duduk di bangku kelasnya dan mengingat kejadian semalam Rey melamar dia. Dia sengaja datang pagi dan belum ada syapa syapa sekarang di kelas ini,hanya dia sendirian.
'Yaampun bentar lagi gue bakal jadi istri orang,bakal punya anak terus gimana dengan sekolah gue?'
Ketika Laura sedang asik melamun tiba tiba Riko dan Audi mengejutkannya.
"Woyy nglamun aja lo,nanti kesambet setan yang di gudang skola lho" Ujar Audi sambil menggebrak meja.
"Ihhh Audi ngagetin deh"
"Lo kemaren kenapa ga masuk?gue liat lo bukannya masuk kelas malah ngacir ke gerbang" tanya Riko
"Itu kemaren berkas Ayah kebawa sama gue yauda akhirnya nyusul aja deh ke kantor,pas mau balik ke sekolah udah jam8"
Audi dan Rikopun hanya ber oh ria sebagai jawaban.
"Rik,Di... eumm kalo semisal ni ya gue.. gue nikah tahun ini gimana?"
Riko dan Audi saling bertautan mata dan beberapa detik kemudian tawa mereka pecah
"Ahaha Laura lo ngadi ngadi aje ye,ada akhlak lo begitu?pake.. Ahahaha pake skala mau nikah tahun ini ck ck ck" ujar Riko sambil berdecak pinggang dan melanjutkan ketawanya.
"Iya ni lo ada ada aja Ra,mending juga lo kasih kejelasan tuh sama si Rijal biar dia ga ngedeketin lo mulu"
'Ck,jadi semakin yakin deh gue gabakal kasih tau mereka berdua dulu untuk saat ini' batin Laura.
Sehabis mengobrol kecil merekapun sudah belajar sekarang,dan mulai mengerjakan apa yang disuruh guru sampai akhirnya bell istirahat berbunyi.
Audi,Riko dan Laurapun mengikuti murid murid yang lainnya untuk mengisi perut mereka di kantin sehabis itu merekapun duduk di salah satu bangku pojok."Riko,Laura lo pada mau pesan apa?"
"Gue kaya Laura aja" ucap Riko sambil bermain game di ponselnya
"Lo mesen apaan Ra?"
"Roti aja gue sama air yang botolan"
"Ck gue gajadi kaya Laura deh mesennya,mana kenyang roti sama aer bening doang. Gue mesen batagor sama es jeruk"
Audi dan Laura yang mendengar omongan Riko langsung tertawa kecil dan terkekeh.
"Yauda tunggu gue mesen dulu"
Tiba tiba Laura kebelet kencing dan mengabari Riko untuk segera ke toilet,ketika di depan toilet dia melihat geng Elina dari arah berlawanan.
"Dari dulu gue udah bilang sama lo ya untuk jauhin Rijal buat gue,tapi gaada kapok kapoknya" ujar Elina sambil memerhatikan Laura membuat yang diperhatikan hanya diam.
"Gue ga deketin ataupun punya perasaan sama Rijal,dari dulu emang Rijal yang selalu ngedeketin gue" ucap Laura setenang mungkin.
Ditariknya seragam Laura oleh Elina,tangan Elina sudah siap untuk menarik rambut Laura tetapi dari belakang seseorang menahan tangan Elina hingga membuat ia menoleh.
"Jangan sekali kali Lo main fisik sama Laura" ucap Rijal menghempaskan tangan Elina ke bawah dengan keras.
Elinapun kaget,ya memang Elina ini sering sekali mengganggu ketenangan Laura. Mungkin karna dendam,Elina merasa kalau Laura tidak pantas untuk dicintai. Semasa SMP dulu dia satu sekolah dengan Laura dan orang yang disukai Elina pasti selalu suka dengan Laura.
"Lo gapapa Ra? Kita pergi ya dari sini" ucap Rijal langsung menghampiri Laura.
"Gue gapapa Rijal,gue mohon sama lo jauhin gue. Gue gamau karna masalah ini Elina main kekerasan sama gue" ucap Laira menatap Rijal.
"Tuh Rijal,kamu denger sendiri kan?Laura itu gasuka sama kamu. Mending kamu sama aku aja yah?" Elina menarik lengan Rijal dan memeluknya manja.
Melihat itu Laura segera masuk ke toilet,mencuci mukanya dan membuang air kecil yang sedari tadi di tahan oleh dirinya. Ketika di depan sudah tak terdengar suara Elina dan Rijal,Laura pun membuka pintu toilet dan langsung mengampiri sahabatnya.
Bel pulang pun berbunyi sekarang Audi dan Riko sedang menunggu Laura sampai ia di jemput oleh Ayahnya sambil bercanda ria,tanpa disadari ada mobil yang mendekat ke halte tempat mereka menunggu Ayah Laura.
Orang yang di dalam mobil pun membuka kaca jendela sampingnya dengan tersenyum,orang yang tersenyum itu adalah Reynhard.
"Laura itu syapa?" Yang ditanya seperti itupun merasa bingung harus menjawab apa.
"Eum gue duluan yah,itu sodara gue yang dari Bandung ko" ucap Laura kikuk dan langsung menuju pemilik mobil.
'Canggung banget si ni,ka Reynhard gamau apa ngomong sama gue?masa gue duluan yang ngomong?ah udah lah bodo amat'
Laura sedari tadi menggerut karena memang dari se-dia masuk mobil tidak ada pembicaraan apapun. Dan akhirnya Reynhard membuka pembicaraan duluan.
"Eum Laura apa kamu sehabis pulang sekolah free hari ini?" Laura yang ditanya pun langsung melirik Reynhard yang masih fokus menyetir dan berpandang ke arah depan.
"Free ko gaada kegiatan,mau ajak jalan yah?"
Duh pede banget si Laura."Sebenernya saya ingin ngajak kamu untuk ke rumah,supaya main sama Reza dan lebih deket lagi sama calon mommy nya"
"Ooh.. ohhh.. iya,iya bisa ko kak lagian seneng juga bisa main lagi sama Reza hehe".
'Bisa bisanya gue ngomong pede ka Reynhard ngajak jalan gue,bodoh banget lo Laura' Gerutu Laura wkwkSesampainya di Rumah Reynhard,Laura pun turun dengan dibuka kan pintu mobil oleh sang calon suami.
Mereka masuk dan disambut oleh Reza yang sedang merangkak kesana kemari dengan diawasi oleh mamah Reynhard."Assalamualaikum anak daddy yang ganteng"
Mendengar suara daddynya,Reza pun langsung langsung merangkak dan menghampiri sang Daddy. Melihat itu Laura rasanya senang sekali,apalagi dia akan menjadi ibu dari anak Reynhard nantinya.
"Bentar ya sayangnya Daddy,Daddy mau cuci tangan dan ganti pakaian dahulu, Mah tolong Rezanya di ambil dahulu"
Memang kebiasaan keluarga Reynhard seperti itu,bukannya berlebihan tetapi ia tidak mau membawa penyakit ke tubuhnya Reza yang masih rentan jadi sebelum dia memegang atau megendong Reza,ia terlebih dahulu mencuci tangan dam berganti pakaian.
"Kak,aku kan gabawa baju gimana dong,berarti gaboleh megang dede?" Ucap Laura sambil memanyunkan bibirnya seperti anak kecil,mengapa dia bisa bersifat seperti itu sih di depan Reynhard,bikin yang melihat gemas saja.
"Kamu pakai baju mamah aja yah Laura,tapi kebanyakan baju sehari hari di rumah mamah tuh ya daster semua" ucap mamah Reynhard yang terduduk di ruang tamu dan berjalan menuju Reza dan langsung menggendongnya.
"Gapapa ko tante emang biasanya Laura juga gitu kalo di rumah hehe" Ya memang Laura tuh tim yang memakai daster ketimbang memakai hotpants,menurutnya enak saja kalau àemakai daster dan lega.
"Yaudah Laura sama Reynhard cuci tangan dulu ya mah,ayo Laura"
"Nanti sehabis cuci tangan,tolong anterin Laura ke kamar mamah ya Rey buat ambil dasternya,mamah mau ambilin baju buat Laura dulu"
"Iya mah" jawab Rey yang langsung menggandeng Laura menuju dapur.
Eh,eh apa apaan ni main langsung pegang pegang aja haha.
Mereka lagi mencuci tangan di dapur,tidak ada drama apapun sehabis mencuci tangan Rey langsung menemani Laura untuk berganti baju di kamar mamahnya,dan Rey berlalu ke kamarnya sendiri untuk mengganti baju kantornya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
LAUREYN
Teen Fictionmasa mudaku tergantikan dengan mengurus duda berumur 26 tahun dan anaknya yang masih berusia 9bulan. aku yang masih labil dan dia yang tergolong lebih tua dariku. Suka duka menjadi seorang istri muda tidaklah gampang bagiku. Tapi aku yakin,aku bisa...