LAUREYN 3

1.1K 49 0
                                    

"Assalamualaikum bunda,Laura pulang nih" ucap Laura sambil membuka pintu rumahnya.

"Waalaikumsalam sayang, zolat zuhur,makan,langsung mandi ya nak" teriak Bunda dari arah dapur.

"Oke Bunda"

Laurapun langsung menuju kamar dan merebahkan tubuhnya di atas kasur king size nya.

"Huh rebahan dulu gapapa kali ya masih keringetan juga" Ucap Laura sambil  menscroll hp nya.

"Eh iya ka Rey tu tadi ganteng banget si mana dia putih,tinggi,mancung,rama pula duhh semoga pas umur 23 tahun gue udah punya suami yang tipikalnya mirip mirip dikit lah sama ka Rey,kayanya si ka Rey udah punya anak deh gamungkin orang seganteng dan keliatannya juga orkay gapunya istri. Seleranya juga pasti tinggi apalah Laura Juliana Aditya ini hanya remahan biskuit." Laura menggerutu sendiri sambil melamun.

Lama kelamaan mata Laura pun menutup karna kantuk yang menyerang sampai akhirnya ia tertidur dan melupakan perkataan Bundanya untuk mandi dan segera makan.

"Huaaa,jam berapa ini?" Laura menguap dan melihat jam di hp nya.

"Yaampun udah jam set3,solat zuhur dulu deh abis itu mandi terus makan deh"
Akhirnya Laura bangun dari tempat tidurnya dan melaksanakan kewajibannya.

Sorepun berganti malam,sekarang jam menunjukkan pukul 12.00
Karna Laura haus jadi dia harus keluar untuk mengambil minum di dapur,dia mendengar suara mesin print dari arah ruang keluarga Laurapun menghampiri suara tersebut.
Laura melihat Ayahnya yang sedang serius menunggu kertas print an tersebut keluar dari mesinnya.

"Yaampun ayah tengah hari begini masih aja kerja,emang gabisa besok?nanti sakit lho" ucap Laura sambil mendekat ke arah Ayahnya

"Astaghfirullah Laura kamu bikin Ayah terkejoed aja"

"Hehe peace ayah yang ganteng" ucap Laura sambil jarinya menunjukkan angka dua ke udara.

"Udah gih kamu tidur lagi,lagian Ayah tinggal print berkas ini doang ko biar besok pagi ga ke teteran soalnya berkas ini tuh penting banget buat berjalannya meeting sama kolega bisnisnya si bos."

"Ohh gitu, tapi habis ini langsung tidur ya kasian tubuh ayah perlu istirahat juga tau. Laura mau ambil minum ke dapur abis itu langsung tidur lagi... dadah Ayah"

"Iya nanti ayah langsung tidur bawel"

Paginya...

"Ayo nak Ayah udah telat nih kamu lama banget si"

"Ish ayah buru buru banget si,ini lho susu Laura belom abis"

"Laura kamu mending cepet minumnya kasian Ayah kamu mau meeting"

"Ck iya iya bun"

"Laura tolong berkas ayah di meja di ambil dulu nak" teriak sang ayah dari teras rumah.

"Iya yahhh sabarrrr masya allah"

Laura berjalan menuju meja dan mengambil berkas yang ayahnya maksud dan pergi ke mobil Ayahnya.

Ayahnya mengantar Laura sampai depan gerbang sekolahnya, ketika dia sampai di depan kelasnya tiba tiba Laura teringat akan berkas yang masih di dekapannya.

"Yaampun berkas Ayah,duh ayah pasti udah jauh kata Ayah kan ini berkas penting buat meeting,apa gue ke kantor Ayah aja ya,yauda deh kesana aja lagian kan ini haro kedua masuk sekolah,pasti belom belajar,belom ada jadwalnya juga" Laura langsung lari ke gerbang sekolah

"Lah lah Riko liat deh si Laura tu anak mau kemana lari lari ke arah gerbang sekolah?jangan jangan di mau cabut" Riko menoroyor kepala Audi

"Aduhh,sakit Riko ga kira kira deh lo noyor pala gue"

"Lagi pikiran lo cetek banget,mana mungkin Laura cabut secara anak kebanggaan sekolah mungkin barangnya ada yang jatoh kali di depan"

"Iya kali ya,yauda yu kita nunggu Laura di dalem kelas aja kalo di luar gini kek lonte nuggu om om" ucap Riko

"Lo lontenya"

LAUREYNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang