Paginya...
"Makasih ya mba,oh iya ini udah ada biskuit bayi yang saya pesan kan yah?" Ucap Laura sambil menerima nampan dari sang pelayan hotel.
"Udah ada ko ka"
"Okeh" Laura menutup pintunya dengan menggunakan satu kaki,karna terlalu repot memegang nampan yang membutuhkan dua tangan.
Pagi-pagi sekali sang Bunda sudah mengetuk kamar hotel Laura dan Rey dikarenakan Reza yang rewel terus memanggil-manggil daddy nya.
Setelah di gendong oleh Laura dan menimang-nimang di ceruk lehernya akhirnya Reza tertidur lagi setelah itu Laura taruh di dekat sang daddy yang masih tertidur pulas.Menunggu mereka berdua bangun Laura menelpon pelayan hotel untuk segera memberinya sarapan tak lupa juga sarapan sang anak berupa bubur dan buah-buahan,tadi juga Laura sempat memesan biskuit bayi dan beberapa cemilannya agar Reza anteng.
'Gimana caranya bangunin mas Rey ya,tidurnya pules banget lagi tapi kalo diliat-liat cool juga kalo lagi tidur haha'
"Ekhem... mas Rey bangun mas sarapan dulu" ujar laura sambil menepuk pelan pipi suaminya tapi tidak ada tanda-tanda sang suami bangun,sampai tiga kali Laura memanggil dengan cara pelan tetapi tetap gabangun.
'Ohh jadi ini buruknya mas Rey,susah dibangunin ternyata kebo banget'
Laura pun mencoba ide nya untuk mencium semua inci muka Reynhard berharap Rey akan terusik dan bangun.
"Eumhh" geliat Rey yang akhirnya terganggu oleh aksi Laura yang mencium wajahnya bertubi-tubi.
"Bangun yu mas,udah jam8" bisik Laura di telinga Rey.
"Kamu cium-cium mas yaaa bandel masi pagi juga"
"Mas dari tadi Laura bangunin ga bangun-bangun,langsung mandi yah mas sarapan abis itu check out"
"Iya maaf yah,tadulu deh ngumpulin nyawa duluu" Ucap Rey sambil ngulet ke arah sang anak hampir menindihnya.
"Mas awas itu ada Rey nanti kegencet ish"
"Ehhh,ko ada Reza sejak kapan anaknya daddy disini hmm?" Rey pun berbalik badan dan menyium pipi gembul milik Reza.
"Jam set7 bunda anter tadi,katanya rewel nyariin mas"
"Anak daddy bangun yuu sayang,Laura tolong bikinin susu Reza ya dia kalo bangun emang harus ada susu dulu"
"Iya mas,aku buatin kamu sama Reza ke meja makan dulu aja udah aku tata ko makanannya tadi aku juga sempet pesen biskuit sama cemilan bayi buat Reza kalo ga abis buat bekel ngunyah aja di mobil pas pulang"
"Iyaaa mommnya Reza" ucap Rey sambil menggendong Reza menuju meja makan yang mulai bangun dari tidurnya.
Rey menaruh Reza di tempat duduk khusus bayi,memotong buah naga seperti dadu dan menaruh biskuit bayi di meja kecilnya untuk makan sang anak.
Reza yang sedari Rey memotong buahnya sudah triak-triak ingin memakannya.
"Dad,dad mamm" ucap sang anak sambil memajukan tangannya seperti memanggil ayam.
"Iya sayang sabar,nih makannya pelan-pelan ya anak pinter"
"Loh mas,ini susunya gimana?Reza udah cemong gitu" kaget Laura karena kondisi Reza yang sudah berwarna pink akibat buah naga yang dimakannya dan remah biskuit dibagian mulutnya.
"Ditaruh aja di mejanya,nanti diminum ko sama dia. Reza lagi banyak makan sekarang kayanya mau numbuh lagi giginya,lusa udah 10 bulan ya gantengg"
"Wah pinter bangett anaknya mommy,sampe blepotan gini nak" ucap Laura sambil menaruh botol susunya.
"Momm,mam mam mam" celoteh Reza sambil menyodorkan tangannya yang berisi buah naga ke dalam mulut Laura.
"Tuh mommy nya mau disuapin sama Reza" ujar Rey
"Eumm,enakk"
"Yah mommy jadi blepotan sayang sama deh kaya Reza"
Begitulah kira-kira sarapan dengan keluarga baru yang mereka bangun sedari kemarin.
Laura yang dituntut untuk menjadi dewasa dan keibuan mau ga mau ya harus mau. Makanya jangan salah kalo sekarang Laura terlihat tidak canggung untuk menjadi ibu dari Reza dan istri untuk Mas Rey.Sebelum menikah,Laura mendapat wejangan dari sang Bunda tentang tatakrama berkeluarga dan menjadi seorang istri yang penurut. Dia sudah ikhlas apabila masa mudanya harus di korbankan. Kalo anak seumuran dia masih kongkow di caffe,Laura harus mengurusi Suami dan Anaknya agar menjadi istri yang penurut.
Sehabis sarapan,mereka akan ke rumah Rey,ya bgitu juga dengan Laura akan ikut suaminya kemanapun ia pergi.
Barang-barang Laura akan dikirimkan besok ke rumahnya Rey,seminggu ini pun Laura sudah mempacking barang barang apa saja yang harus ia bawa dan ia tinggalkan disini.
KAMU SEDANG MEMBACA
LAUREYN
Teen Fictionmasa mudaku tergantikan dengan mengurus duda berumur 26 tahun dan anaknya yang masih berusia 9bulan. aku yang masih labil dan dia yang tergolong lebih tua dariku. Suka duka menjadi seorang istri muda tidaklah gampang bagiku. Tapi aku yakin,aku bisa...