Hallo balik lagi sama Laura dan Reynhard.
Untuk support cerita Laureyn aku minta untuk di vote and komen yaaa biar uploadnya selalu cepet!!!
HAPPY READING
......................................................."Sayang,orang rumah pada kemana?ko sepi?" ucap Rey yang baru pulang untuk membuka pintu kamar dan menutup pintunya kembali.
ketika Rey berbalik terlihat laura sedang bersender dan menelungkupkan kepalanya diatas lutut sambil menangis sesegukan,Rey yang merasa heranpun langsung menghampiri istrinya itu.
Rey memegang bahu laura dan duduk menyamping menghadap Laura di tepi kasur "Ra?kenapa?kamu nangis?tanya Rey.
Laura mengangkat kepalanya terlihat wajah sembabnya dan hidung yang memerah,Laura menggeleng lemah menghapus air mata di pipinya yang masi mengalir cairan dari pelupuk mata Laura.
"kamu kenapa sih Ra?ada yang nyakitin kamu di sekolah?cerita coba sama mas,biar mas tau nangisnya kamu kenapa" Ucap Rey yang sudah mulai frustasi.
"Ini emang jam berapa si?ini jam8 kan?mas ga telat pulang ko Ra"
"gapapa mas,Laura cuma lagi pengen peluk mas Rey aja,boleh ga?" Akhirnya Laura mengeluarkan suara walaupun sangat kecil Rey bisa mendengar itu.
Rey menarik nafas dan membuangnya pertanda ia lega,dan langsung terkekeh menatap heran Laura.
"Mas kira kamu kenapa Ra ya Allah,besok-besok kalo mau peluk jangan sampe nangis gini ah mas gasuka,mas gamau kamu nangis karna mas nyakitin kamu,air mata yang keluar dari mata kamu itu harus air mata bahagia karna mas Ra."
"Maaf kalo Laura bikin mas panik,mama papa sama Reza lagi ke rumah bunda mau ngasi kue yang tadi aku bikin sama mama sekalian silaturahmi"
"oww" Jawab Rey sambil mengangguk dan membawa Laura ke dekapannya,mengusap surai rambut Laura dengan pelan. "nih udah mas peluk,jangan nangis lagi yaa"
Laura semakin deras menangisnya tanpa diketahui Rey,merasa telah dibohongi oleh suaminya ini berpura-pura semua keadaan akan baik-baik saja setelah dia mengetahui bahwa suaminya menerima suapan dari seorang wanita. Iya,Laura mengetahuinya dari Audi pada saat perjalanan pulang di dalam mobil Riko.
Sebenarnya Laura ingin langsung menanyakan kepada Rey tentang siapa wanita itu,ada hubungan apa dan sudah sedekat apa dengan wanita itu,tetapi saat Rey sudah di depan matanya Lidah Laura seakan kelu tidak bisa bertindak apa-apa,yang ada di benaknya adalah dia menyayangi Rey sepenuh hati dan dia harus tetap terlihat baik-baik saja.
Laura melepas pelukan mereka,membuka kancing kemeja Rey satu persatu "mas mandi ya biar Laura nyiapin makan malem dulu,mau makan dimana?"
"di kamar aja ya Ra"
Rey pun bangkit dan menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya sedangkan Laura menyiapkan makan malam dibawah untuk dibawa ke kamar.
setelah selesai makan,Laura tengah sibuk di depan meja rias untuk berkutat dengan skincarenya dan Rey yang tengah memainkan hp nya di kasur.
Laura yang melihat dari kaca riasnya dibuat jadi negative thinking kepada Rey ia bertanya-tanya apa yang sedang Rey ketik dan dengan siapa Rey chattingan.Laura segera menyelesaikan polesan krim untuk dimukanya dan menyisir rambutnya memakai sedikit parfum di leher dan menghampiri suaminya.
Hp Rey ia rebut dan mematikan layar hpnya dan di taro di nakas samping kasur. Rey terlihat terkejut,Laura ingin menyentuh dada bidang Rey tetapi tangannya ditahan matanya di tatap oleh Rey seolah Rey bertanya 'mau ngapain?'.
Laura tersenyum menggoda memajukan wajahnya disamping telinga Rey sembari menjilat daun telinga Rey,turun kebawah dan mulai mengecupi lekukan leher Rey.
Rey mulai terbawa suasana sambil bertanya dipikirannya kenapa Laura tiba-tiba ganas seperti ini,sebenarnya Rey tidak perlu terkejut karna memang Laura suka memulainya duluan tetapi hawa malam ini berbeda Laura melakukannya seakan-akan terpaksa.
Rey menarik wajah Laura pelan dan merasa gugup "ekhem,no Ra kita tidur ya besok kamu masi sekolah"
Laura tak bergeming,ia malah membelai wajah suaminya itu dan mengecup bibir Rey menarik tangan Rey membawanya ke payudara Laura
"Ra?ini kamu?kita tidur aja yu aku peluk ya"
Laura yang merasa ditolak dengan lembut itupun merasa malu,ia berfikir bahwa Rey tidak mau menyentuhnya.
Laura menyingkirkan tubuhnya di hadapan Rey dan dia memutari kasur untuk tidur di sebelah Rey dengan jarak yang cukup jauh,ia menarik selimut sampai menutupi kepala dan tidur membelakangi Rey.
Rey dibuat bingung,sebenarnya ada apa dengan istrinya ini."Mas bukan nolak,kamunya keliatan terpaksa. Mas juga ga maksa kamu buat selalu layanin mas Ra,semua itu ada porsinya ada prosesnya juga,kita juga udah pernah bahas hal ini,kamu selesain dulu sekolah kamu,kita juga ga buru-buru kan masa depan kamu masih panjang"
Laura mengibaskan selimutnya dan langsung mengambil posisi duduk menghadap Rey "kalo gitu kenapa mas nikahin Laura sekarang?kenapa ga nanti aja pas masa depan Laura udah kecapai?tujuan mas nikahin aku tuh sebenernya apasih?"
Rey yang mendengar itupun dibuat terkejut,lagi-lagi Rey bertanya di benaknya,ada apa dengan istrinya,siapa yang mempengaruhi pikirannya sampai Laura berkata seperti itu.
"Ra?kam..kamu?"
"Tujuan mas nikahin aku cuma biar Reza dapet figur seorang mamahnya kan?iya kan?"
Rey marah,ia mengepalkan tangannya dan menatap tajam kearah Laura tapi ia berusaha memendam ego nya untuk tidak kepancing,yang ada nanti Rey malah melontarkan kata-kata yang menyakiti Laura.
"bisa kamu berpikiran buruk ke suami kamu sendiri Ra?mas ga habis pikir sama omongan kamu barusan,ini sebenernya masalah kamu tuh dimana sih sama mas?mas bener-bener gangerti perkara mas nolak buat berhubungan sama kamu,toh biasanya kamu yang nolak mas terus tiba-tiba kamu kaya gini ya mas kaget,mas cuma gamau kamu terpaksa aja,udah itu aja Ra,gaada yang lain-lain." Ucap Rey memberi pengertian agar Laura tidak salah paham dengannya.
Laura menangis, sangat kencang entah apa yang dipikirkannya sampai ia melontarkan kalimat yang tidak sepantasnya ia ucap kepada Reynhard.
Rey menghela napas,menghampiri Laura dan mendekapnya "jangan nangis,maafin mas kalo mas salah"
"mas ga salah,Laura yang masih kekanak-kanakan,Laura masih labil" ucap Laura sesegukan.
Rey pun menangkup kedua pipi Laura dan menghilangkan bekas air mata laura dengan ibu jarinya "Gapapa,mas maafin"
Detik berikutnya mereka saling menatap dan Rey memajukan wajahnya hingga bibirnya menempel dengan Laura,memberikan kehangatan untuk bibir Laura dengan memagutnya pelan Laura tidak menolak dan mengimbangkan ciuman Reynhard,ciuman itu pun lama kelamaan menjadi ciuman nafsu yang memaksa untuk lebih.
Ada hal yang Laura lupakan malam ini bahwa suaminya menerima suapan dari perempuan lain. untuk malam ini Rey berhasil mematahkan pikiran buruk Laura tentangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LAUREYN
Teen Fictionmasa mudaku tergantikan dengan mengurus duda berumur 26 tahun dan anaknya yang masih berusia 9bulan. aku yang masih labil dan dia yang tergolong lebih tua dariku. Suka duka menjadi seorang istri muda tidaklah gampang bagiku. Tapi aku yakin,aku bisa...