Reynhard POV
sehabis aku mengantar Laura ke kamar mamah,aku langsung menuju kamarku untuk mengganti baju dengan kaos hitam lengan pendek dengan celana bahan warna coklat diatas lutut.
Senang sekali rasanya bisa menjadikan Laura yang sebentar lagi menjadi Ibu untuk Reza anakku dengan almarhumah istriku yang sudah tiada.
Walaupun aku rasa ini terlalu cepat,tapi ketika pertama kali aku melihat Laura rasanya terdapat kenyaman yang aku dapat darinya.
Memang sih,umurnya masih terlalu muda,semoga saja membangun rumah tangga dengan Laura adalah hal yang terbaik.Aku berjalan menuju ruang tamu untuk bermain bersama anakku dan Laura,menuruni tangga dan mataku terfokus melihat Laura yang memakai daster batik yang aku yakini itu adalah pemberianku kepada mamah sewaktu aku ke Jogja dulu.
Aku terpaku melihat Laura yang sedang bermain dan menggendong Reza yang berdiri diatas paha Laura.
Mengapa aura ke ibuannya seakan-akan keluar?
Ya tuhan cantiknya dia,apa aku salah menyukai wanita yang umurnya jauh dibawah ku?Aku segera menghampiri Laura...
................
"Hay anaknya daddy,senang yah main sama mommy baru? Duhh gantengnya" kata Reynhard sambil mengunyel-unyel pipi gembul Reza.
"Dad.. dad.. yayayaa" ucap sang bayi sambil menepuk kecil muka Laura.
"Sakit dong mommynya di gebuk sama Reza"
"Gapapa ko ka ga sakit,tangannya Reza kan masi kecil ya nak"
"Laura kamu cantik"
Benar-benar ya duda ini,dia gatau aja Laura menahan malu mati-matian.
"Saya suka kamu pake daster kaya gini"
lagi,lagi Reynhard membuat Laura ingin terbang melayang ke surga.
Laura yang menggendong Reza pun dibuat kelimpungan dengan sifat Rey yang manis.
"Ma.. makasih ka hehe,jadi malu di puji gini"
"Jangan malu-malu lagi,kamu kan nanti juga bakal jadi istri saya."
"Dua minggu lagi Lau,kamu bakal saya milikin"
Omongan ini Rey berbisik ke telinga Laura.
Ada yang berdesir di tubuh Laura ketika Rey mengatakan hal itu sambil berbisik."Eum ka kayanya Reza udah ngantuk nih,dia aga ga nyaman dari tadi,matanya juga udah sayu" ucap Laura
"Bentar yah saya buatin susu dulu untuk Reza,kamu tunggu sini"
"Oke ka" Rey pun beranjak dari duduknya untuk ke dapur membuat susu.
Ketika Rey balik,Reza sudah tidur di pangkuan calon istrinya itu.
"Lho udah tidur ternyata"
"Iya ka,padahal cuma aku tepok-tepok aja pantatnya eh tidur"
"Yaudah kita bawa ke kamarnya,di tidurin dulu"
"Iya ka ayo"
Mereka menaiki tangga untuk naik ke lantai dua yang kebetulan kamar Reza dan kamar Reynhard bersebelahan.
Rey membuka pintu kamar Reza mempersilahkan Laura yang menggendong Reza masuk ke dalam.Di kamar Reza terdapat box bayi dan tempat tidur berukuran bayi,tetapi Rey belum mengizinkan anaknya untuk tidur di tempat tidur karena rawan takut sewaktu-waktu Reza jatuh dari tempat tidur.
Mereka berdua menuju box bayinya Reza dan Laura aga membungkuk untuk menaruh Reza pelan-pelan. Rey menaruh satu tangannya ke box bayi Reza
"Ka aku kayanya mau langsung ba.."
Cup...
Heh itu ga disengaja ya readers..
Ketika Laura ingin berbalik untuk berbicara kepada Rey ternyata Rey ikut agak membungkuk dan terjadilah tabrakan bibir yang tidak disengaja.
Mereka berdua cukup terkejut,bukannya melepaskan mereka malah diam dengan gerutukannya masing-masing.
Tiba-tiba Reynhard menutup matanya,dan menggerakkan bibirnya untuk memagut bibirnya Laura.
Laura mendapat perlakuan seperti itupun langsung menjauhkan tubuhnya."Ka rey ciumannya nunggu udah sah aja yah hehe,aku mau balik dulu tadikan ga sempet izin sama bunda,takut bunda Laura nyariin"
"I.. iya Laura maaf ya saya khilaf,mari saya antarkan pulang" ucap Rey sambil menggaruk kepala yang tidak gatal karna merasa gugup.
Laura pun berjalan mendahului Reynhard yang masi merutuki kebodohannya
'Aduh bundaaa bibir Laura udah ga perawan lagi ni' ucap Laura dalam hati
Reynhard pun menyusul Laura yang sudah turun dari tangga.
"Ka,aku bawa daster mamah ka Rey dulu aja yah males ganti lagi ni"
"Gapapa dong Laura,buat kamu juga boleh" tiba-tiba mamah Reynhard berbicara dari arah dapur.
"Bener ni tante?aku juga suka bajunya adem banget makasih yah tante"
"Sama-sama sayang,besok jangan lupa ya Rey sama Laura ke butik buat fitting gaun pernikahan kalian mamah tunggu langsung aja disana,kamu luangin waktu dulu sebentar"
"Iya mah nanti sehabis Rey jemput Laura pulang sekolah kita langsung kesana"
"Iya tante,kalo gitu Laura pulang dulu ya,takut bunda nyariin soalnya mau pamit tapi hape Laura mati"
"Padahal mau main sampe malem disini juga gapapa lho,tante udah izin juga sehabis kamu disini ke Bunda kamu,tapi yaudah tidak apa-apa lain kali main lebih lama lagi ya Laura"
"Okey tante,Laura pamit dulu yah Assalamualaikum"
"Rey anter Laura dulu ya mah"
"walaikumsalam,iyah hati-hati dijalan yah kalian"
KAMU SEDANG MEMBACA
LAUREYN
Teen Fictionmasa mudaku tergantikan dengan mengurus duda berumur 26 tahun dan anaknya yang masih berusia 9bulan. aku yang masih labil dan dia yang tergolong lebih tua dariku. Suka duka menjadi seorang istri muda tidaklah gampang bagiku. Tapi aku yakin,aku bisa...