"Lho berkasnya" teriak Aditya Ayah laura.
Kini Aditya berada di lobby kantor,dan dia sedang kebingungan sekrang dia memang punya soft copynya tetapi takut tidak keburu untuk ke foto copy sekarang, maka dari itu semalaman dia rela menunggu printan yang sekitae 20 lembaran itu.
"Pak Aditya?bapak kenapa masih disini?ayo kita ke ruang meeting sekarang 10 menit lagi lho"
"Emm an..anu pak itu ssstt gimana ya bilangnya"
"Ayahhh" teriak Laura,sekarang Laura ada di kantor Ayahnya menaiki ojek depan sekolahnya tadi. Dua lelaki itu langsung menengok bersamaan. Laura pun berlari mendekati Ayahnya.
"Hosh.. hoshh... duh cape banget si,ni yah berkas Ayah maaf ya kebawa sama Laura tadi,Laura ga telat kan yah?" Ucap Laura sambil menunduk dan memegang perutnya yang terasa panas akibat berlari lari.
Ketika Laura mendongak keatas,dia terkejut melihat seseorang disamping Ayahnya."Ihhh Ka Reynhard kan?" Laura menunjuk muka Rey sambil dahinya mengernyit.
"Eumm yahh saya Reynhard,ternyata kamu anaknya pak Aditya?" Aditya pun bingung melihat interaksi diantara mereka berdua.
"Jadi kalian sudah saling kenal?" Tanya Ayah Laura
"Iya yah,jadi kemaren Laura hampir aja ketabrak sama Ka Rey gegara Laura selametin kucing di pinggir jalan habis itu Ka Rey anter Laura pulang deh"
"Iya pak,maaf ya saya lancang sudah mengajak anak bapa berduaan di dalam mobil saya tanpa mengabari orang tuanya terlebih dahulu,lagian saya juga baru tau kalo orang tua Laura itu Pak Aditya"
"Iya pak gapapah"
"Kamu telat dong nak ke sekolah sekarang,ini aja udah jam8 lebih"
"Paling Laura langsung pulang aja deh yah,lagian juga belum ada belajar mengajar ko di sekolah"
"Gimana kalo Laura tunggu di ruang tunggu dulu,nanti selesai rapat kita ngobrol ngobrol dulu sama pak aditya juga,gimana?" Tanya Reynhard
"Boleh yah?"ucap Laura takut takut
"Boleh ko,yaudah pak kita ke ruangan meeting aja sekarang yang lain pasti nunggu,nak Ayah tinggal dulu ya"
"Oke deh"
Sekitar 2jam menunggu akhirnya Aditya dan Reynhard pun datang dan mendekat ke Laura yang mukanya bete karna lelah menunggu.
"Hey anak Ayah bosen ya nunggu lama?" Ucap Aditya sambil memeluk Gadisnya.
"Ihh Ayah ngagetin,iya ni lama banget tau udaj sampe di lalerin ni Laura karna nunggu. Pokonya nanti Ayah harus beliin es krim sama coklat ya"
"Saya aja yang belikan kamu eskrim dan coklat,ayo kita pergi ke cafe untuk mengobrol santay" senyum merekah di bibir Rey,membuat syapa saja yang melihat dibuat salting olehnya.
"Asikkkkk Ka rey tu emang bos yang humble ya yah"
"Hust jangan malu maluin Ayah gitu dong di depan Bos Ayah,malu tau"
"Gapapa pak,Laura lucu ko"
"Laura mah emang lucu mirip bunda,hehe ya kan yah?"
"Udah kamu jangan kebanyakan bercanda,ayo kita berangkat. Pak Rey pasti masih banyak pekerjaan yang harus di selesaikan."
Merekapun beriringan menuju cafe di samping kantor Reynhard.
Sekarang mereka lagi memakan hidangan yang ada di kafe tersebut,tidak ada yang membuka suara hanya dentingan sendok dam garpu.
" Kalau tidak keberatan nanti malam saya ke rumah Pak Aditya untuk makan malam bersama,apa boleh?" Ucap Rey membuka suara.
Laura dan Ayahnya saling menoleh dan lihat lihatan."B..boleh ko pak,dengan senang hati. Tapi mohon maaf kalau kami hanya menyediakan seadanya saja pak karna bapak terlalu mendadak jadi saya tidak ada jamuan khusus untuk menyambut bapak"
"Hmm,tidak apa Pak Aditya siapkan yang ada saja"
Merekapun melanjutkan makannya dengan penuh khidmat.
KAMU SEDANG MEMBACA
LAUREYN
Teen Fictionmasa mudaku tergantikan dengan mengurus duda berumur 26 tahun dan anaknya yang masih berusia 9bulan. aku yang masih labil dan dia yang tergolong lebih tua dariku. Suka duka menjadi seorang istri muda tidaklah gampang bagiku. Tapi aku yakin,aku bisa...