LAUREYN 1

1.7K 58 0
                                    

"Laura bos papah itu masih muda lho ya ternyata,umur 26 tahun. Ckckck ayah bangga banget dia humble orangnya terus ga dingin lagi,baik sama ayah dan karyawan lainnya."

Keluarga Laura sedang berkumpul ria di depan teras sambil menikmati angin sore yang begitu menyejukkan. Ya begini lah keluarganya,keluarga yang apa adanya dan sangat sederhana,keluarga mereka terkesan humoris dan rendah hati.

"Wahh pasti ganteng ya yah,ga kaya ayah jelek wuuu" kata Laura sambil menjulurkan lidahnya ke arah Ayahnya.

"Heh sembarangan kamu,buktinya bundamu bisa klepek klepek sama ayah,yakan bun?" Ayah laura mengedipkan satu matanya yang  terkesan genit.

"Udah dong jangan pada bercanda aja,ayo masuk beresin karpet sama bungkus cemilannya nih berantakan banget,bunda mau siapin makanan buat nanti malem" Bunda laura pun bangkit menuju ke dalam rumahnya.

"Iya bundaaaa" ucap mereka serempak.

Memang Bundanya Laura terkesan sangat rapih dan tidak menyukai kotor.

Sekarang jam menunjukkan pukul 8 malam,keluarga Laura sedang makan malam di meja makannya.

"Laura kenapa kamu tadi ga bantuin bunda masak sih?jadi perempuan itu jangan males kalo punya suami kamu mau masakin dia apa?mau beli di luar mulu gitu?" Bunda Laura berceloteh sambil mengambilkan nasi untuk sang suami.

"Yaampun bunda, Laura gabantuin cuma hari ini aja lho,lagian Laura udah bisa ko sdikit sdikit masak tadi tuh Laura lagi sibuk nata nata buku untuk besok,kan tahun ajaran baru" Ucap Laura sambil menekuk mulutnya.

"Gakerasa anak ayah udah kelas 12 ajah,udah umur 17 tahun pula dulu kayanya masih suka ndusel ndusel di ketek ayah hahahaha"

Ayah dan Bunda Laura ketawa sedangkan yang di omongin hanya cemberut menahan malu.

"Iiish ayah apaansi,Laura gaperna ya nyium ketek ayah,ketek ayah kan bau jigong"

"Dimana mana bau jigong ya di mulut Laura,mana ada bau jigong di ketek ada ada aja kamu ni" ucap Bunda Laura terkekeh.

"Ya itu keunikan ayah bunda"

"Udah jangan suka ngatain orang tua,kamu tuh ga sopan banget sii" ucap Bunda laura

"Iya maaf bunda,maaf ya ayah"

"Sukurin tu kamu di omelin sama Bunda hahaha,iya ayah maafin kamu"

Merekapun melanjutkan makannya sambil melanjutkan permasalahan yang tadi,kegembiaraan menyelimuti keluarga yang penuh dengan canda tawa ini.

Pagi harinya Laura tengah menyiapkan piring di atas meja untuk mereka sarapan,sedari dulu memang bunda nya Laura mengajarkan keluarganya harus bangun pagi dan disiplin.
Mereka pun duduk dan memulai sarapannya.

"Nak,ayah nanti gabisa jemput kayanya ayah ada jatah lembur untuk hari ini"

"Iya yah gapapa ko,nanti Laura naik ojol aja tapi tambahin ya uang jajannya hehe ayah kan terbaik sedunia"

"Huh kamu giliran duit aja baru deh muji muji ayah kaya gini"

Bundanya hanya menyimak sambil terkekeh melihat interaksi antara anak dan ayah ini,ada rasa bahagia menyelimuti hatinya mempunyai keluarga yang harmonis seperti ini.

'Semoga keluargaku akan terus seperti ini ya tuhan'

Di SMA DWI BAKTI

LAURA POV
Sekitar 3 minggu setengah ku libur akhirnya bisa merasakan  sekolah lagi,ya walaupun ku tau  hari pertama pasti tidak belajar banyak anak anak yang tidak masuk sekolah untuk hari pertama karna alasan itu. Tetapi bukan untukku,karna aku kangen sekali bertemu Riko dan Audi sahabatku sedari kelas 10.

Aku melihat Riko dan Audi berlari dari arah berlawanan,dan aku menampakkan senyumku,pasti dia mau meluk haha lucu sekali mereka. Dan benar saja mereka langsung menghantamku dengan tubuh mereka.

"Hay Laura,yaampun ga sekolah makin bening aja deh lo beda sama gue makin kusem ni muka" yang berucap seperti itu adalah Riko ya begitulah dia,terlihat ke cewe cewe an. Tapi jangan salah dia mempunyai hati yang baik.

"Apaansi Riko biasa aja kali,gue dari dulu emang begini kan"

"Heh iya lho lau,lu tuh emang makin beningan udah gitu makin berisi lagi enak ya jadi lo makan banyak malah nambah cakep. Kalo gue makan banyak makin ga karuan deh badan gue" ucap Audi,dia memang aga genit,selalu bawa kaca kemana mana dan harus terlihat perfect.

"Ck udah ah gausa bahas yang bgituan,mending kalian anter gue ke kelas deh abis itu langsung baris di lapangan"

Merekapun mengangguk dan mengikutiku ke dalam kelas kita sambil bergandengan sejajar.

Dugaanku benar,tidak ada kegiatan belajar mengajar,hanya upacara dan murid disuruh masuk ke kelasnya masing masing sampai jam menunjukkan pukul 12 baru deh sekolah akan di bubarkan.



LAUREYNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang